Kawin adalah aktivitas hewan yang memakan energi cukup besar bagi seekor jantan. Begitu juga pada sebagian ikan, melepaskan sel sperma membutuhkan waktu yang cukup lama.
Namun, tidak bagi ikan yang satu ini. Mereka adalah ikan medaka (Oryzias latipes) yang punya kemampuan kawin sampai 19 kali dalam sehari. Kemampuan ikan kecil ini berhasil diungkap sebuah studi di jurnal Royal Society Open Science yang terbit 8 Januari 2025 lalu.
Cara Ikan Medaka Jantan Kawin
Mengutip Popular Science, ikan umumnya akan mengalami pembuahan eksternal di mana betina menaruh telur di luar tubuh. Lalu ikan jantan berenang di atas telur dan melepaskan sperma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikan jantan medaka akan menaruh sperma beberapa kali sehari. Tujuannya agar lebih banyak telur yang mereka buahi dan menghasilkan keturunan.
Ikan ini biasanya dapat ditemukan di sawah, kolam, rawa atau sungai tenang. Mereka juga bisa ditemukan di akuarium sebagai objek eksperimen peneliti dalam mempelajari dasar genetik penyakit.
"Medaka termasuk ikan yang bertelur, di mana pembuahan terjadi setelah telur dan sperma dilepaskan ke dalam air. Karena gamet ini sulit dikumpulkan, jumlah sperma yang dilepaskan dan tingkat pembuahan selama perkawinan berturut-turut masih menjadi misteri," kata Yuki Kondo, peneliti studi yang merupakan ahli ekologi di Universitas Metropolitan Osaka, Jepang.
Ikan Melepaskan 50 Persen Sperma Tiap Harinya
Perkawinan 19 kali tersebut lebih tepatnya terjadi pada ikan yang telah diuji di laboratorium oleh Kondo dkk. Ia dan tim menggunakan metode yang dikembangkan dalam mengukur jumlah sperma medaka.
Pada H-1 percobaan, betina dan jantan dipilih secara acak. Keesokan harinya, satu jantan betina dan satu betina dimasukkan ke dalam tangki bersama-sama.
Peneliti mengamati perkawinan mereka selama 20 menit. Jika tidak terjadi perkawinan, jantan akan dikeluarkan dari tangki dan ditempatkan di tangki lain bersama betina baru.
Selain itu, telur-telur itu dikeluarkan dengan hati-hati dari perut betina setelah mereka menyendoknya kembali. Kemudian mereka membawanya ke dalam cawan petri untuk menilai tingkat pembuahan.
Proses dilakukan secara terus menerus hingga jantan tiga kali gagal kawin. Dalam sesi perkawinan pertama, ikan medaka mampu melepaskan lebih dari 50 persen produksi sperma harian.
Tingkat pembuahan pun mencapai 100 persen. Namun tingkat pembuahan ini menurun semakin harinya.
"Eksperimen kami tidak dimaksudkan untuk meniru kondisi alam, tetapi lebih untuk mengidentifikasi batas kapasitas kawin harian pejantan dan tingkat reproduksi potensial medaka dengan secara eksperimental menghilangkan faktor-faktor yang membatasi keberhasilan reproduksi mereka, seperti nutrisi yang terbatas dan ketersediaan pasangan," tutur Kondo.
(cyu/faz)