Begini Cara Junk Food Tingkatan Kecemasan, Mau Healing Malah Rungsing!

ADVERTISEMENT

Begini Cara Junk Food Tingkatan Kecemasan, Mau Healing Malah Rungsing!

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 23 Jun 2024 13:00 WIB
Makanan Junk Food
Junk Food Bisa Tingkatkan Kecemasan. (Foto: iStockphoto)
Jakarta -

Saat stres, banyak dari kita beralih ke junk food untuk mencari hiburan. Namun, penelitian terbaru dari Universitas Colorado Boulder menunjukkan bahwa strategi ini justru bisa menjadi bumerang.

Studi ini menemukan bahwa pada hewan, pola makan tinggi lemak mengganggu bakteri usus, mengubah perilaku, dan, memengaruhi zat kimia otak yang memicu kecemasan.

"Semua orang tahu bahwa ini bukan makanan sehat, tapi kita cenderung hanya menganggapnya sebagai sedikit penambahan berat badan," kata penulis utama Christopher Lowry, seorang profesor fisiologi integratif di CU Boulder, dalam Neuroscience News dikutip Kamis (20/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tikus yang Makan Makanan Tinggi Lemak Alami Kenaikan Berat

Tim Lowry membagi tikus remaja menjadi dua kelompok: Setengahnya mendapat diet standar sekitar 11% lemak selama sembilan minggu, sementara yang lain mendapat diet tinggi lemak sebesar 45% lemak.

Sebagai informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, pola makan khas Amerika adalah sekitar 36% lemak.

ADVERTISEMENT

Sepanjang penelitian, para peneliti mengumpulkan sampel tinja dan menilai mikrobioma hewan, atau bakteri usus. Setelah 9 minggu, hewan-hewan tersebut menjalani tes perilaku.

Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, kelompok yang mengonsumsi makanan tinggi lemak atau junk food menunjukkan penambahan berat badan. Tak hanya itu, hewan juga menunjukkan keragaman bakteri usus yang jauh lebih sedikit. Secara umum, lebih banyak keragaman bakteri berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik.

Mereka juga menampung lebih banyak kategori bakteri yang disebut Firmicutes dan lebih sedikit kategori yang disebut Bacteroidetes. Rasio Firmicutes terhadap Bacteroidetes yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan pola makan industri dan obesitas.

Makanan dengan Tinggi Lemak Tingkatkan Kecemasan

Kelompok diet tinggi lemak juga menunjukkan angka yang lebih tinggi dari tiga gen (tph2, htr1a, dan slc6a4) yang terlibat dalam produksi dan sinyal neurotransmitter serotonin, khususnya di wilayah batang otak yang dikenal sebagai dorsal raphe nukleus cDRD, yang berhubungan dengan stres dan kecemasan.

Meskipun serotonin sering disebut sebagai 'bahan kimia otak yang membuat perasaan nyaman' Lowry mencatat bahwa subset tertentu dari neuron serotonin ketika diaktifkan, dapat memicu respons seperti kecemasan pada hewan.

"Kelompok yang tinggi lemak pada dasarnya memiliki tanda molekuler dari keadaan kecemasan yang tinggi di otak mereka," kata Lowry.

Lowry menduga mikrobioma yang tidak sehat membahayakan lapisan usus, memungkinkan bakteri masuk ke sirkulasi tubuh dan berkomunikasi dengan otak melalui saraf vagus, jalur dari saluran pencernaan ke otak.

Tidak Semua Makanan dengan Lemak Itu Buruk

Lowry menekankan bahwa tidak semua lemak itu buruk, dan lemak sehat seperti yang ditemukan pada ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menjadi anti inflamasi dan baik untuk otak.

Lowry menyarankan agar makanlah sebanyak mungkin jenis buah-buahan dan sayuran serta makanan fermentasi. Ia menegaskan orang-orang untuk berhenti mengonsumsi junk food.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads