Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita melaporkan prediksi prakiraan musim hujan tahun 2024/2025. Ia menjabarkan masa awal hingga puncak musim.
Dwikorita menyebut awal musim hujan tahun ini dimulai pada September-November. Dalam laporan BMKG yang dikutip dari detikNews, berikut jadwal lengkapnya:
Prediksi Jadwal Musim Hujan 2024
Wilayah-wilayah yang akan memasuki musim hujan pada September-November 2024 antara lain:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- September 2024: pesisir timur laut Sumatera Utara, Riau bagian selatan, Jambi, sebagian Bengkulu, Sumatera Selatan bagian barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur dan sebagian Papua.
- Oktober 2024: sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Sebagian besar Pulau Kalimantan, pesisir barat dari Sulawesi Selatan, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku Utara, sebagian kecil Maluku dan Kaimana Papua Barat.
- November 2024: Lampung bagian Selatan, Jawa bagian timur, Sebagian besar pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Merauke bagian selatan
Puncak Musim Hujan 2024-2025
Dwikorita menyebut wilayah yang melalui puncak musim hujan pada November-Desember 2024 ada sebanyak 303 zona musim atau sekitar 43.4 persen dari total zona musim.
Wilayah yang mengalami puncak musim hujan pada waktu tersebut yakni Kalimantan, Sumatera, dan pesisir selatan Jawa. Sementara itu, puncak musim hujan pada 2025 diprediksi terjadi pada Januari-Februari.
Ada sebanyak 250 zona musim atau 25,8 persen dari zona musim yang akan mengalami puncak tersebut. Wilayah yang terkena puncak musim hujan 2025 yaitu Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar Papua.
Karakteristik Musim Hujan 2024-2025
Dwikorita memprediksi sifat musim hujan periode 2024/2025 berkategori normal. Artinya hujan tidak lebih basah atau kering dari biasanya.
Sebanyak 448 ZOM diperkirakan mengalami curah hujan normal. Dari Sedangkan sebanyak 249 ZOM lain diperkirakan mengalami curah hujan di atas normal.
Dampak Puncak Musim Hujan
Selama musim hujan ini, Dwikorita menyebut biasanya terjadi bencana hidrometeorologi. Jenis bencana ini terjadi baik di atmosfer, air, atau lautan. Dampaknya bisa memicu masalah kesehatan hingga kerusakan lingkungan.
Bentuk dari bencana hidrometeorologi adalah badai petir, badai siklon tropis, tornado, badai es, banjir, embun, tornado, dan curah hujan ekstrem.
"Kalau kita lihat di wilayah Indonesia ini kondisi suhu muka lautnya cukup hangat. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan mayoritas daerah zona musim memasuki awal musim hujannya lebih awal," jelasnya.
(cyu/faz)