Makan siang gratis adalah program dari pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang sedang ramai dibahas. Pasalnya, namanya kini berubah menjadi "program makan siang bergizi gratis" dan sempat beredar kabar anggarannya akan dipotong.
Semula anggaran program ini per porsinya Rp 15.000, tetapi akhir-akhir ini berhembus kabar akan dipangkas menjadi Rp 7.500 per porsi. Namun, Gibran Rakabuming membantah kabar pemangkasan anggaran per porsi program makan siang bergizi gratis.
Saat uji coba makan siang gratis di wilayah Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7) lalu, Gibran mengatakan bahwa pihaknya tidak akan pelit untuk anak-anak sebagai generasi penerus. Hanya saja, setiap daerah bisa jadi akan berbeda menunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, untuk anak-anak kita, untuk para generasi penerus, kita tidak boleh pelit. Jadi hari ini Rp 14.900," ucapnya dalam detikNews, dikutip Kamis (25/7/2024).
"Tapi intinya adalah tidak mungkin harganya dikurangi sampai Rp 7.500 ya. Jadi tiap daerah mungkin menunya beda, cara distribusinya beda, cara masaknya beda. Tidak masalah. Yang penting anggaran yang sudah ada itu ter-deliver ke anak-anak," sambungnya.
Terlepas bagaimana nanti program makan siang gratis akan terealisasikan, menarik untuk melihat bagaimana negara-negara di dunia menerapkan program semacam ini.
Sebut saja Finlandia, Brasil, hingga China, yang memiliki program makan siang bergizi di sekolah mereka. Berikut ini ulasannya, seperti yang dikutip dari World Population Review.
Negara yang Punya Program Makan di Sekolah Terbaik
1. Brasil
Brasil telah menyediakan makanan sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sejak tahun 1940-an. Kemudian, pada 2009 program ini diperluas untuk memenuhi kebutuhan seluruh 40 juta anak di negara tersebut.
Program ini dilakukan sebagai respons terhadap semakin banyaknya bukti bahwa makanan sekolah gratis membantu mencegah obesitas dan meningkatkan pendidikan gizi.
Bahkan di Brasil, program makan sekolah dijalankan dengan jaringan nasional yang terdiri dari 8.000 ahli gizi untuk merancang makanan dan mensyaratkan minimal 30% makanan yang disajikan berasal dari peternakan keluarga setempat di kota sekolah.
2. Finlandia
Finlandia adalah salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Tak hanya itu, ternyata sekolah-sekolah di Finlandia juga menerapkan program makan siang gratis yang memenuhi standar gizi.
Finlandia menyediakan makanan panas gratis di sekolah untuk semua siswa dari pra-sekolah dasar hingga pendidikan menengah atas setiap hari sekolah, sebagaimana dijamin oleh Undang-Undang Pendidikan Dasar tahun 1948.
Pasal 31 Undang-Undang Pendidikan Dasar menyatakan: "Seorang siswa yang mengikuti pendidikan dasar harus diberikan makanan yang seimbang dan diatur dengan tepat serta diawasi pada setiap hari sekolah."
Biasanya, dalam makanan tersebut terdapat banyak sayuran, seperti lobak dan bit, untuk mengimbangi beberapa pati dan biji-bijian. Selain itu, ada juga ikan, roti, daging, dan sebagainya.
3. Estonia
Negara Eropa Utara ini juga memiliki program makan sekolah gratis. Di Estonia, makan sekolah gratis disajikan di sekolah dasar dan menengah.
Pedoman nutrisi untuk makanan sekolah di Estonia didasarkan pada piramida makanan Estonia. Di dasar piramida terdapat air dan olahraga. Tingkat berikutnya mencakup pati, buah-buahan, dan sayuran.
Menurut Pedoman Diet Berbasis Makanan Estonia, makanan-makanan tersebut harus menjadi porsi utama setiap kali makan. Sementara bagian tengah piramida mencakup produk susu dan daging.
Kemudian, di bawah tingkat atas terdapat minyak, mentega, dan kacang-kacangan. Lalu d puncak piramida terdapat makanan seperti es krim, minuman ringan, madu, dan biskuit. Sebagai catatan di Estonia bahwa makanan tinggi gula harus dimakan secukupnya.
4. India
Negara di Asia Selatan ini memiliki program makan siang gratis di sekolah bernama POSHAN. Menurut laporan, program melayani 120 juta anak di lebih dari 1,27 juta sekolah dan pusat Skema Jaminan Pendidikan. Ini menjadikan skema POSHAN jadi yang terbesar di dunia.
Makan siang biasanya berisi sereal yang tersedia secara lokal, dibuat sesuai dengan adat istiadat setempat yang berlaku. Kemudian, setiap anak akan menerima susu dan sup atau sayuran yang dimasak sebagai kari.
Nasi dan biji-bijian lain yang disajikan saat makan siang diperkaya dengan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan folat.
Setiap siswa tingkat sekolah dasar harus diberikan 100 gram biji-bijian setiap hari, serta 20 gram protein, 50 gram sayuran berdaun, serta 5 gram minyak dan lemak. Sementara siswa sekolah dasar dan menengah atas harus diberikan 150 gram biji-bijian, 30 gram protein, 75 gram sayuran berdaun, serta 7,5 gram minyak dan lemak.
5. Swedia
Makan siang gratis di sekolah dasar Swedia telah ada sejak tahun 1973. Pemerintah atau pemerintah kota yang menanggung semua biaya program ini.
Kebanyakan makan siang di sekolah bergaya prasmanan dan terutama mencakup kentang, pasta, atau nasi; daging atau ikan; dan sayuran. Susu dan air biasanya ditawarkan sebagai minuman.
Di banyak sekolah di Swedia, guru atau kepala sekolah makan bersama siswanya, dengan tujuan menciptakan hubungan yang lebih kuat antara siswa dan otoritas sekolah. Sekolah-sekolah di Swedia juga menyelenggarakan pekan pangan internasional dan pekan vegetarian.
6. Amerika Serikat
Negara ini memiliki program makan siang sekolah nasional yang beroperasi di lebih dari 101.000 sekolah negeri, sekolah swasta nirlaba, dan lembaga perawatan perumahan.
Program ini diatur dan dikelola di tingkat federal oleh Layanan Pangan dan Gizi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Program makan siang sekolah menyediakan "makanan bergizi seimbang" dengan biaya rendah atau tanpa biaya kepada lebih dari 31 juta anak setiap hari sekolah.
Program ini menyediakan makanan gratis, atau dengan potongan harga (yang disubsidi pemerintah), kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
Kemudian, mereka yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan harga gratis atau potongan harga akan dikenakan biaya nominal.
7. Jepang
Sekolah di Jepang memiliki program makan bergizi di sekolah yang dipungut sekitar 250 hingga 300 yen (sekitar USD $3) per makanan per siswa. Namun, ada pilihan potongan harga dan gratis bagi keluarga miskin.
Pada 2004, 99% siswa sekolah dasar dan 82% siswa sekolah menengah pertama di Jepang makan kyΕ«shoku (makan siang di sekolah). Makanannya ditanam secara lokal, hampir tidak pernah dibekukan, dan (kecuali pembatasan pola makan) sama untuk setiap siswa.
8. China
Sekolah-sekolah di China memiliki program makan siang berbayar yang murah, yakni sekitar $0,70 per hari (atau Rp 11 Ribu). Harga tersebut sudah termasuk kotak makan siang untuk setiap siswa.
Nantinya, siswa akan mendapatkan campuran nasi, daging, dan sayuran yang sehat di dalam kotak makan siang, dan biasanya dapat memilih antara dua hingga tiga kali makan.
Dalam hal ini, pemerintah Cina telah mendanai skema "makan siang bergizi" di sekolah-sekolah umum pedesaan untuk memerangi malnutrisi. Data pemerintah pada bulan Juni 2017 menunjukkan bahwa 48% sekolah tidak mampu sepenuhnya memenuhi standar gizi yang direkomendasikan.
(faz/nwk)