Kenapa Penguin Tidak Bisa Terbang? Ternyata Punya Kemahiran Ini

ADVERTISEMENT

Kenapa Penguin Tidak Bisa Terbang? Ternyata Punya Kemahiran Ini

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 07 Agu 2024 10:00 WIB
Pakudyptes hakataramea
Rekonstruksi Pakudyptes, penguin purba di pesisir Selandia Baru. Foto: Tatsuya Shinmura & Ashoro Museum of Paleontology
Jakarta -

Penguin termasuk ke dalam kelompok burung. Sayap di kedua sisi badannya membuktikan penguin sebagai burung. Namun, mengapa penguin tidak bisa terbang?

Dalam laman Layanan Kelautan Nasional, Badan Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (AS), dijelaskan bahwa penguin tidak bisa berenang karena struktur sayapnya telah berevolusi untuk mahir berenang. Karena itu, kemampuannya untuk terbang menjadi hilang.

Penguin berenang di bawah air dengan kecepatan hingga 24-40 km per jam, mirip dengan sepeda motor. Sebagai jago renang, beberapa penguin bisa hidup di air selama 75 persen masa hidupnya. Masa hidupnya di daratan Kutub Selatan digunakan untuk bertelur dan membesarkan anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evolusi Penguin hingga Tidak Bisa Terbang

Tim peneliti baru-baru ini melaporkan studi tentang evolusi penguin, yang merupakan alasan kenapa burung ini tidak bisa terbang. Hasil studi ini dipublikasi di Journal of the Royal Society of New Zealand, Rabu (31/7/2024).

Para peneliti berangkat dari fosil penguin Pakudyptes hakataramea, jenis penguin terkecil di dunia yang hidup sekitar 24 juta tahun lalu di Otago, Selandia Baru. Fosilnya ditemukan di Lembah Hakataramea, Selandia Baru.

ADVERTISEMENT

Ukuran penguin purba tersebut mirip dengan little blue penguin modern. Tinggi penguin little blue sendiri nya sekitar 36-43 cm dan berat 0,9-1,4 kg, dikutip dari laman Aquarium of Pacific.

Penulis utama studi Dr Tatsuro Ando, mantan kandidat PhD di University of Otago menuturkan, fosil Pakudyptes menjadi penghubung antara tulang penguin modern yang tidak bisa terbang dengan tulang fosil penguin yang lebih purba. Diperkirakan, di atas 60 juta tahun lalu, penguin sempat mampu terbang.

Pakudyptes hakatarameaAtas: Perbandingan sambungan siku Pakudyptes dengan penguin little blue menunjukkan sayap Pakudyptes lebih bersiku. Bawah: Rekonstruksi sosok Pakudyptes, salah satu penguin terkecil di dunia dengan tinggi 30-35 cm dan berat 1 kg. Foto: Tatsuya Shinmura & Ashoro Museum of Paleontology

Ando menjelaskan, sendi bahu sayap Pakudyptes sangat mirip dengan sendi bahu penguin masa kini. Namun, sendi siku Pakudyptes sangat mirip dengan sendi siku penguin yang lebih purba. Di sisi lain, humerus (tulang lengan atas) dan ulna (tulang lengan bawah) Pakudyptes menunjukkan area tempat menempelnya otot dan jaringan sayap yang cocok untuk menyelam dan beraktivitas bawah air.

"Pakudyptes adalah fosil penguin pertama yang pernah ditemukan dengan kombinasi ini, dan merupakan fosil 'kunci' untuk mengungkap evolusi sayap penguin," ucapnya, dikutip dari laman resmi kampus.

Rekan penulis studi Dr Carolina Loch dari University of Otago mengatakan, penguin purba Pakudyptes punya fitur mikroanatomi yang menunjukkan ia mampu menyelam. Kemampuan ini meningkat seiring waktu sehingga penguin modern punya tulang padat dan tebal. Evolusi ini membuat penguin modern makin jago mengapung saat menyelam.

Kemampuan menyelam Pakudyptes dianalisis dari korteks tulangnya, yakni bagian keras terluar pada tulang. Korteks tulangnya cukup tebal meskipun rongga sumsumnya terbuka seperti pada penguin biru kecil modern. Untuk itu, ia diperkirakan juga cenderung berenang di perairan dangkal seperti penguin little blue.

Peneliti memperkirakan, Pakudyptes juga mengalami evolusi sehingga badannya jadi sangat kecil seperti penguin masa kini. Loch memperkirakan, penguin purba sempat bisa setinggi 1 meter.

"Penguin berevolusi dengan cepat dari Oligosen Akhir (28,5 juta-23,8 juta tahun lalu) hingga Miosen Awal (23,3 juta-16,3 juta tahun lalu), dan Pakudyptes merupakan fosil penting dari periode ini. Ukurannya yang kecil dan kombinasi tulangnya yang unik mungkin berkontribusi pada keanekaragaman ekologi penguin modern," ucapnya.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads