Mengenal Penanggalan Radiokarbon, Penemuan Ahli Kimia untuk Ukur Usia Objek Purba

ADVERTISEMENT

Mengenal Penanggalan Radiokarbon, Penemuan Ahli Kimia untuk Ukur Usia Objek Purba

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 05 Okt 2024 14:00 WIB
Tengkorak Manot
Ilustrasi. Mengenal penanggalan radiokarbon karya ahli Kimia peraih Nobel. Foto: UPI
Jakarta -

Kemampuan manusia untuk menentukan umur benda-benda prasejarah pada awalnya sangat terbatas. Namun, sebuah inovasi yang mengejutkan datang pada akhir tahun 1940-an.

Kala itu seorang ahli kimia dari Universitas Chicago mengungkapkan bila ia bisa menghitung usia sebuah objek purba menggunakan cara sederhana, yakni dengan menghitung kandungan karbon-14 atau kandungan karbon di sekitar objek tersebut.

Sosok ahli kimia ini bernama Willard Libby. Berkat inovasi yang disampaikannya ini, Libby menerima Hadiah Nobel pada tahun 1960.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Kerja Penanggalan Radiokarbon

Untuk menguji teori yang ia sampaikan, Libby meminjam beberapa objek secara acak dari museum. Objek tersebut sebenarnya sudah memiliki usia yang terverifikasi.

Beberapa objek yang ia ambil adalah sandal dari sebuah gua di Oregon Amerika Serikat, kain pembungkus dari Naskah Laut Mati, dan sepotong roti hangus dari Pompeii. Ketika diuji ia menemukan penanggalan yang cocok dengan usia yang terverifikasi. Kendati begitu, bagaimana mungkin?

ADVERTISEMENT

Karbon-14 adalah bentuk karbon yang radioaktif, tidak stabil, dan memiliki dua neutron tambahan. Semua makhluk hidup baik manusia, tumbuhan dan hewan menyerap karbon-14 setiap harinya.

Penyerapan karbon akan berakhir ketika makhluk tersebut mati. Karbon-14 yang tersisa akan meluruh pada tingkat waktu yang diketahui selama 5.730 tahun.

Nah, penghitungan umur objek tersebut dilakukan melalui jumlah karbon-14 yang tersisa. Menariknya, Libby menemukan penanggalan karbon-14 tidak terbatas pada makhluk hidup.

Pada objek lainya, ilmuwan dapat menerapkan penanggalan radiokarbon pada bahan organik yang ditemukan di sekitarnya.

Sudah Berevolusi

Pada tahun 1980-an, para ilmuwan telah menemukan alat lain yang semakin merevolusi inovasi Libby. Alat ini bernama accelerator mass spectrometry (AMS).

Meskipun harganya mahal, AMS mampu membantu ilmuwan untuk menentukan tanggal objek purba dengan lebih tepat. Bahkan hanya dengan sebagian kecil dari ukuran sampel yang ada.

Sturt Manning, direktur Cornell Tree Ring Laboratory dari Cornell University, Amerika Serikat menyatakan segala hal kini dapat ditentukan tanggalnya. Hal ini tentu bermanfaat untuk berbagai bidang seperti arkeologi.

"Berbagai hal kini dapat ditentukan tanggalnya, yang sebelumnya tidak dapat ditentukan, (termasuk menjawab) pertanyaan dalam arkeologi dan mendapatkan jawaban yang diinginkan," katanya dikutip dari laman History.com.

Satu kelemahan penanggalan karbon dan AMS adalah belum bisa menentukan rentang waktu yang lebih panjang, karena ada batas paruh waktu yakni 5.730 tahun.

Kelemahan ini membuat para ilmuwan untuk kembali merevolusi temuan Libby. Caranya dengan memasukkan analisis statistik Bayesian ke dalam metode mereka.

Sehingga kini para ilmuwan bisa menetapkan urutan kronologis dan usia sebuah objek atau bahkan peristiwa masa lalu. Penemuan yang sangat memberikan dampak yang luas, wajar bila Libby mendapat Hadiah Nobel.

Bidang yang Terpengaruh Penanggalan Radiokarbon

1. Arkeologi

Bidang arkeologi mendapat dampak bersifat instan dan masih terasa hingga kini. Hal ini dibuktikan sendiri oleh Manning.

Ia sempat bekerja di situs adat di dekat daerah Toronto, Amerika Serikat. Situs itu dipastikan berasal dari tahun 1500-1530.

Namun, ketika timnya memeriksa sampel dari area tersebut menggunakan metode penanggalan radiokarbon, mereka menemukan periode waktu yang berbeda. Yakni sekitar tahun 1600-an.

Penemuan ini memberi arti bila interaksi antara masyarakat Amerika dan pengenalan barang-barang Eropa terjadi jauh lebih lambat dari yang diperkirakan. Sehingga mendorong evaluasi ulang di berbagai situ di seluruh Amerika Utara bagian timur laut.

2. Oseanografi

Para ilmuwan telah menggunakan karbon-14 untuk mempelajari kehidupan laut, termasuk plankton. Mereka juga menggunakan karbon untuk mempelajari bagaimana arus laut bersirkulasi di sekitar planet ini dengan menentukan jejak kehidupan laut yang mengalir melalui arus.

3. Ilmu iklim

Penanggalan radiokarbon sangat penting dalam memahami peran emisi karbon dalam perubahan iklim. Seperti yang diketahui, bahan bakar fosil berasal dari tumbuhan dan hewan yang membusuk berusia jutaan tahun.

Sehingga kadar karbon-14 di dalamnya hampir sepenuhnya juga membusuk. Ketika bahan bakar fosil dibakar dan dilepaskan ke atmosfer, kadar karbon-14 akan berkurang.

Hal ini memberikan bukti nyata tentang dampak manusia terhadap lingkungan.

4. Sejarah

Penanggalan radiokarbon telah digunakan untuk memverifikasi atau menyempurnakan peristiwa sejarah terkini. Misalnya untuk menetapkan kronologi firaun Mesir yang lebih akurat sejak masa pemerintahan Djoser. Yakni di antara tahun 2691 dan 2625 SM.

5. Kesehatan

Penanggalan karbon di dunia kesehatan digunakan untuk melacak berbagai penyakit. Misalnya, ilmuwan dapat mengetahui kapan plak Alzheimer mulai terbentuk di otak, bagaimana kemoterapi bisa mengecilkan kanker, hingga proses perkembangan tumor.

6. Forensik

Bidang terakhir yang ikut terkena pengaruh penanggalan radiokarbon adalah forensik. Dalam hal ini, metode digunakan dalam penegakan hukum untuk membantu memecahkan berbagai kasus seperti pembunuhan hingga penebangan liar.

Metode ini dapat membantu mengonfirmasi waktu kematian atau tahun penebangan pohon secara akurat.




(det/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads