Sejarah sebagai ilmu adalah konsep pembelajaran yang berkaitan dengan peristiwa yang telah lampau. Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri dan contohnya tersendiri. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Berdasarkan artinya, istilah "sejarah" berasal dari bahasa Arab "syajarah" yang berarti pohon. Kata ini digunakan untuk menggambarkan pohon silsilah yang merujuk pada asal-usul dan perkembangan peristiwa yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Sejarah sebagai ilmu merupakan salah satu dari empat ruang lingkup sejarah. Tiga lainnya ada sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Sejarah sebagai Ilmu
Setelah mengenal apa itu sejarah, maka perlu diketahui bahwa ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji, terverifikasi, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ini artinya, sejarah sebagai ilmu adalah konsep yang mempelajari peristiwa masa lalu dengan bukti kebenaran melalui metode ilmiah yang sistematis.
Sebagai ilmu, sejarah bertujuan untuk menjadi kajian objektif berdasarkan data dan sumber yang tervalidasi. Sejarah juga berfungsi sebagai sarana pendidikan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu
Menurut buku "Pengantar Ilmu Sejarah (2005)" karya Kuntowijoyo, terdapat lima ciri utama sejarah sebagai ilmu:
1. Sejarah Bersifat Empiris
Sifat empiris ini berasal dari kata Yunani "empeiria" berarti pengalaman. Artinya, sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia yang terdokumentasi dalam bentuk arsip atau dokumen.
Para sejarawan meneliti dokumen-dokumen ini untuk menentukan fakta sejarah. Oleh karena itu, sejarah dianggap empiris karena selalu didasarkan pada pengalaman nyata, pengamatan, dan bukti yang dapat diverifikasi.
2. Sejarah Memiliki Objek
Objek utama dalam sejarah adalah manusia dan waktu. Kedua elemen ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Berbeda dengan ilmu seperti fisika yang membahas waktu dalam konteks fisik, sejarah membahas waktu dalam konteks pengalaman manusia.
3. Sejarah Memiliki Teori
Sejarah juga memiliki teori yang sering disebut sebagai filsafat sejarah kritis. Teori ini berisi prinsip-prinsip dasar dari suatu disiplin ilmu dan digunakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa sejarah dalam konteks tertentu. Hal ini berbeda dengan mitos yang tidak memerlukan penjelasan yang terstruktur atau teruji.
4. Sejarah Memiliki Metode
Sejarah memiliki metode penelitian yang sistematis. Artinya, kajian sejarah harus dilakukan melalui serangkaian pengamatan yang didukung oleh bukti-bukti sejarah.
Metode ini bersifat terbuka dan didasarkan pada fakta. Peneliti sejarah harus berhati-hati dalam membuat kesimpulan, karena pernyataan yang tidak didukung oleh bukti sejarah akan ditolak.
5. Terdapat Generalisasi (Kesimpulan Umum)
Sama seperti ilmu lainnya, sejarah juga memungkinkan adanya generalisasi atau kesimpulan umum. Generalisasi ini dilakukan sebagai upaya koreksi atas kesimpulan-kesimpulan dari disiplin ilmu lain.
Contoh Sejarah sebagai Ilmu
Beberapa contoh sejarah sebagai ilmu antara lain:
- Teori masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia
- Teori penyebaran agama Islam di Indonesia
- Teori terkait berdirinya kerajaan-kerajaan di Nusantara.
(faz/faz)