Fosil adalah jendela untuk bertualang ke masa lalu. Baik berbentuk tulang dinosaurus atau produk limbahnya, fosil bisa memberikan informasi penting tentang dunia jutaan tahun lalu.
Tetapi terkadang data tentang suatu fosil disimpan peneliti dan tidak bisa diakses publik. Hal ini berbeda di New Zealand atau Selandia Baru.
New Zealand menjadi negara pertama yang membuka basis data fosil yang ditemukan di wilayahnya kepada publik. Sehingga kesempatan untuk mempelajari artefak alam dengan data yang hampir komprehensif (lengkap) terbuka bagi semua orang.
Basis Data Fosil New Zealand: FRED
Basis data ini bernama Fossil Record Electronic Database (FRED). Dikutip dari Mental Floss, FRED pada dasarnya sudah hadir sejak tahun 1946 dalam versi cetak.
Versi cetak FRED disusun oleh geolog Harold Wellman yang terkenal karena menemukan Sesar Alpen di New Zealand dan timnya. Tim Wellman menyimpan berbagai referensi peta, nomor seri situs, dan deskripsi fosil pada formulir di lemari arsip.
Mereka juga mencatat keadaan geologi situs fosil, termasuk ukuran butiran batu dan warnanya. Berbagai data ini disimpan dalam satu tempat selama beberapa dekade. Wajar bila New Zealand memiliki catatan fosil yang hampir lengkap.
Maju ke masa kini, pemerintah membuat FRED dalam bentuk digital. Seluruh orang mulai dari ahli paleontologi berpengalaman hingga penggemar fosil amatir bisa mengaksesnya dalam tautan https://fred.org.nz/index.jsp.
Tidak sembarang, entri yang ada di dalam FRED telah diolah oleh empat kurator dari berbagai universitas. Kini situs web FRES telah berisi catatan lebih dari 100.000 lokasi fosil.
Memang FRED bukan satu-satunya atau basis data fosil terbesar yang pernah ada. Tetapi, ia adalah basis data fosil yang terbuka bagi publik dan mencakup suatu area tertentu secara luas.
Sebagian besar entri lokasi fosil dalam FRED berada di Selandia Baru. Tetapi ilmuwan geosains New Zealand bersama lembaga penelitian GNS terus memperbarui basis data tersebut secara berkala.
Sehingga ada entri lokasi fosil di beberapa wilayah lain seperti bagian tenggara Kepulauan Pasifik dan wilayah Laut Ross di Antartika.
Manfaat FRED
FRED menjadi alat penting bagi banyak ahli paleontologi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, masyarakat dan penggemar dinosaurus amatir juga dapat menggunakannya.
Saat ini, para ilmuwan di New Zealand sering diminta untuk mencatat penemuan fosil mereka di FRED untuk publikasi ilmiah dan tesis akademik. Kumpulan data ini akan membuka jalan bagi penelitian inovatif di masa mendatang.
Salah satu penggunaan FRED terjadi pada tahun 2018. Kala itu para ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) meninjau data FRED dan menemukan informasi baru tentang tingkat kepunahan spesies moluska.
Mereka menemukan bahwa invertebrata tersebut mati dalam jumlah yang mengkhawatirkan di Karibia dan Selandia Baru. Hasil ini bisa ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan setempat.
Basis data daring ini juga akan bermanfaat bagi generasi mendatang. Bila FRED bisa bertahan lama.
Usut punya usut kehadiran FRED dan data paleontologi di New Zealand belum dapat diputuskan karena adanya pemotongan dana dan pemutusan hubungan kerja.
Simak Video "Video: Melihat Fosil Stegosaurus 'Apex' di New York"
(det/nwy)