Indonesia kaya akan beragam flora dan fauna, salah satunya adalah kantong semar. Tumbuhan yang memiliki nama Latin Nepenthes ini terkenal karena memakan berbagai serangga dan hewan kecil, makanya disebut tumbuhan insektivora.
Kantong semar memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan tumbuhan pada umumnya. Ingin mengenal lebih jauh tentang kantong semar? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
Mengenal Kantong Semar
Mengutip buku Cerdas Sains Kelas 4-6 SD oleh Yuliand Setyaningsih, kantong semar memakan serangga dan hewan kecil dengan cara mengeluarkan cairan (semacam enzim tripsin dan pepsin). Nah, cairan itu berfungsi untuk menjebak mangsanya karena mengeluarkan aroma yang disukai serangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantong semar tumbuh di wilayah yang sedikit mengandung nitrogen dan minim zat hara. Agar kebutuhan nitrogen dan nutrisinya dapat tercukupi, tumbuhan ini memangsa serangga-serangga kecil.
Mengutip laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kantong yang terdapat pada tumbuhan kantong semar menghasilkan cairan asam proteolase. Fungsinya untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga yang terperangkap di dalamnya.
Kantong semar dapat hidup secara epifit, yakni dengan menempel pada batang atau cabang pohon. Tanaman ini juga bisa hidup di hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana.
Warna daun kantong semar umumnya berwarna hijau dan kekuningan, tapi terkadang daunnya berwarna merah sampai keunguan. Bentuk daun kantong semar rata-rata lanset (Ovatus) dan lonjong (Oblongos).
Batang kantong semar merambat menyerupai batang tanaman anggur dan tanaman vanili. Warna batangnya umumnya berwarna hijau, tapi terkadang berwarna ungu tua atau merah. Untuk ketebalan batang kantong semar sekitar 1-3 mm.
Keunikan dari kantong semar terdapat pada daunnya. Dalam buku Kumpulan Materi Ajar Kreatif oleh Nanda Hidayati, daun kantong semar berbentuk seperti piala, lalu bagian dalam daun mengeluarkan nektar (cairan manis pembuat madu) untuk memancing serangga.
Sedangkan di bagian dinding kantongnya dilapisi oleh lilin. Fungsinya agar serangga yang masuk ke dalam perut kantong semar tidak bisa keluar lagi karena sudah menempel dengan lilin.
Persebaran Kantong Semar di Indonesia
Persebaran kantong semar di Indonesia tercatat cukup luas. Di daerah Kalimantan terdapat 32 jenis, Sumatera 29 jenis, Sulawesi 10 jenis, Papua 9 jenis, Maluku 4 jenis, dan Jawa 2 jenis.
Sedangkan menurut data yang dikeluarkan oleh LIPI, pada tahun 2001-2012 telah tersimpan 59 jenis tumbuhan kantong semar. Kemudian, Laporan LIPI pada 2013 mengatakan jika koleksi kantong semar telah bertambah menjadi 72 jenis dari berbagai pulau di Indonesia.
Mengutip jurnal Eksplorasi Dan Karakterisasi Kantong Semar (Nepenthes Sp) di Kawasan Hutan Jalan Merek-Sidikalang, Lae Pondom, Merek, Kabupaten Karo oleh Muhammad Rafi'I Ma'arif Tarigan, penemuan kantong semar tersebar di berbagai daerah, seperti di Kalimantan Utara yang berjenis Nepenthes rajah. Sedangkan di Gunung Slamet, Purworejo, Jawa Tengah berjenis Nepenthes adrianii.
Kemudian di Taman Wisata Baning, Sintang, Kalimantan Barat terdapat empat jenis kantong semar, yaitu Nepenthes ampullaria, Nepenthes bicalcarata, Nepenthes rafflesiana, dan Nepenthes reinwardtiana.
Perlu diketahui, batang dan bentuk daun kantong semar memiliki perbedaan tergantung dari masing-masing spesiesnya. Hal itu dapat digunakan untuk mengklasifikasikan antar spesies kantong semar.
Kantong Semar yang Mulai Terancam Punah
Kantong semar merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang dilindungi pemerintah, lho. Sebab, tumbuhan ini menjadi simbol kekayaan flora Indonesia.
Meski dilindungi, nyatanya kantong semar mulai terancam punah akibat eksploitasi yang berlebihan dan dampak dari kerusakan habitat, seperti bencana alam, penggundulan hutan menjadi lahan pertanian, atau terdapat area pertambangan.
Pemerintah memberikan status konservasi tanaman kantong semar termasuk tanaman yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Mengutip situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, data yang dihimpun oleh IUCN Red List menunjukan ada 27 spesies kantong semar yang terancam punah. Bahkan, empat di antaranya merupakan spesies dengan status Critically Endangered (kritis) dan empat lainnya berstatus Endangered (terancam).
Berdasarkan P.106 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi di Indonesia, ada tiga jenis kantong semar yang dilindungi, yakni Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes lingulata, dan Nepenthes sumatrana. Jenis kantong semar yang dilindungi IUCN Red List karena berstatus Critical Endangered adalah Nepenthes sumatrana.
Demikian pembahasan mengenai tumbuhan kantong semar yang unik tapi kini mulai terancam punah. Yuk, sama-sama menjaga kelestarian alam!
(ilf/fds)