Katak betina ditemukan menerkam katak jantan usai kawin. Mirip seperti belalang sembah. Apa sebabnya?
Perilaku katak betina yang menerkam katak jantan ini ditemukan para ilmuwan di Pulau Kooragang, New South Wales, Australia. Spesiesnya, katak lonceng hijau dan emas betina dewasa (Litoria aurea).
Selama masa pengamatan di musim kawin katak, para peneliti mendapati perilaku ini untuk pertama kalinya saat mereka mendengar suara melengking. Biasanya, suara melengking ini dikeluarkan katak saat dimangsa predator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kasus ini, alih-alih dimangsa predator, para ilmuwan mendapati suara lengkingan itu dari katak jantan yang pahanya nyaris seluruhnya ditelan katak betina yang ukurannya lebih besar. Katak betina itu menyeret katak jantan yang sudah separuh badan dalam mulutnya, ke tepian kolam.
"Katak jantan berusaha keras untuk menghentikan hal ini. Ia berpegangan pada apa pun di sekitarnya, seperti ranting di tanah, agar tidak terseret. Katak jantan akhirnya berhasil kabur," tutur John Gould, salah satu ilmuwan yang juga mahasiswa post-doctoral di Universitas Newcastle, Australia dilansir dari Live Science, ditulis Kamis (15/8/2024).
Pengamatan tersebut mendorong Gould dan timnya untuk membandingkan pengamatan lapangan nokturnal (malam hari) terhadap tiga musim kawin berturut-turut dengan penelitian lain yang melaporkan kejadian kanibalisme seksual.
Kanibalisme terdokumentasi dengan baik pada amfibi. Gould menjelaskan, sebagian besar kasus kanibalisme amfibi yang dilaporkan melibatkan amfibi dewasa yang memangsa amfibi muda yang muncul dari air atau berudu yang memangsa amfibi lainnya. Kanibalisme amfibi biasanya terjadi ketika sejumlah besar hewan berkumpul di area yang sama, seperti ketika berudu muncul dari telur, dan ketika ada perbedaan ukuran yang mencolok antara predator dan mangsa.
"Ada peluang yang sangat bagus bahwa betina dapat mengeksploitasi pasangan jantan mereka, tidak hanya sebagai mitra kawin, tetapi juga berpotensi sebagai mangsa," kata Gould.
Selama musim kawin, hewan betina dapat memilih pasangan atau mangsa berdasarkan kualitas panggilan mereka. Jantan yang lebih besar dengan panggilan yang lebih nyaring mungkin lebih disukai sebagai mitra kawin, sementara jantan yang lebih kecil dan lebih rendah kualitasnya dapat dilihat sebagai mangsa potensial. Meski demikian, Gould mewanti-wanti, katak jantan berkualitas terbaik juga punya peluang untuk dimangsa katak betina.
"Setelah bertelur, betina mungkin memakan pasangannya, mirip dengan cara belalang sembah betina memakan pasangannya selama atau setelah kawin. Ini berisiko bagi katak jantan di luar sana. Mereka memanggil dengan sekuat tenaga untuk mencari pasangan, tetapi mereka juga harus menanggung risiko tambahan, yaitu mungkin akan dimangsa juga," kata Gould.
Para peneliti masih belum yakin tentang apa yang menyebabkan perilaku kanibalisme ini. Kanibalisme seksual jarang diamati karena terjadi dengan cepat, tetapi itu tidak berarti hal itu tidak umum.
Para ilmuwan mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan seberapa sering peristiwa kanibalisme ini terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap populasi lokal katak lonceng hijau dan emas. Temuan sudah dimuat dalam jurnal Ecology and Evolution Volume 14 yang terbit Juni 2024 berjudul "Meal or mate: Exploring the evidence of sexual cannibalism among amphibians"
TAG:
katak
kodok
australia
fauna
penelitian
(nwk/nwk)