Kemampuan berhitung dan membaca yang baik pada anak usia dini sering menjadi standar orang tua di tumbuh kembang anak. Padahal, konsep literasi pada anak lebih luas dari berhitung dan membaca.
Dalam Buku Saku Pengembangan Literasi untuk Anak Usia 5-6 Tahun yang diterbitkan PAUD Pedia Kemendikbudristek bersama Unicef, konsep literasi pada anak merupakan proses berkelanjutan yang sangat dinamis. Ada beberapa tahap yang akan dilalui anak.
Dari munculnya rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, berbahasa lisan, hingga akhirnya kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan ini akan berkembang mengikuti zaman untuk digunakan dalam proses belajar sepanjang hayatnya.
Literasi pada anak usia dini sangat erat kaitannya dengan perkembangan kemampuan berbahasa anak. Pada usia 5-6 tahun pada dasarnya anak harus mampu memahami bahasa dan menyampaikan bahasa.
Tahap ini adalah masa terbaik anak untuk lebih mudah belajar berbagai hal melalui inderanya (pendengaran, penglihatan, perasa, peraba, dan penciuman). Alih-alih menghitung dan membaca, ada 6 kemampuan literasi lain yang perlu diperhatikan.
Apa saja? Berikut informasinya dikutip dari arsip detikEdu, Senin (16/12/2024)
6 Kemampuan Literasi untuk Anak Usia Dini
1. Kemampuan Bertutur
Kemampuan bertutur sangat berkaitan dengan penginderaan yang dimiliki anak dan kemampuan reseptif. Kolaborasi keduanya akan membuat anak memiliki kemampuan bertutur yang ekspresif.
Penginderaan berkaitan dengan apa yang mereka lihat, raba, serta rasa. Hal ini perlu dibantu oleh orang tua atau guru yang memperkenalkan suatu hal baru padanya.
Ketika anak mendengar lawan bicaranya, mereka akan membangun keterampilan bahasa reseptif. Saat mereka menjawab dan menyampaikan ide atau perasaannya dengan tuturan dalam bentuk kata-kata, hal ini dinamakan kemampuan bahasa ekspresif.
2. Kemampuan Pengetahuan Latar
Kemampuan ini berkaitan dengan pemahaman anak mengenai dunia dan sekitarnya tempat ia tinggal. Ada tiga aspek yang termasuk dalam hal ini, yakni latar fisik, budaya, dan sosialnya.
3. Kemampuan Kosakata
Kemampuan kosakata ditunjukkan ketika anak mengetahui berbagai nama-nama benda, perbuatan, emosi, dan konsep sederhana lain di sekitarnya. Orang tua bisa mengenalkan kosakata secara bertahap kepada anak mulai dari berbagai hal yang tertangkap panca indera anak.
Contohnya ketika anak melihat buah mangga, orang tua bisa memperkenalkan bila itu buah mangga dan penjelasan lainnya.
4. Kemampuan Kesadaran Cetak
Kesadaran cetak berkaitan dengan ketertarikan anak terhadap benda cetak, gambar, merek, dan logo. Cara termudah untuk mengembangkan kemampuan ini adalah memperkenalkan simbol-simbol yang ada di sekitar anak.
Contohnya ketika berada di perjalanan, orang tua bisa menunjukkan tanda dilarang berhenti, arti lampu merah dan berbagai hal lainnya. Saat anak mampu menyadari makna di balik simbol atau tulisan cetak yang mereka lihat, berarti kesadaran cetaknya telah terbangun.
5. Kemampuan Kesadaran Fonemik
Bila cetak berkaitan dengan berbagai hal yang tertulis, kesadaran fonemik berkaitan dengan bunyi. Kemampuan ini dibutuhkan sebagai bekal anak dalam memahami bahasa lisan dan bahasa teks.
Orang tua bisa mengasah kesadaran fonemik anak dengan memberikan perbedaan antara bunyi huruf atau penggunaan tanda baca saat membacakan cerita atau berbicara sehari-hari.
6. Kemampuan Keaksaraan
Terakhir ada kemampuan keaksaraan yang berhubungan dengan kemampuan anak mengaitkan huruf, angka, dan tanda baca dengan bunyi/intonasi.
Secara umum, setiap bahasa mempunyai dua unsur aksara yakni vokal dan konsonan. Keduanya harus diperkenalkan sesuai dengan bahasa yang mereka gunakan.
Perkembangan Literasi Anak Usia Dini
Dari enam kemampuan literasi yang disebutkan sebelumnya, Unicef dan PAUD Pedia mengelompokkannya pada 3 bidang. Tiga bidang ini memuat kemampuan literasi yang sudah dimiliki anak pada usia 5-6 tahun, seperti:
1. Memahami Bahasa
- Mengerti beberapa instruksi secara bersamaan
- Mengulang kalimat yang lebih kompleks
- Memahami aturan dalam suatu permainan
- Senang dan menghargai bacaan.
2. Mengungkapkan Bahasa
- Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
- Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama
- Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, mengenal simbol untuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung
- Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-keterangan)
- Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain
- Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah didengarkan
- Menunjukkan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita.
3. Keaksaraan
- Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal
- Mengenal suara huruf awal nama benda-benda yang ada di sekitarnya
- Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama
- Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
- Membaca nama sendiri
- Menuliskan nama sendiri
- Memahami arti kata dalam cerita.
Itulah 6 kemampuan literasi untuk anak usia dini. Orang tua dan guru yuk pahami!
Simak Video "Video Survei: Kemampuan Literasi Anak Usia 15 Tahun RI Mayoritas Rendah"
(det/nah)