Inilah Hoax Sains Terbesar di Abad ke-19 yang Diterbitkan Surat Kabar AS

ADVERTISEMENT

Inilah Hoax Sains Terbesar di Abad ke-19 yang Diterbitkan Surat Kabar AS

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 22 Des 2024 20:00 WIB
Ilustrasi UFO
Ilustrasi: via Hitc
Jakarta -

Sebuah surat kabar Kota New York, Amerika Serikat bernama The Sun menerbitkan enam artikel yang kemudian dikenal sebagai Kebohongan Besar Bulan pada 25 Agustus 1835. Masyarakat masa itu percaya pada berita-berita tersebut yang kini dinilai sebagai sains fiksi.

Artikel itu berusaha untuk menggambarkan penelitian astronom Inggris ternama Sir John Herschel. John adalah putra Sir William Herschel, penemu planet Uranus. The Sun lantas menjuluki John dengan "Herschel muda".

Cerita tersebut menyebut Herschel telah membangun teleskop terbesar yang pernah ada untuk mempelajari bintang-bintang. Tulisan itu juga mengklaim temuan Herschel muda bisa memecahkan hampir setiap masalah utama astronomi matematika, membangun teori baru tentang fenomena komet, dan menemukan kehidupan di Bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita tersebut menyebut,"Kami akan menyatakan sekaligus, bahwa dengan menggunakan teleskop berdimensi besar dan prinsip yang sama sekali baru, Herschel muda, di observatoriumnya di Belahan Bumi Selatan, telah membuat penemuan paling luar biasa di setiap planet di tata surya kita;...telah memperoleh pandangan yang jelas terhadap objek-objek di Bulan, yang sepenuhnya setara dengan apa yang dilihat oleh mata telanjang dari objek-objek terestrial pada jarak seratus yard;...[dan] telah secara tegas menjawab pertanyaan apakah satelit ini dihuni, dan oleh urutan makhluk apa."

Bagi sebagian pembaca, jenis kehidupan yang ditemukan Herschel muda menjadi petunjuk jika cerita tersebut adalah berita palsu. Apa yang seharusnya ia temukan bukanlah bukti mikroskopis organisme yang telah lama mati atau udang air asin yang tertinggal setelah eksperimen di Bulan.

ADVERTISEMENT

Sebaliknya, The Sun mengklaim, Herschel telah melihat banyak tumbuhan, hewan berkaki empat cokelat yang menyerupai bison mini, makhluk seperti kambing dengan kepribadian anak kucing yang suka bermain, burung bangau berparuh panjang, dan makhluk bersayap besar.

Penulis Kebohongan Besar Bulan

Perancang hoax tersebut adalah penulis Inggris Richard Adam Locke, yang datang ke The Sun ketika koran tersebut kalah laris dibandingkan sebagian besar pesaing utamanya. Ia kemudian mengatakan jika ia tidak pernah berharap pembaca akan percaya jika satirnya adalah laporan fakta.

Bahkan, ia mungkin bermaksud untuk memparodikan tulisan populer oleh pendeta Skotlandia dan astronom amatir Thomas Dick dan orang lain yang berpendapat jika Bulan memiliki atmosfer yang kuat dan dapat mendukung kehidupan. Dalam enam hari sejak cerita tersebut pertama kali dipublikasikan, Locke memiliki banyak kesempatan untuk mengklarifikasi maksudnya. Namun, mengapa ia melakukannya ketika cerita tersebut memberi The Sun kesempatan untuk mengambil untung dari kesalahpahaman pembaca?

Selama minggu itu, banyak yang mempercayai cerita Locke. The New York Times menyebut penemuan "Herschel" sebagai "mungkin dan memungkinkan", dan kelompok-kelompok agama mulai membuat rencana untuk pekerjaan misionaris di Bulan. Salah satu penyangkal adalah penulis Amerika Edgar Allan Poe, yang terkesan oleh keterampilan retorika Locke dan kecewa oleh keinginan kenalannya untuk mempercayai cerita yang tidak masuk akal tersebut.

"Tidak satu pun dari sepuluh orang mendiskreditkannya," tulis Poe dalam Encyclopedia Britannica.

"Seorang profesor matematika terkemuka di sebuah perguruan tinggi Virginia mengatakan kepada saya dengan serius bahwa dia tidak meragukan kebenaran seluruh kejadian itu!" imbuhnya.

Selama beberapa waktu, Poe ingin cerita The Sun terbukti salah, tetapi bukan karena dia menentang berita bohong di surat kabar. Sebaliknya, dia awalnya percaya jika Great Moon Hoax telah menjiplak berita bohongnya sendiri, sebuah cerita bersambung tentang seorang pria yang bepergian ke Bulan dengan balon udara.

Setelah dia yakin jika Locke tidak sengaja menjiplaknya, Poe menyatakan kekagumannya atas narasi yang sangat indah. Pada tahun 1844, Poe menerbitkan berita bohong lainnya, sebuah berita di surat kabar yang "melaporkan" perjalanan fantastis selama tiga hari melintasi Samudra Atlantik dengan balon gas.

Kesadaran yang akhirnya meluas jika Kebohongan Besar Bulan adalah berita bohong tidak berarti berakhirnya kebohongan media. Lebih dari satu abad kemudian, sebuah drama radio tahun 1938 dari novel fiksi ilmiah karya penulis Inggris HG Wells berjudul The War of the Worlds tidak berhasil mengelabui banyak pendengar, tetapi surat kabar yang mencari berita yang lebih sensasional melaporkan jika siaran tersebut telah memicu kepanikan di antara para pendengar.




(nir/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads