.webp)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan memberikan penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 kepada penggerak budaya nasional. AKI 2024 mengusung tema Persembahan Istimewa Bagi Penggerak Budaya.
Tema tersebut memberi arti sebuah apresiasi dari pemerintah kepada para pelaku budaya di Indonesia. Terutama terkait dedikasi mereka dalam upaya pemajuan kebudayaan sekaligus mengajak masyarakat andil pada pelestarian kebudayaan nasional.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menjelaskan para penggerak budaya memiliki peran penting bagi negara. Mereka adalah contoh nyata keteladanan dalam aksi realisasi pemajuan kebudayaan sesuai amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kehadiran para penggerak budaya, nilai dan makna besar kebudayaan Indonesia terus diwariskan. Sehingga warisan ini masih dapat dinikmati setiap genarasi dari dulu hingga saat ini.
"Manfaat besar dari dedikasi para penggerak budaya tersebut maka harus diapresiasi negara secara istimewa melalui pelaksanaan AKI. Penggerak budaya mendorong tumbuhnya rasa melestarikan kebudayaan dengan segala keberagamannya pada kehidupan masyarakat," kata Hilmar dalam acara malam puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024 yang berlangsung di The Tribrata Hotel and Convention Darmawangsa, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Daftar Penerima Penghargaan AKI 2024
Tahun ini Kemendikbudristek membagi kriteria penerima penghargaan ke dua kriteria, yakni Tanda Kehormatan dari Presiden Republik Indonesia dan penghargaan kebudayaan dari Mendikbudristek. Adapun daftar lengkap penerima penghargaan AKI 2024 yaitu:
Tanda Kehormatan dari Presiden Republik Indonesia
Tanda Kehormatan dari Presiden RI Joko Widodo sudah diberikan pada 14 Agustus 2024 lalu. Tanda kehormatan ini diberikan kepada tiga sosok hebat, yakni:
- Tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma diberikan kepada pencipta Shalawat Badar (Alm) Ali Manshur Shiddiq dan (Alm) Djauhar Zaharsyah Fahrudin Roesli (Harry Roesli) sebab kontribusinya menjadikan seni musik sebagai ruang inklusif.
- Tanda kehormatan Satyalancana Kebudayaan yang diberikan kepada (Alm.) Prof. Henricus Supriyanto, MHum, sebagai tokoh budayawan sekaligus pegiat dan pelestari kesenian ludruk.
Penghargaan Kebudayaan dari Mendikbudristek
1. Kategori Maestro Seni Tradisi
- Temu Misti (Seniman Tari Gandrung Banyuwangi)
- Kartolo (Seniman Ludruk)
- Rusini (Penyusun dan Penari Tradisi)
- Tatang Setiadi (Seniman Tradisi)
- Baiya (Pedendang Nyanyian Sastra Lisan Panjang)
2. Kategori Pelestari
- Siami (Penenun Wastra Using)
- Komunitas Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri PASAK (Pelestari Sejarah dan Budaya Kediri)
- Endo Suanda (Etnomusikologi, Peneliti, Penari, Pemusik)
- Senari (Penyalin Kitab Lontar Yusuf)
- Sardjono (Karawitan dan Pedalangan)
3. Kategori Pelopor dan/atau Pembaru
- Ainar Tri Asita (Koreografer Tari)
- Laura Tias Avionita Sinaga (Penari dan Koreografer Disabilitas)
- Lisabona Rahman (Pengarsipan Film)
- Mulyani (Seni Tari)
- Papermoon Puppet Theatre (Teater Boneka)
4. Kategori Lembaga dan Perorangan Asing
- Andrew Timar (Seniman, Komposer, Pendidik, dan Penyuluh Keterlibatan Masyarakat Dalam Budaya Jawa, Sunda, dan Aktivis Musik Gamelan Hibrida di Kanada)
- Marianna Zofia Lis (Peneliti Wayang dan Teater Indonesia, Dalang, Pemain Gamelan, dan Penerjemah Karya Sastra Indonesia, asal Polandia)
- Boi Akih (Musisi, asal Belanda)
5. Kategori Media
- Tatkala.co
- Kediripedia.com.
6. Kategori Anak
- Zakia Minang Ayu (Sastra)
- Nurul Khaerul Nisa (Karawitan dan Tari Sunda)
- Daneswara Satya Swandaru (Seni Pedalangan Wayang Kulit,Wayang Golek, Menek, dan Seni Karawitan)
Malam puncak AKI Tahun 2024 dipandu pembawa acara ternama Daniel Mananta dan Najwa Shihab. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan musisi nasional yang membawakan lagu-lagu daerah beraransemen modern, yakni Bunga Citra Lestari serta Saykoji, tari modern oleh sederet penari di bawah asuhan koreografi Ronald Soe, hingga tausiyah dari Dai kondang Muzammil Hasballah.
(det/pal)
