Indonesia mempunyai sejarah panjang yang dipenuhi dengan keberadaan kerajaan-kerajaan besar di berbagai wilayah nusantara. Mulai dari kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam.
Pada masa kejayaannya, kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha memainkan peran penting dalam membentuk sejarah dan budaya Indonesia. Namun, seiring dengan masuknya pengaruh Islam, kerajaan Hindu-Buddha perlahan memudar. Lantas, apa kerajaan bercorak Hindu Buddha yang terakhir runtuh di Indonesia sebelum datangnya kerajaan Islam?
Mengenal Kerajaan Majapahit
Kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang terakhir runtuh di Indonesia sebelum kerajaan Islam datang adalah Majapahit. Dirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan nusantara terbesar dan terkuat dalam sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerajaan ini dibangun di sekitar tepi Sungai Brantas, yang menjadi pintu keluar masuk untuk mengakses wilayah utama kerajaan di Jawa Timur. Letaknya yang strategis membuat kerajaan Majapahit sangat luas.
Dua faktor yang memakmurkan Majapahit adalah Lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur bagian utara, serta pelabuhan-pelabuhan Majapahit di Pantai Utara Jawa.
Lembah tersebut memiliki tanah yang subur. Dari tanah ini dihasilkan banyak bahan-bahan ekspor seperti beras dan kacang-kacangan. Semenara itu, pelabuhan menjadi tempat penting untuk mendapat komoditas rempah-rempah Maluku.
Mengutip laman Universitas Medan Sumatera Utara, masa kejayaan Majapahit terjadi dalam pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) saat Gajah Mada sebagai Mahapatihnya. Pada masa tersebut, Majapahit berhasil menguasai wilayah yang sangat luas, bahkan sampai ke Sumatra, Kalimantan, serta Nusa Tenggara.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Kebesaran Majapahit lambat laun mengalami kesuraman pada akhir kekuasaan Hayam wuruk. Mengutip buku Buku Sejarah untuk kelas XI oleh Nana Supriatna, kematian Gajah Mada pada 1364 dan kematian Tribhuwanatunggadewi pada 1379, membuat Raja Hayam Wuruk kehilangan pegangan.
Hayam Wuruk meninggal pada 1389. Pengganti Hayam Wuruk adalah menantunya yang bernama Wikrama Wardhana (1389-1429 M). Namun, Hayam Wuruk juga mempunyai anak laki-laki yang dilahirkan dari selir bernama Wirabhumi. Dia diberi kekuasaan di daerah ujung timur Pulau Jawa yang bernama Blambangan.
Menurut buku Buku Modul Ringkasan SBMPTN Sejarah oleh The King Eduka, pada awalnya, hubungan antara Wikrama Wadhana dan Wirabhumi berjalan baik. Namun, sekitar tahun 1.400 M, hubungan tersebut mulai retak hingga mengakibatkan Perang Paregreg (1401-1406).
Menurut buku Di Balik Runtuhnya Majapahit dan Berdirinya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa oleh Drs M. Rizal Qasim. M.Si, setelah keruntuhan Majapahit, Kerajaan Islam Demak berdiri. Menurut Abimanyu, di bawah Kepemimpinan Raden Fatah, Demak diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit.
Lembaran sejarah baru ini kemudian mengubah corak perpolitikan di Jawa yang awalnya Hindu menjadi Islam. Setelah Demak runtuh, muncul lagi Kerajaan Pajang yang disusul Kerajaan Mataram,
(elk/row)