Nota Penjualan dari Abad Ke-15 SM Ditemukan di Turki, Seperti Apa Wujudnya?

ADVERTISEMENT

Nota Penjualan dari Abad Ke-15 SM Ditemukan di Turki, Seperti Apa Wujudnya?

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 30 Jul 2024 07:30 WIB
Artefak dari tanah liat yang disebut merupakan nota penjualan dari abad ke-15 SM
Artefak dari tanah liat yang disebut merupakan nota penjualan dari abad ke-15 SM Foto: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turkiye
Jakarta -

Para arkeolog menemukan salah satu nota atau tanda penjualan tertua di dunia di Turki bagian selatan. Benda tersebut berbentuk tablet tanah liat yang diukir dalam aksara paku.

Artefak tanah tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi dan mencatat pembelian furnitur kayu dalam jumlah besar.

Nampaknya, nota tersebut tak hanya mencatat bukti penjualan. Ditemukan pula artefak serupa yang menyimpan keluhan pelanggan. Kira-kira, bagaimana prasasti tanah liat tersebut digunakan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Ersoy menjelaskan bahwa peninggalan berharga itu ditemukan ketika berlangsung restorasi gempa bumi di Eski Alalah, provinsi selatan Hatay.

Tempat penemuan artefak itu tepatnya di situs kuno Gundukan AΓ§Γ§ana, yang terletak di kota tua Alalah.

ADVERTISEMENT

Menurut Ersoy, nota temuan itu tertulis dalam bahasa Akkadia yaitu bahasa umum kekaisaran tertua di dunia. Kekaisaran Akkadia ini telah berdiri lebih dari satu abad dengan lokasi ibu kota yang tak pasti, tetapi ada di sepanjang tepi Sungai Efrat.


Tentang Bahasa Akkadia

Aksara paku pada artefak itu digunakan di seluruh Mesopotamia kuno selama sekitar tiga milenium.

Aksara yang dibentuk dengan cara menancapkan pena buluh ke tanah liat itu diadopsi oleh budaya seperti Babilonia, Sumeria, dan Asiria.


Bahasa Akkadia yang digunakan dalam aksara paku itu merupakan bahasa Semit paling awal yang berasal dari Timur Tengah dan memiliki dialek yang telah punah.

Kini, para ahli bahasa tengah berupaya menguraikan teks tersebut. Diketahui beberapa baris pertamanya mencatat penjualan dan pembelian sejumlah besar kursi, meja, dan bangku, serta informasi tentang identitas pembeli dan penjual.

"Kami yakin bahwa artefak nota seberat 28 gram ini akan menyumbangkan perspektif baru untuk membantu memahami struktur ekonomi dan sistem negara pada Zaman Perunggu Akhir," ungkap Ersoy.


Bahasa Akkadia Juga Pernah Ditemukan pada Benda Serupa

Tablet nota ini bukanlah artefak pertama yang ditemukan dalam bahasa Akkadia. Sebelumnya, pada tahun 2018 telah ditemukan bahasa Akkadia pada lempengan tanah liat.

Lempengan tersebut terdapat tulisan yang menunjukkan keluhan seorang pelanggan bernama Nanni yang tidak puas dan tidak senang dengan kualitas tembaga yang dibelinya di Ea-nasir.

Artefak tersebut ditemukan di kota kuno Ur dan diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1750 sebelum Masehi.

Menurut Leo Oppenheim, seorang Assyriolog terkemuka, pada karya suratnya berjudul Letters from Mesopotamia, terjemahan bahasa Akkadia pada lempengan tanah liat itu bak surat kritik dan saran yang kini dapat dimasukkan dalam kotak.

Berikut terjemahan bahasa Akkadia yang dituliskan Nanni dalam lempengan tanah liat itu.

"Kau anggap aku apa sehingga memperlakukan seseorang sepertiku dengan hina seperti itu? Aku telah mengirim utusan seperti kami untuk mengambil tas berisi uangku (yang dititipkan padamu), tetapi kau memperlakukanku dengan hina dengan mengirim mereka kembali kepadaku beberapa kali dengan tangan kosong, dan itu melalui wilayah musuh."

Nampaknya, Nanni sangat marah hingga masih ada lanjutan atas keluhannya. Meski keluhan panjang lebar itu, Nanni tak memiliki pilihan lain selain berbelanja pada Ea-nasir.

Hal tersebut dibuktikan pada tulisannya yang diterjemahkan oleh Oppenheim.

"Ketahuilah bahwa (mulai sekarang) saya tidak akan menerima tembaga apapun dari Anda yang kualitasnya tidak bagus. Saya akan (mulai sekarang) memilih dan mengambil batangan-batangan itu satu per satu di tempat saya sendiri, dan saya akan menggunakan hak penolakan saya terhadap Anda karena Anda telah memperlakukan saya dengan hina."




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads