Memahami Ideologi Terbuka: Ciri dan Negara yang Menerapkannya

ADVERTISEMENT

Memahami Ideologi Terbuka: Ciri dan Negara yang Menerapkannya

Hani Muthmainnah - detikEdu
Senin, 21 Okt 2024 07:00 WIB
Ilustrasi Selandia Baru
Ilustrasi Selandia Baru yang menerapkan ideologi terbuka Foto: Getty Images/iStockphoto/Robert CHG
Jakarta -

Setiap negara memiliki ideologinya sendiri yang berfungsi sebagai panduan dalam pengambilan keputusan di bidang politik, sosial, dan ekonomi. Selain itu, ideologi juga berfungsi sebagai acuan dalam merancang kebijaksanaan dan program pembangunan. Berdasarkan fleksibilitasnya, ideologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup.

Apa Itu Ideologi Terbuka?

Ideologi berasal dari kata"idea" yang berarti gagasan dan "logos" yang berarti ilmu pengetahuan. Menurut Soejanto Poespowardoyo, ideologi adalah kumpulan pengetahuan dan nilai yang membentuk dasar bagi individu atau masyarakat untuk memahami dunia serta menentukan sikap terhadapnya.

Dikutip dari laman UNS, ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar, melainkan bersumber dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Hal inilah yang memungkinkan ideologi ini beradaptasi dengan perkembangan zaman serta dinamika internal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ideologi terbuka juga mengakui adanya variasi dan keragaman dalam keyakinan, nilai, dan pandangan politik. Prinsip utamanya adalah tidak ada satu ideologi yang dianggap benar atau sempurna.

Ciri-ciri Ideologi Terbuka

1. Kekayaan budaya

Ideologi ini mencerminkan kekayaan rohani dan budaya masyarakat, bukan hanya keyakinan sekelompok orang.

ADVERTISEMENT

2. Tidak diciptakan oleh negara

Ideologi terbuka bukanlah ciptaan negara, tetapi ditemukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

3. Keterlibatan generasi

Isinya tidak langsung dapat diterapkan, sehingga setiap generasi perlu mencari relevansinya dalam konteks saat ini.

4. Menghargai kebebasan

Karena tidak mengekang, ideologi terbuka membuat masyarakat hidup lebih bertanggung jawab tanpa mengorbankan kebebasan individu.

5. Menerima pluralitas

Ideologi ini menghargai keberagaman sehingga dapat diterima oleh warga dengan berbagai latar belakang budaya dan agama.

Perbandingan Ideologi Terbuka dan Tertutup

Ideologi Terbuka

  1. Nilai dan cita-cita bersifat inklusif dan tidak dipaksakan
  2. Menggali nilai-nilai dari budaya dan moral masyarakat
  3. Dihasilkan melalui musyawarah dan konsensus
  4. Merupakan milik seluruh rakyat dan mencerminkan kepribadian masyarakat
  5. Dinamis dan mampu beradaptasi

Ideologi Tertutup

  1. Cita-citanya berasal dari kelompok tertentu, bukan dari masyarakat luas
  2. Mengharuskan masyarakat untuk berkorban demi kepentingan ideologi
  3. Memiliki kepercayaan yang kaku
  4. Berisi tuntutan konkret yang bersifat mutlak
  5. Memerlukan ketaatan yang ketat, sering kali menggunakan kekuatan

Contoh Negara yang Menganut Ideologi Terbuka

1. Belanda

Negara ini terkenal akan tradisi toleransinya, yaitu menghargai kebebasan berekspresi, serta kebijakan imigrasi yang inklusif.

2. Kanada

Negara ini memiliki kebijakan yang mendukung keberagaman budaya, bahasa, dan agama serta melindungi hak-hak dan kelompok minoritas. Kanada menghargai kesetaraan gender, kebebasan beragama, dan mendukung inklusivitas dalam politik dan masyarakat.

3. Selandia Baru

Selandia Baru diakui memiliki ideologi terbuka karena kebijakan sosial, politik, dan budaya. Negara ini juga memiliki kebijakan multikulturalisme yang kuat, melindungi hal-hak asasi manusia, dan mempromosikan kesetaraan gender.

4. Swedia

Dikenal akan sistem kesejahteraan yang luas dan sikap inklusif terhadap imigran

5. Norwegia

Menyokong kesetaraan gender dan memiliki kebijakan progresif dalam isu lingkungan.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads