Rahasia Spesies Tardigrada Bisa Hidup Hampir Abadi di Bumi: Tahan Radiasi

ADVERTISEMENT

Rahasia Spesies Tardigrada Bisa Hidup Hampir Abadi di Bumi: Tahan Radiasi

Muhammad Alfathir - detikEdu
Selasa, 12 Nov 2024 10:00 WIB
Tardigrade
Foto: Eye of Science/SPL/Tardigrada, makhluk hidup yang tahan terhadap lingkungan sangat ekstrem
Jakarta -

Pernah dengar spesies tardigrada atau tardigrade? Ini adalah makhluk sangat kecil yang diklaim paling kuat di dunia karena bisa tahan cuaca dingin dan panas sangat ekstrem. Ketahanan ini membuat tardigrada menjadi spesies yang bisa hidup hampir abadi. Lantas kenapa tardigrada bisa sangat kuat?

Tardigrada atau yang sering disebut sebagai "beruang air," adalah mikroorganisme kecil yang memiliki panjang sekitar 0,3 hingga 0,5 milimeter. Ukurannya yang sangat kecil membuat tardigrade sulit untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop.

Meski sangat kecil, hewan ini telah menjadi objek dari berbagai penelitian. Para ilmuwan penasaran karena beruang air kecil ini bisa tahan hidup dalam berbagai kondisi ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidup Sejak Ratusan Juta Tahun Lalu dan Melewati Zaman Kepunahan Massal

Tardigrada diperkirakan pertama kali muncul sekitar 541 juta tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini. Ketahanan hidup yang luar biasa ini memotivasi para ilmuwan untuk meneliti lebih dalam tentang bagaimana "beruang air" ini dapat bertahan hidup dari waktu ke waktu.

"Kemampuan tardigrada untuk bertahan hidup dalam kondisi yang paling keras terus membentuk kembali konsep kita tentang batas-batas kehidupan hewan di Bumi," kata seorang peneliti, Lei Li, yang dikutip dari Science Alert.

ADVERTISEMENT

Dalam studi lain, peneliti di University of Wisconsin Madison, Amerika Serikat, menerangkan bahwa tardigrada mampu bertahan dari lima kepunahan massal yang terjadi di planet Bumi. Peneliti memperkirakan bahwa makhluk ini juga kemungkinan masih bertahan meski umat manusia punah.

Bahkan, tardigrada disebut juga bisa bertahan hidup dari bencana kosmik seperti asteroid yang menghantam planet Bumi, ledakan supernova, hingga semburan sinar gamma.

Spesies Baru Tardigrada Bisa Tahan Radiasi

Dalam studi yang terbit di Jurnal Science Vol. 386, No. 6720, 25 Oktober 2024, Lei Li dan kawan-kawan mengungkapkan bahwa spesies tardigrada baru memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap paparan radiasi.

Diketahui bahwa saat ini, terdapat sekitar 1.500 spesies tardigrada yang telah diidentifikasi, termasuk spesies baru bernama Hypsibius henanensis yang ditemukan enam tahun lalu.

Li dan timnya melakukan penelitian terhadap Hypsibius henanensis untuk menguji ketahanannya terhadap radiasi dan memahami bagaimana spesies ini dapat bertahan hidup.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa beberapa spesies tardigrada mampu bertahan terhadap paparan radiasi di Bumi. Dalam hal ini, Li dan timnya ingin melihat apakah spesies baru memiliki ketahanan serupa.

"Studi pada beberapa spesies tardigrada telah mendokumentasikan bahwa mereka adalah hewan yang paling kuat terhadap radiasi di Bumi," terang Li.

Dalam pengujian menggunakan ledakan radiasi, peneliti menemukan bahwa spesies baru ini memiliki ketahanan terhadap radiasi gamma sebesar 3.000 hingga 5.000 gray (Gy), setara dengan 1.000 kali dosis yang mematikan bagi manusia.

Kenapa Tardigrada Bisa Tahan Radiasi?

Menurut Li, terdapat tiga alasan mengapa spesies ini dapat bertahan pada radiasi. Pertama adalah gen DODA1 yang berperan dalam menghasilkan pigmen betalain, yakni pigmen yang membantu menetralkan molekul berbahaya dari radiasi.

Kedua, DNA pada spesies ini diperbaiki secara lebih cepat dari biasanya akibat adanya protein TRID1, dan terakhir, peningkatan produksi protein BCS1 dan NDUFB8 juga membantu dalam memberikan pasokan energi pada tardigrada.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang mekanisme ketahanan hidup tardigrada. Temuan ini diharapkan dapat diadaptasi oleh manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan ekstrem akibat paparan radiasi.

"Meskipun beberapa trik ini sudah diketahui, seperti perbaikan DNA berkecepatan tinggi, analisis mendalam terhadap H. henanensis memberi kita detail lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana tardigrada dapat tetap bertahan," papar Li.

"Apakah toleransi radiasi spesies tardigrada lain terjadi melalui mekanisme yang dilestarikan atau khusus dalam genus Hypsibius? Hal ini memerlukan studi tambahan," pungkasnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads