Sempat Hujan, Ini Alasan Cuaca Kembali Panas Terik Kata BMKG

ADVERTISEMENT

Sempat Hujan, Ini Alasan Cuaca Kembali Panas Terik Kata BMKG

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 04 Okt 2024 14:30 WIB
Hari ini cuaca cukup panas melanda Jakarta dan sekitarnya. Menurut BMKG, hal itu disebabkan posisi semu matahari pada April 2024 yang berada dekat Khatulistiwa.
Ini Alasan Cuaca Kembali Panas Setelah Hujan Sepekan. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Wilayah Indonesia sempat diguyur hujan pada pekan lalu. Kendati demikian, udara segar dari hujan hanya sekadar lewat sebelum Indonesia kembali 'dipanggang' oleh terik Matahari. Lantas, mengapa cuaca Indonesia kembali panas terik?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika kondisi cuaca saat ini merupakan ciri khas dari masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Kondisi terik ini umumnya terjadi di pagi hingga siang hari, diikuti potensi hujan pada sore hingga malam.

"Pada masa peralihan ini, hujan seringkali bersifat tidak merata, dengan intensitas yang bisa cukup lebat dalam waktu singkat," tulis BMKG dalam laman resminya dikutip Jumat (4/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat atmosfer tidak stabil, pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat. Awan CB sering kali berhubungan dengan cuaca ekstrem seperti kilat, petir, angin kencang, hingga hujan es.

Curah Hujan di Indonesia Masih Cukup Tinggi

Analisis dan pantauan BMKG menyatakan jika sepekan terakhir curah hujan di beberapa wilayah Indonesia masih cukup tinggi. Tercatat hujan dengan intensitas ekstrem (>150 mm/hari), sangat lebat (100-150 mm/hari) dan lebat (50-100 mm/hari) terjadi di

ADVERTISEMENT

Stasiun Meteorologi Kalimarau Kalimantan Timur (111 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Gamar Malamo Maluku Utara (144 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Nangapinoh Kalimantan Barat (140 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Minangkabau Sumatera Barat (102 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Supadio (92 mm/hari)
Stasiun Meteorologi SAMS Kalimantan Timur (64 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok Papua Barat Daya (66 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Amahai Maluku (51 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Torea Papua Barat (168 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Pangsuma Kalimantan Barat (67 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Sultan Babullah Maluku Utara (67 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Kalimantan Barat (65 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Jawa Tengah (86 mm/hari)
Stasiun Meteorologi Iskandar Kalimantan Tengah (70 mm/hari)
Stasiun MeteorologiEnarotali Papua Tengah (50 mm/hari)

Peringatan Dini Cuaca Sepekan ke Depan

Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diperkirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 4 - 10 Oktober 2024, berupa:

Potensi Hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang

Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Kep. Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat Daya
Papua Tengah
Papua Barat
Papua
Papua Pegunungan
Papua Selatan

Potensi Angin Kencang

Sumatra Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
NTT
Sulawesi Selatan
Maluku
Papua Selatan

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau perkiraan cuaca pada laman resmi BMKG melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id dan akun media sosial @infobmkg.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads