Mengapa Kandungan Protein Daging Lebih Tinggi Dibanding Sayuran?

ADVERTISEMENT

Mengapa Kandungan Protein Daging Lebih Tinggi Dibanding Sayuran?

Muhammad Alfathir - detikEdu
Sabtu, 26 Okt 2024 12:00 WIB
Pencinta Steak, Ini 10 Potongan Daging Sapi Paling Mahal di Dunia
Foto: Chef's Pencil
Jakarta -

Telah lama diketahui bahwa daging mengandung lebih banyak protein daripada sayuran. Bahkan, pengganti daging yang populer di kalangan vegan dan vegetarian masih belum dapat menyamai kandungan protein dari daging asli.

Berdasarkan perhitungan Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS), produk hewani secara umum memiliki kadar protein lebih tinggi dibandingkan produk nabati. Lantas, mengapa daging memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan sayuran?

Simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Utama Perbedaan Kandungan Protein


Seorang petugas sumber daya dan komunikasi ilmiah dari American Meat Science Association, Christi Calhoun, menjelaskan bahwa alasan utama perbedaan ini adalah karena tumbuhan dan hewan memiliki kebutuhan dan komposisi seluler yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Secara umum hewan memang menyimpan lebih banyak protein dalam jaringannya karena tubuh mereka dirancang untuk mendukung fungsi aktif seperti gerakan otot, metabolisme energi, dan perbaikan sel. Bahkan, molekul penting dalam tubuh hewan, seperti enzim dan hormon, sebagian besar terdiri dari protein.

Sementara itu, tumbuhan cenderung menyimpan lebih banyak karbohidrat untuk mendukung struktur sel dan menyimpan energi. "Jadi jaringan mereka secara alami mengandung lebih sedikit protein," ujar Calhoun dikutip dari Live Science.

Meskipun karbohidrat penting bagi tumbuhan dan hewan, karbohidrat tidak dapat melakukan beberapa fungsi seluler yang dilakukan protein karena perbedaan struktur molekulnya.

Asam Amino Esensial

Seorang ahli diet dari JM Nutrition di Kanada, Kinga Balogh mengatakan bahwa protein dapat diibaratkan seperti sebuah 'kalung manik-manik' yang tersusun atas berbagai asam amino. Setidaknya terdapat 20 jenis asam amino yang memiliki berbagai fungsi, seperti perbaikan jaringan, pengangkutan nutrisi, hingga menjalankan fungsi otak.

Namun, kesembilan dari asam amino atau "asam amino esensial" ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh secara alami, melainkan perlu didapatkan melalui makanan. Kesembilan asam amino ini hanya ditemukan secara lengkap pada daging hewan, sementara produk nabati seringkali kekurangan satu atau lebih dari asam amino tersebut.

Selain itu, tubuh memiliki perbedaan dalam memproses protein hewani dan nabati. Tubuh cenderung lebih mudah menyerap protein hewani karena tidak memiliki serat yang biasanya terdapat dalam produk nabati.

Meskipun daging umumnya mengandung lebih banyak protein, bukan berarti produk nabati tidak layak dikonsumsi. Sebaliknya, Balogh menyarankan untuk menggunakan pendekatan gizi yang tepat dalam mengukur kebutuhan protein.

"Protein berfungsi paling efektif dalam tubuh manusia ketika kita juga mengonsumsi energi, karbohidrat, dan lemak dalam jumlah yang cukup," ujar Balogh kepada Live Science.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads