Pernahkah detikers bertanya-tanya mengapa warna ingus bisa berbeda-beda ketika sakit? Ternyata warna yang kuning, hijau, atau jernih bisa menandakan kondisi tubuh, lo!
Lendir atau ingus adalah cairan kental yang diproduksi oleh lapisan dalam hidung dan sinus. Lendir ini berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan dengan menjaga kelembapan, menangkap debu, kuman dan partikel asing agar tidak masuk ke dalam paru-paru.
Seorang profesor dari York St John University di Inggris, Samuel J White dan Wakil Rektor Associate Pro, Philippe B. Wilson menjelaskan bahwa saat tubuh sedang sakit, lendir dapat berubah warna sebagai respons terhadap sistem kekebalan tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, warna lendir ini bisa memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan seseorang. Apa saja warna dan artinya? Berikut 7 warna ingus beserta indikasi kesehatan yang dilansir Science Alert.
7 Warna Ingus dan Artinya bagi Kondisi Tubuh
Jernih
Pakar mengatakan warna ingus yang 'jernih' menandai kondisi hidung yang sehat. Hal ini karena sebagian besar ingus tersebut terdiri dari air, protein, garam dan sel yang diproduksi oleh lapisan hidung.
Lendir atau ingus ini berfungsi untuk menjaga saluran hidup agar tetap lembap serta menangkap partikel yang masuk melalui saluran pernapasan.
Namun saat alergi, seseorang bisa memproduksi ingus berwarna 'jernih' dalam jumlah yang banyak. Kondisi ini terjadi sebagai respons alami tubuh ketika bereaksi dengan iritan atau patogen.
Putih
Ingus berwarna 'putih' menunjukkan adanya penyumbatan yang terjadi di saluran pernapasan. Penyumbatan ini terjadi karena aliran lendir menjadi lebih lambat akibat peradangan.
Kondisi ini membuat lendir mengental dan menjadi lebih padat, sehingga menghasilkan warna putih.
Ingus berwarna putih biasanya terjadi saat seseorang mengalami infeksi ringan, seperti pilek, atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan ringan pada saluran pernapasan.
Kuning
Ingus berwarna 'kuning' menunjukkan sistem kekebalan tubuh yang sedang 'aktif' dalam melawan infeksi. Berbeda dengan ingus berwarna 'putih', ingus kuning ini dikirim oleh sel darah putih untuk memberikan proteksi terhadap tubuh dari serangan infeksi.
Sel darah putih selanjutnya akan melepaskan enzim yang memberikan warna kekuningan pada ingus atau lendir.
"Ini merupakan ciri khas respons tubuh terhadap banyak infeksi virus, termasuk flu biasa, influenza, dan virus pernapasan syncytial (RSV)," kata White kepada Science Alert.
Hijau
Warna hijau pada ingus memberikan pertanda respons imun yang sedang meningkat. Warna hijau ini dihasilkan oleh enzim 'mieloperoksidase', yang diproduksi oleh neutrofil (sejenis sel darah putih).
Enzim ini, selanjutnya, menghasilkan molekul khusus yang menghancurkan patogen virus yang bersifat agresif.
Merah
Ada juga warna merah atau merah muda pada ingus yang biasanya menunjukkan adanya 'darah' dalam lendir. Kondisi ini kerap terjadi ketika jaringan hidung teriritasi, kering, atau rusak. Misalnya, ketika menghirup udara terlalu keras atau terpapar udara yang kering.
Namun, apabila warna merah cenderung 'sedikit', maka hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Coklat
Warna coklat atau cenderung oranye pada ingus memberikan indikasi terjadinya iritasi atau peradangan yang berkepanjangan. Kondisi ini disebabkan oleh darah kering yang tercampur dengan lendir serta udara kotor di sekitar lingkungan, seperti asap dan debu.
Hitam
Terakhir, warna hitam pada ingus menandakan masalah yang cukup serius. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang cenderung 'lemah'.
Selain itu, kondisi ini juga kerap disebabkan oleh paparan polusi yang berlebihan, seperti paparan asap rokok atau jelaga. Ingus hitam merupakan masalah serius dan perlu ditangani lebih lanjut oleh dokter.
Baca juga: Berapa Lama Flu Bisa Menular? Ini Kata Ahli |
(faz/faz)