Benarkah Planet-planet Bermigrasi dari Tempat Lain? Pakar Ungkap Kemungkinan Baru

ADVERTISEMENT

Benarkah Planet-planet Bermigrasi dari Tempat Lain? Pakar Ungkap Kemungkinan Baru

Muhammad Alfathir - detikEdu
Selasa, 24 Des 2024 20:30 WIB
Ilustrasi planet
Foto: Getty Images/adventtr/Ilustrasi planet-planet
Jakarta -

Apakah planet-planet di dalam tata surya sudah ada di sana sejak awal atau datang dari tempat lain?

Pertanyaan semacam itu telah menjadi bahan pemikiran oleh ilmuwan. Selama ini, ilmuwan memiliki teori bahwa orbit planet mengalami evolusi.

Dalam hal ini, muncul salah satu gagasan ilmiah paling menonjol dalam beberapa dekade terakhir, yakni migrasi planet. Istilah ini mengacu pada perpindahan planet dari orbit awalnya ke orbit baru yang terjadi akibat interaksi gravitasi antara planet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pertanyaan lain muncul, "Apa yang menyebabkan planet bisa bermigrasi?". Hal ini kemudian mencoba dijawab oleh para ilmuwan.

Ada Objek Bermassa 2-50 Kali dari Jupiter

Sebuah teori baru ditawarkan oleh para ilmuwan terkait kemungkinan interaksi antarplanet terjadi pada masa lalu. Melalui penelitian terbaru, para ilmuwan menduga bahwa objek bermassa 2 hingga 50 kali lipat dari Jupiter yang pernah melintasi tata surya pada masa lalu, menjadi penyebabnya.

ADVERTISEMENT

Kehadiran benda sangat besar tersebut, diduga memengaruhi orbit planet-planet sehingga memicu proses migrasi mereka.

Dalam studi berjudul "A Substellar Flyby That Shaped The Orbits of The Giant Planets" yang terbit di Astrophysics pada 5 Desember 2024 oleh Garett Brown dan kawan-kawan, terungkap bahwa benda berukuran besar mungkin menjadi penyebab dari migrasi planet.

Tentang Evolusi Orbit Planet

Seorang ilmuwan dari University of Toronto, Garett Brown menerangkan bahwa evolusi orbit planet dimulai dari cakram gas dan debu yang berputar mengelilingi Matahari.

Brown menambahkan bahwa evolusi orbit ini menyebabkan material membentuk bidang datar yang mengarah ke orbit melingkar dan sejajar.

"Seiring dengan pertumbuhan planet, interaksi dalam cakram protoplanet menyebabkan migrasi planet, dengan orbit yang bergerak ke dalam atau ke luar," ujar Brown, dikutip dari Science Alert.

Meskipun proses "ejection protoplanet" (keluarnya benda besar dari orbitnya) dianggap biasa terjadi saat pembentukan tata surya, ada beberapa kejadian di mana objek dari luar tata surya melintasi atau mengunjungi kita.

Penemuan Teori Baru

Dalam studinya, Brown dan tim melakukan penelitian terhadap sifat eksentrisitas raksasa gas untuk mengungkap objek dari luar tata surya yang menyebabkan terjadinya migrasi planet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah objek dengan massa antara 2 hingga 50 kali lipat Jupiter mungkin menjadi penyebab dari migrasi planet.

Menurut Brown, objek ini diduga melintasi tata surya dengan jarak terdekat dari Matahari kurang dari 20 unit astronomi dan kecepatan hiperbolik lebih dari 6 km/s yang bisa menjelaskan pengamatannya.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa ada peluang 1:100 bahwa pengunjung antarbintang dapat menghasilkan orbit yang kita lihat saat ini, peluang yang jauh lebih baik daripada teori lainnya," kata Brown.

"Dengan menggunakan simulasi dan nilai perkiraan untuk sifat-sifat pengunjung, kami menyimpulkan bahwa teori tersebut adalah yang paling masuk akal hingga saat ini," tuturnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads