Hidup di musim dingin atau wilayah kutub tentu bukan hal mudah. Pasalnya kondisi suhu bisa saja turun jauh, beku, salju tebal, hingga angin kencang.
Dalam situasi ini, manusia biasanya mencari perlindungan dalam rumah atau membeli pakaian tebal agar tetap hangat. Namun, hewan liar harus mengandalkan sejumlah strategi berbeda untuk bertahan untuk bertahan hidup di musim dingin.
Macam Cara Hewan Liar Bertahan Hidup saat Cuaca Dingin
Seorang profesor riset kehutanan dan sumber daya lingkungan di NC State, Roland Kays, mengatakan bahwa hewan liar juga melihat kondisi cuaca dingin. Namun, bagi mereka hal ini bukanlah hal yang aneh dalam jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satwa liar telah hidup melalui kondisi cuaca ekstrem selama ratusan ribu tahun, mengembangkan adaptasi perilaku dan fisik untuk bertahan hidup," ungkap Kays, sebagai ahli zoologi yang minat penelitiannya meliputi ekologi dan konservasi satwa liar dikutip dari laman NC State University.
Tapi, hal itu tidak berarti bahwa hewan liar kebal terhadap dampak badai musim dingin. Suhu beku (terutama jika dikombinasikan dengan angin kencang) bisa menyulitkan hewan berdarah panas seperti burung dan mamalia untuk mempertahankan suhu internal tubuh mereka.
Hal ini terutama berlaku bagi satwa liar yang tidak bisa bermigrasi ke wilayah beriklim hangat atau berhibernasi. Beberapa hewan telah mengembangkan adaptasi yang mengagumkan untuk mengatasi suhu dingin hingga di bawah titik beku.
Mengutip Natural History Museum London dan National Park Service US, berikut adalah berbagai cara bagaimana hewan liar bertahan hidup di musim dingin yang sangat dingin:
1. Mantel/Bulu Musim Dingin
Banyak hewan yang mengandalkan mantel tebal karena memberikan insulas, dengan menahan udara hangat di dekat tubuh mereka.
Contohnya bulu musk ox (hewan mamalia anggota keluarga Bovidae ) yang lebat dan panjang. Bulu tersebut emungkinkan spesies ini bertahan hidup di Kutub Utara selama ribuan tahun.
![]() |
Serat tebal pada lapisan luar bulunya disebut sebagai rambut pelindung, yang melindungi lapisan dalam bulu dari salju dan hujan. Lapisan bulunya lebih halus, dan lebih lembut, dan memberikan insulasi yang sangat baik terhadap suhu yang kerap turun di bawah -40Β°C.
Beberapa hewan, seperti rusa, bison, dan kambing gunung, punya bulu yang lebih tipis selama bulan-bulan hangat untuk mencegah kepanasan. Mereka juga menumbuhkan bulu yang lebih tebal di musim dingin.
Bison dan beruang kutub bahkan punya lapisan lemak. Baik untuk menambah insulasi, maupun mencegahnya membeku setelah mereka menyelam ke dalam air untuk berburu.
2. Memiliki Radiator Hidung
Antelop saiga, merupakan salah satu hewan harus menghadapi cuaca dingin dan hangat. Lingkungannya rentan terhadap perubahan suhu musiman yang ekstrem, sehingga hewan ini harus beradaptasi dengan baik.
![]() |
Karena bentuk hidungnya yang besar dan menonjol, hewan ini kerap dijuluki sebagai antelop teraneh di dunia. Ia termasuk hewan yang selamat dari zaman es, dan pernah hidup berdampingan dengan mamut berbulu di padang rumput utara.
3. Berkumpul Bersama
Penguin kaisar beradaptasi secara unik untuk hidup di lingkungan kutub sangat dingin, yang tidak memungkinkan makhluk lain bertahan hidup.
Penguin kaisar adalah satu-satunya spesies penguin yang berkembang biak selama musim dingin Antartika (yang punya suhu terendah -50Β°C dengan kecepatan angin ekstrem sampai 200 kilometer per jam).
Untuk mencegah kehilangan panas, mereka menggunakan bulu ganda, paruh kecil, dan sirip. Tidak hanya itu , sebenarnya kekuatan penguin ini ada pada jumlah mereka.
![]() |
Untuk mendapatkan kehangatan, penguin kaisar akan bekerja sama dengan cara berkumpul bersama. Per kelompoknya bisa terdiri dari ratusan hingga ribuan individu.
Koloni yang berada di luar yang terpapar oleh cuaca yang sangat kuat, akan berputar perlahan. Hal ini akan memungkinkan setiap individunya akan menghabiskan waktu di bagian tengah yang hangat (suhu bisa mencapai lebih dari 20Β°C).
Berbeda dengan spesies lain yang umumnya bersifat teritorial selama musim kawin.
4. Dormansi (Hibernasi dan Torpor)
Ada banyak hewan yang mengatasi suhu dingin dengan berbaring untuk tidur yang panjang. Hibernasi atau dormansi merupakan kondisi saat hewan menjadi tidak aktif untuk bertahan hidup di musim dingin dan kelangkaan makanan.
Hewan-hewan tersebut memasuki kondisi dormansi di musim dingin. Ada beberapa jenis dormansi, termasuk hibernasi.
Hibernator sejati merupakan hewan yang mengurangi metabolisme, menurunkan suhu tubuh selama dormansi dan memperlambat detak jantung.
![]() |
Karena ada hewan tidak makan selama hibernasi, jadi di bulan-bulan sebelumnya mereka makan banyak untuk membangun simpanan energi saat melewati musim dingin.
Setiap spesies akan melakukan hibernasi berbeda - berbeda. Landak, tikus, kelelawar, kupu-kupu, dan ngengat merupakan contoh hewan kecil yang melakukan hibernasi.
Hewan yang lebih besar, seperti beruang hitam Amerika akan memasuki tidur yang lebih ringan yang kerap disebut mati suri. Hal tersebut bukan hibernasi sejati, melainkan jenis dormansi.
5. Membeku
Ada hewan yang membeku untuk bertahan hidup dalam kondisi beku. Di antaranya tardigrada, ulat bulu beruang, ikan es, dan kayak kayu.
Ikan es punya senyawa antibeku dalam darahnya kerika berenang di air yang sangat dingin.
Ada juga katak kayu, yang telah beradaptasi untuk bertahan hidup dalam cuaca dingin. Katak kayu hidup di AS bagian timur laut, Alaska, dan Kanada.
Musim dingin dengan suhu terendah yang tercatat adalah -60Β°C di Alaska selama berbulan-bulan. Ketika suhu menurun, katak ini bersembunyi di serasah daun di lantai hutan.
Ketika cuaca dingin mulai datang, tubuh amfibi ini membeku. Suhu rendah menyebabkan kristal es terbentuk di dalam organ dalam dan pembuluh darahnya.
![]() |
Untuk melindungi diri, hati katak melepaskan sejumlah besar glukosa (seperti sirup gula). Cara ini dilakukan sebagai antibeku, untuk mencegah sel membeku sepenuhnya dan rusak oleh kristal es yang besar.
Katak bisa tetap beku sampai 8 bulan. Ketika suhu menghangat selama musim semi, katak ini akan mencair secara bertahap.
6. Menggunakan Sistem Pertukaran Panas
Beberapa hewan punya sistem pertukaran panas, yang membuat anggota tubuh mereka tidak terlalu dingin.
Sistem ini bekerja di mana arteri dan vena akan saling berdekatan, dan saling mentransfer panas. Ketika darah hangat dari inti tubuh dipompa lewat arteri ke ekstremitas, panas berpindah ke darah yang lebih dingin.
Panas akan dibawa dari ekstremitas kembali ke inti oleh vena. Pada sistem ini juga ada kemampuan untuk menyesuaikan seberapa cepat darah mereka mengalir.
Hal tersebut akan membantu mencegah kaki penguin membeku, terutama saat mereka terus-menerus berdiri di atas es. Sistem ini juga bisa mempertahankan suhu internal tubuh yang stabil.
Darah mendingin ketika mengalir lewat kaki, dan akan menghangat saat kembali ke bagian tengah tubuh. Sistem sirkulasi arus balik tersebut terlihat di kaki semua burung dan beberapa mamalia laut.
(khq/fds)