- 7 Penelitian Ilmiah yang Aneh di Dunia 1. Eksperimen terhadap Ayam agar Bisa Berjalan seperti Dinosaurus 2. Rata-rata Mamalia (Termasuk Manusia) Mengosongkan Kandung Kemihnya 3. Sengaja Disengat Lebah di 25 Titik Berbeda di Tubuh 4. Cara untuk Merebus (Sebagian) Telur 5. Cek Radang Usus Buntu dengan Rasa Sakit saat Melewati Polisi Tidur 6. Benarkah Ada Ayah yang Memiliki Anak 888? 7. Menjadi Tunawisma Berdampak Buruk bagi Kesehatan
Berbagai penelitian dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan berdasarkan bukti dan data yang ada. Ternyata, beberapa ilmuwan di dunia ada yang melakukan penelitian cukup aneh dan tak biasa. Seperti apa hasilnya?
Seorang ilmuwan ada yang pernah meneliti kondisi psikologis tunawisma yang memengaruhi kesehatan mereka. Ada juga ilmuwan yang bereksperimen untuk mengetahui apakah ayam bisa berjalan seperti dinosaurus.
Berikut ini beberapa penelitian yang aneh, yang pernah dilakukan ilmuwan, sebagaimana dikutip dari Business Insider dan majalah Times.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
7 Penelitian Ilmiah yang Aneh di Dunia
1. Eksperimen terhadap Ayam agar Bisa Berjalan seperti Dinosaurus
Sebuah penelitian pernah dilakukan dengan cara menempelkan tongkat pemberat ke pantat ayam. Hasilnya, ayam tersebut berjalan dengan cara yang sama seperti yang diperkirakan berjalan oleh dinosaurus.
Untuk diketahui, bahwa unggas dan burung memiliki banyak ciri yang sama dengan nenek moyang dinosaurus. Namun, salah satu perbedaan terbesarnya adalah banyak dinosaurus memiliki ekor yang rumit.
Jadi para peneliti memasangkan ekor buatan, yang pada dasarnya adalah tongkat berbobot yang tampak seperti penyedot toilet pada ayam. Beban ekstra tersebut membuat mereka berjalan seperti dinosaurus biasa berjalan.
2. Rata-rata Mamalia (Termasuk Manusia) Mengosongkan Kandung Kemihnya
Sebuah studi yang terbit di jurnal PNAS, mengungkapkan bahwa rata-rata mamalia mengosongkan kandung kemihnya adalah sekitar 21 detik, plus atau minus 13 detik.
Untuk mengetahui hasil ini, para ilmuwan menghabiskan banyak waktu menonton video hewan kencing di kebun binatang Atlanta.
3. Sengaja Disengat Lebah di 25 Titik Berbeda di Tubuh
Seorang ilmuwan entomologi, Michael Smith pernah meminta lebah madu untuk menyengatnya berulang kali di 25 titik berbeda di tubuhnya. Ini dilakukan untuk melihat area mana yang paling sakit.
Dalam studi yang terbit di jurnal PeerJ, ia menilai rasa sakitnya pada skala 1 sampai 10 untuk setiap bagian tubuh.
Menurut studi, lubang hidung, bibir atas, dan batang penis adalah tiga titik yang paling nyeri. Tengkorak, ujung jari kaki tengah, dan lengan atas adalah tiga titik nyeri yang paling ringan.
4. Cara untuk Merebus (Sebagian) Telur
Untuk menghasilkan rebusan telur yang hanya sebagian saja, peneliti menaburkan beberapa bahan kimia untuk membalikkan penggumpalan. Bahan kimia tersebut memisahkan protein-protein kusut di dalam telur dan membiarkannya terlipat kembali.
Dalam studi yang terbit di jurnal ChemBioChem, para peneliti mengatakan hal ini dapat menyelamatkan bahan lengket yang tersangkut di tabung reaksi selama percobaan dan pada akhirnya dapat diterapkan pada industri pembuatan keju dan farmasi.
5. Cek Radang Usus Buntu dengan Rasa Sakit saat Melewati Polisi Tidur
Ada yang unik yang ingin diketahui para ilmuwan terkait cara diagnosis radang usus buntu akut. Peneliti menemukan bahwa radang usus buntu akut bisa didiagnosis dengan melihat seberapa besar rasa sakit yang dialami pasien saat didorong melewati polisi tidur.
"Menanyakan tentang polisi tidur dapat berkontribusi pada penilaian klinis dan berguna dalam penilaian pasien melalui telepon," tulis para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan di BMJ.
Menurut peneliti, alasan pasien jangan mengeluh tentang adanya gundukan karena ternyata hal itu dapat membantu menyelamatkan hidup Anda suatu hari nanti.
6. Benarkah Ada Ayah yang Memiliki Anak 888?
Buku teks biologi sering mengutip Kaisar Syarif Maroko, Sultan Moulay Ismail Ibn Syarif, yang dikatakan telah menjadi ayah dari 888 anak antara tahun 1697 dan 1727.
Terkait hal ini, para ilmuwan kemudian melakukan simulasi untuk mengetahui seberapa sering kaisar itu melakukan hubungan dengan istri dan selirnya untuk mengasilkan banyaknya anak sejumlah itu.
"Oleh karena itu kami mengembangkan simulasi komputer yang menguji berapa banyak hubungan per hari yang diperlukan untuk mencapai hasil reproduksi yang dilaporkan," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.
Mereka menyimpulkan bahwa kaisar perlu melakukan hubungan dengan istri dan selirnya rata-rata antara 1,43 dan 1,63 kali sehari untuk mencapai jumlah anak sebanyak itu.
7. Menjadi Tunawisma Berdampak Buruk bagi Kesehatan
Studi seperti yang dimuat dalam Journal of Health Psychology menunjukkan bahwa tidak adanya hunian yang memiliki dinding dan atap, ternyata memengaruhi kesehatan secara signifikan.
Hal ini terutama terjadi di musim dingin. musim semi, musim panas, dan musim gugur, demikian temuan penelitian lanjutan. Meski banyak tunawisma merasa gembira karena terbebas dari pajak dan beban lain, nyatanya ini membuktikan bahwa mereka sebenarnya terancam kesehatan fisiknya.
(faz/nwk)