Sahara adalah gurun panas terbesar di dunia, dengan luas 3,6 juta mil persegi (9,3 juta km persegi) atau setara dengan luas Amerika Serikat, termasuk Alaska dan Hawaii. Di mana letaknya?
Letak gurun Sahara adalah di benua Afrika dan berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik di sebelah barat, Laut Merah di sebelah timur, Laut Mediterania di sebelah utara, dan Sahel di sebelah selatan.
Menurut Encyclopedia Britannica, nama Sahara berasal dari kata bahasa Arab "αΉ£aαΈ₯rΔ," yang berarti gurun. Selain dikenal dengan topografinya yang unik, seperti bukit pasir, pegunungan, dan dataran garam, Sahara juga menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Sahara mengalami perluasan wilayah yang signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia. Bagaimana kondisi alam, fauna, flora, dan iklim Sahara berkontribusi terhadap fenomena ini?
Kondisi Alam Gurun Sahara
Gurun Sahara terdiri dari daratan berupa bukit pasir, dengan ketinggian hampir 600 kaki (183 meter) dan menutupi sekitar 25% dari seluruh gurun. Gurun Sahara juga memiliki fitur topografi seperti pegunungan, dataran tinggi, kerikil, dataran garam, cekungan, dan masih banyak lagi.
Selain itu, gurun tersebut memiliki perairan berupa sungai dan danau. Salah satu sungai yang terdapat di Sahara adalah Sungai Nil dan Sungai Niger. Sementara itu, Sahara juga memiliki sedikitnya 20 danau dan akuifer yang menjadi sumber air utama bagi lebih dari 90 oasis utama.
Meskipun kondisi gurun Sahara panas dan kering, ternyata Sahara memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan, diantaranya 500 spesies tumbuhan, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, 100 spesies reptil, dan masih banyak lagi, menurut Live Science, yang dikutip Rabu (24/9/2024).
Hewan dan Tumbuhan yang Ada di Gurun Sahara
Unta adalah salah satu hewan paling terkenal di Sahara. Hewan ini pertama kali muncul sekitar 45 juta tahun yang lalu, dan baru dijinakan sekitar 3000 tahun yang lalu sebagai kendaraan.
Unta beradaptasi dengan baik di lingkungan Sahara yang panas dan gersang. Punuk di punggungnya menyimpan lemak yang berfungsi sebagai cadangan energi dan air. Akibatnya, unta dapat bertahan selama lebih dari seminggu tanpa air dan beberapa bulan tanpa makanan.
Selain unta, mamalia penghuni gurun Sahara lainnya adalah rusa, addax, cheetah, karakal, rubah gurun, dan anjing liar. Sahara juga memiliki banyak reptil, termasuk beberapa spesies ular, kadal, dan bahkan buaya.
Sementara itu, untuk spesies tanaman yang bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang panas dan kering juga ada di Sahara. Umumnya, tanaman itu memiliki duri dan akar yang sangat panjang. Struktur ini membantu tanaman bertahan di lingkungan yang tandus dan minim air.
Bagian gurun yang paling kering di Sahara tidak memiliki tanaman satu pun. Tanaman hanya ditemukan pada daerah oasis, seperti Lembah Nil. Beberapa tanaman yang tumbuh di oasis diantaranya adalah pohon zaitun, pohon kurma, dan berbagai semak maupun rumput.
Benarkah Gurun Sahara Semakin Luas?
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Journal of Climate pada tahun 2018, luas Gurun Sahara telah mengalami perluasan hampir 10% sejak tahun 1920.
Penelitian Scientific Reports pada tahun 2020 juga mengonfirmasi bahwa perluasan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2050 pada tingkat yang sama. Perluasan ini disebabkan oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia serta siklus iklim alami, dengan sepertiga dari perluasan tersebut disebabkan oleh faktor manusia.
Sementara untuk kondisi iklim yang umum di Sahara dapat dikatakan cukup stabil dari waktu-waktu. Angin dari arah timur laut membantu menghilangkan kelembapan dari udara di atas gurun dan mendorong angin panas ke arah khatulistiwa. Tak jarang, angin di Sahara mencapai kecepatan yang dahsyat hingga menyebabkan badai.
Suhu rata-rata di Sahara berkisar antara 60 hingga 77 derajat Fahrenheit (20 hingga 25 derajat Celsius). Pada siang hari musim panas, suhu dapat mencapai 120Β°F (49Β°C) dan turun hingga 0Β°F (β18Β°C) pada malam hari di musim dingin.
(faz/faz)