Rumah Kaca Kantong Semar Dibuka, Siswa Bisa Lihat Tanaman Karnivora

ADVERTISEMENT

Rumah Kaca Kantong Semar Dibuka, Siswa Bisa Lihat Tanaman Karnivora

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 21 Des 2024 18:00 WIB
Rumah Kaca Nepenthes kantong semar di Kebun Raya Cibodas dibuka lagi untuk umum.
Rumah kaca kantong semar Kebun Raya Cibodas dibuka lagi. Siswa bisa lihat berbagai tanaman karnivora saat liburan sekolah. Foto: Instagram @kebunraya.cibodas
Jakarta -

Rumah kaca kantong semar (Nepenthes) dibuka kembali untuk umum di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat mulai Kamis (19/12/2024). Ada berbagai koleksi kantong semar dan tumbuhan karnivora lain yang bisa dikunjungi siswa saat liburan bersama keluarga dan teman.

Kantong semar adalah tumbuhan karnivora, yaitu tumbuhan pemakan pemakan daging termasuk serangga dan hewan-hewan kecil. Bagian kantong pada tumbuhan unik ini bukanlah bunga, melainkan daun yang sudah termodifikasi, seperti dijelaskan dalam laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Rumah kaca konservasi kantong semar dataran tinggi di Kebun Raya Cibodas saat ini memiliki 80 jenis Nepenthes pada 180 individu tumbuhannya. Jenis-jenis ini terbagi lagi berdasarkan lokasi asalnya, yaitu Sumatra 30 jenis, Jawa 2 jenis, Kalimantan 8 jenis, Sulawesi 8 jenis, Papua 2 jenis, luar Indonesia 15 jenis, dan hibrida 15 jenis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswa juga bisa melihat 7 marga tumbuhan karnivora selain Nepenthes atau kantong semar. Koleksi ini meliputi tumbuhan penjerat Cephalotus, tumbuhan terompet pemakan serangga Sarracenia, tanaman penjebak Dionaea, tanaman berbunga Utricularia, tanaman lengket Pinguicula, beladu bertentakel lengket Drosera, dan kendi matahari Heliamphora.

Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ratih Damayanti mengatakan rumah kaca kantong semar di Kebun Raya Cibodas terbuka untuk siswa dan periset yang ingin belajar dana meneliti Nepenthes.

ADVERTISEMENT

Ratih menuturkan, 80 jenis Nepenthes di rumah kaca tersebut punya karakter, keunikan, dan manfaat yang berbeda-beda. Siswa bisa melihatnya saat berkunjung.

"Ke depannya kita akan menyusun panduan atau buku katalog terkait karakter unik dari masing-masing jenis Nepenthes tersebut sehingga dapat memberikan edukasi bagi siswa-siswi maupun masyarakat luas tentang tanaman Nepenthes, serta memasukkan unsur lima tusi kebun raya di dalamnya," kata Ratih dalam kegiatan pembukaan, dikutip dari laman BRIN, Sabtu (21/12/2024).

Tanaman Terancam Punah

General Manager Kebun Raya Cibodas Joko Sulistio menuturkan, rumah kaca kantong semar pertama kali diresmikan pada 11 April 2014. Konservasi kantong semar di rumah kaca menjadi penting karena 37% tanaman Nepenthes yang ada di dunia terancam punah.

Sebaran hidupnya juga sangat terbatas, seperti hanya di hutan sekunder, hutan rawa, dan hutan kerangas. Adapun hutan kerangas adalah hutan hujan tropis yang tumbuh di atas tanah podsol, yakni tanah pasir kuarsa miskin unsur zat hara dan pH asam (rendah).

Data International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List menunjukkan, ada 27 jenis kantong semar yang terancam punah. Empat di antaranya berstatus konservasi Critically Endangered (CR/kritis). Sedangkan empat lainnya memiliki status Endangered (EN/terancam).

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya serta PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, Nepenthes termasuk tumbuhan yang harus dilindungi keberadaannya.

Pada revitalisasi rumah kaca Nepenthes Kebun Raya Cibodas, sejumlah perubahan dilakukan. Tanaman Nepenthes yang ditanam adalah jenis yang adaptif dengan micro climate (iklim mikro) di dalam rumah kaca. Tumbuhan di dalamnya kini juga disiram dengan misting sprayer dan dripping (tetesan) lewat sistem penyiraman bermesin pemurnian air reverse osmosis (RO).

Rumah kaca Nepenthes kemudian dipasangi lampu grow light yang aman untuk tumbuhan. Siswa yang berkunjung kini juga bisa membaca papan-papan informasi tentang keunikan berbagai jenis tanaman karnivora di rumah kaca Nepenthes.

Tempat Wisata Edukasi

Joko mengatakan, langkah-langkah tersebut diharapkan menjaga pertumbuhan dan perkembangan kantong semar yang dikonservasi. Sementara itu, penambahan jenis-jenis kantong semar diharapkan menambah minat dan wawasan pengunjung tentang tumbuhan pemakan serangga.

"Kami berharap pembukaan kembali rumah kaca ini agar masyarakat lebih tertarik untuk berkunjung ke Kebun Raya Cibodas, berlibur bersama keluarga, teman dan sahabat sambil belajar mengenal tanaman yang dikenal dengan sebutan kantong semar ini," ujar Joko.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R Hendrian mengatakan revitalisasi rumah kaca kantong semar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemeliharaan tumbuhan dan menjadikan rumah kaca sebagai wahana edukasi yang menarik.

Lebih lanjut, ia berharap peneliti juga bisa memanfaatkan rumah kaca Nepenthes secara berkelanjutan.

"Saya berharap ke depan nanti akan banyak lagi peneliti-peneliti yang berfokus pada taksa-taksa tertentu (termasuk Nepenthes) untuk kian memperkuat upaya konservasi tumbuhan di Indonesia," ucapnya.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads