Profil Bung Tomo: Nama Asli, Pendidikan, dan Perjuangan pada Pertempuran 10 November

ADVERTISEMENT

Profil Bung Tomo: Nama Asli, Pendidikan, dan Perjuangan pada Pertempuran 10 November

Muhammad Alfathir - detikEdu
Minggu, 10 Nov 2024 07:00 WIB
Bung Tomo adalah pahlawan nasional Indonesia. Pemilik nama asli Sutomo itu berperan saat pertempuran rakyat Surabaya melawan Belanda pada 10 November 1945.
Foto: detikcom/Edi Wahyono/Bung Tomo, Tokoh Penting Pertempuran 10 November 1945
Jakarta -

Bung Tomo adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Ia dikenal sebagai tokoh yang menyerukan slogan "Merdeka atau Mati" dalam pidato berapi-apinya dalam Pertempuran Surabaya.

Nama asli Bung Tomo adalah Sutomo. Tokoh satu ini lahir di Blauran, Surabaya pada 3 Oktober 1920 dari pasangan Kartawan Tjiwowijojo dan Subastia.

Bung Tomo lahir di keluarga dengan ekonomi kelas menengah. Namun, keluarganya sangat menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riwayat Pendidikan dan Karier Bung Tomo

Mengutip studi yang terbit di Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah Volume 2, No. 2. Oktober, 2021 karya Choirani Fika Purmeica, dan kawan-kawan, Bung Tomo menjalani pendidikan formal sejak kecil.

Saat berusia enam tahun, Bung Tomo bersekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Surabaya. Setelah lulus, ia sempat melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), tetapi tidak sampai lulus karena faktor ekonomi.

ADVERTISEMENT

Pada 1933, Bung Tomo kemudian bergabung dalam gerakan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). Selain terlibat aktif di KBI, ia juga mendirikan organisasi Laskar Barisan, yakni organisasi yang dibentuk untuk memperkokoh semangat perjuangan masyarakat di Surabaya.

Setelah Indonesia merdeka, Bung Tomo melanjutkan pendidikannya yang sempat terputus. Ia berkuliah mengambil Jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia pada 1959-1968.

Perjuangan Bung Tomo pada Pertempuran Surabaya 10 November

Menurut studi yang terbit di Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 2, No. 3, Desember 2023 karya Muhammad Haerulloh Zikri dan Yuli Asmarita, Bung Tomo memainkan peran penting dalam mengobarkan semangat "arek-arek Suroboyo" atau rakyat Surabaya pada Pertempuran 10 November 1945.

Melalui siaran radio, Bung Tomo berpidato menyerukan seluruh rakyat untuk melakukan serangan kepada pasukan sekutu yang berisi tentara Inggris dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dari Belanda, dengan seruannya yang terkenal "Merdeka atau Mati".

Selain itu, Bung Tomo turut andil dalam merebut persenjataan bekas pasukan Jepang di gedung tua Panti Asuhan Don Bosco, Surabaya. Persenjataan tersebut kemudian digunakan oleh Bung Tomo dan rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Sekutu dan NICA.

Sebelum Pertempuran Surabaya, Bung Tomo juga mendirikan organisasi Laskar Barisan pada 12 Oktober 1945. Organisasi ini berhasil menarik simpati rakyat Surabaya dari berbagai kalangan, dengan anggota yang diperkirakan mencapai 3.500 orang.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads