Jejak Kaki Ini Ungkap Dinosaurus Pernah Hidup di Kutub Selatan

ADVERTISEMENT

Jejak Kaki Ini Ungkap Dinosaurus Pernah Hidup di Kutub Selatan

Hani Muthmainnah - detikEdu
Rabu, 23 Okt 2024 20:30 WIB
Polar dinosaur
Jejak kaki di selatan Australia memberikan petunjuk tentang kehidupan dinosaurus di Kutub Selatan sekitar 120-128 juta tahun yang lalu. Foto: Masato Hattori/Western Australian Museum
Jakarta -

Penemuan jejak kaki dinosaurus di pantai selatan Australia memberikan petunjuk baru tentang kehidupan di Kutub Selatan pada Zaman Kapur Awal. Jejak ini mengungkapkan bahwa Dinosaurus Theropoda besar tumbuh subur di lingkungan kutub, berkeliaran di dataran banjir sungai saat es mencair selama musim panas.

Hasil studi ini berangkat dari analisis pada jejak yang ditemukan di Formasi Wonthaggi, selatan Melbourne, Australia yang berasal dari sekitar 120 hingga 128 juta tahun yang lalu. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Alcheringa.

Jejak Dinosaurus di Kutub

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melissa Lowery dan Anthony Martin mengecek alur perjalanan jejak kaki dinosaurus. (Ruth Schowalter)Melissa Lowery dan Anthony Martin mengecek alur perjalanan jejak kaki dinosaurus. (Ruth Schowalter)

Jejak kaki di Formasi Wonthaggi mencakup 18 jejak Theropoda dan empat jejak Ornithopoda. Jenis ornithopoda sendiri merupakan dinosaurus herbivora kecil yang jadi mangsa bagi Theropoda.

ADVERTISEMENT

"Banyaknya jejak ini adalah bukti terbaik bahwa bekas lingkungan kutub mendukung kehidupan karnivora terbesar," tutur Anthony Martin, penulis utama dan profesor di Departemen Ilmu Lingkungan Emory University, Australia, dikutip dari laman kampus.

Jejak terbesar dari penemuan ini memiliki panjang 18,5 inci (47 cm) dari seekor Theropoda. Tingginya sekitar 182 cm, mirip dengan tinggi manusia dewasa.

Adaptasi Dinosaurus Makan Ikan dan Penyu

Nama Theropoda berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti kaki binatang buas. Theropoda merupakan kelompok dinosaurus predator yang mencakup Allosaurus, Tyrannosaurus rex, dan Velociraptor.

Jejak kaki yang ditemukan menunjukkan variasi mencolok dalam ukuran dan bentuk. Temuan ini mengindikasikan bahwa Theropoda besar mungkin memiliki adaptasi khusus untuk berburu dan hidup di lingkungan kutub.

"Theropoda besar kemungkinan besar memangsa mangsa seperti dinosaurus kecil, ikan, dan penyu," kata Martin.

Lingkungan dan Kondisi Zaman Kapur Awal

Lingkungan kutub pada Zaman Kapur Awal adalah lembah dengan jaringan sungai. Meskipun suhu rata-rata tahunan saat itu lebih tinggi dibandingkan dengan suhu saat ini, suhu musim dingin di Kutub Selatan bisa sangat dingin dengan kegelapan selama berbulan-bulan tanpa Matahari.

Formasi Wonthaggi telah memberikan salah satu koleksi fosil tubuh dinosaurus kutub terbaik di Belahan Bumi Selatan, meskipun sebagian besar sisa-sisa tersebut berupa pecahan kecil tulang dan gigi. Menurut Martin, temuan timnya atas begitu banyak jejak Theropoda menegaskan bahwa beragam dinosaurus benar-benar hidup dan berjalan di tanah tempat tulang mereka ditemukan.

Penemuan ini berhasil ditemukan berkat dedikasi rekan penulis Melissa Lowery, yang dikenal sebagai "akar penemuan dinosaurus" karena ratusan penemuannya. Padahal, jejak yang ditemukan kemungkinan besar dibuat ketika dinosaurus berjalan di pasir basah atau lumpur di dataran banjir.

"Masalah lain dalam mengidentifikasi jejak ini adalah banyak dari jejak tersebut berada di bawah air dua kali dalam periode 24 jam saat air pasang," imbuh Martin.

Keseimbangan Ekosistem dan Penelitian Lanjutan

Jejak tersebut terpelihara di lapisan dataran banjir di sebelah saluran batu pasir. Ini menunjukkan bahwa jejak tersebut kemungkinan besar dibuat oleh dinosaurus yang melakukan perjalanan melalui lanskap tersebut setelah banjir musim semi.

Martin tidak dapat memastikan apakah dinosaurus hidup di lingkungan kutub juga selama musim dingin. Namun, kisaran ukuran jejak menunjukkan adanya campuran Ornithopoda dan Theropoda remaja dan dewasa, yang mungkin menunjukkan bahwa dinosaurus ini bersarang dan membesarkan anak-anaknya di lingkungan kutub.

Penelitian ini memperluas pemahaman kita tentang ekosistem kutub kuno dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan Theropoda besar di masa lalu. "Semakin banyak yang kita temukan, semakin jelas gambaran yang kita harapkan tentang ekosistem kutub kuno ini," imbuh Martin.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads