Gempa megathrust disebut 'tinggal menunggu waktu' sebelum mengguncang Indonesia. Sebagai bentuk antisipasi, masyarakat bisa mulai menyiapkan tas siaga bencana.
Sebelumnya, bahasan gempa megathrust ramai dibahas usai Gempa Nankai yang mengguncang Jepang. Gempa bermagnitudo 7,1 pada Kamis (8/8/2024), itu bersumber dari Megathrust Nankai di timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku, dan Kinki, di Jepang Selatan.
Wilayah Jepang yang rawan akan gempa mirip dengan kondisi Indonesia. BMKG menyatakan jika terdapat dua potensi gempa besar di dua zona megathrust Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam detikNews dikutip Minggu (18/8/2024).
Daryono menjelaskan, rilis gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut 'tinggal menunggu waktu' yang dibuat sebelumnya karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.
"Dikatakan 'tinggal menunggu waktu' disebabkan karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah rilis gempa besar semua, sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi," katanya.
Kendati belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa, masyarakat di wilayah rawan bencana bisa bersiap diri dengan menyiapkan tas siaga bencana. Apa itu?
Tentang Tas Siaga Bencana
Menurut laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pangkal Pinang, tas siaga bencana adalah tas yang dipersiapkan untuk menghadapi kejadian bencana tak terduga, termasuk kebakaran, banjir, hingga gempa bumi. Tas siaga bencana bisa terbuat dari bahan anti air yang kuat untuk membawa beban berat.
Selain menghadapi kejadian bencana tak terduga, tas siaga bencana juga penting dipersiapkan sebagai bekal untuk bertahan hidup setidaknya selama kurun waktu 72 jam dalam keadaan darurat dan menyelamatkan dokumen-dokumen penting.
Berikut daftar barang yang diperlukan untuk dimasukkan ke dalam tas siaga bencana menurut BNPB:
- Dokumen penting yang dimasukkan ke dalam plastik kedap air (salinan KK, KTP, SIM, paspor, polis asuransi, buku tabungan, ijazah, dan surat atau sertifikat berharga)
- Air minum kemasan
- Makanan siap saji
- Makanan ringan tahan lama
- Pakaian ganti (baju lengan panjang, celana panjang, pakaian dalam, jaket, dan lainnya sesuai kebutuhan)
- Perlengkapan mandi (sabun, sikat gigi, odol, dan lainnya sesuai kebutuhan)
- Pembalut bagi perempuan dan popok untuk anak
- Perlengkapan makan (piring, sendok, hingga garpu)
- Alat bantu penerangan (senter, lampu kepala, korek api, hingga lilin) dan baterai cadangan
- Alat komunikasi, seperti ponsel untuk memperoleh informasi bencana
- Pengisi daya (charger) dan baterai cadangan (powerbank)
- Kotak P3K serta obat-obatan khusus pribadi
- Uang tunai
- Kertas dan pensil
- Foto anggota keluarga untuk mempermudah proses identifikasi
- Peluit
- Jas hujan plastik
- Pisau lipat serbaguna
- Tali nilon
- Peta
- Selimut darurat
- Wadah air untuk menampung air bersih
Itu dia pengertian tas siaga bencana serta daftar barangnya. Semoga membantu, ya!
(nir/nwk)