Studi Temukan Cara Tingkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa: Mengamati Burung!

ADVERTISEMENT

Studi Temukan Cara Tingkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa: Mengamati Burung!

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 16 Jun 2024 11:30 WIB
Burung Madu Matari dari NTB. (dok Pinterest Agus Sriyana)
Foto: Burung Madu Matari dari NTB. (dok Pinterest Agus Sriyana)
Jakarta -

Ada cara mudah untuk meningkatkan kesehatan mental bagi mahasiswa menurut sebuah studi, yakni mengamati burung. Studi menemukan orang-orang yang memiliki pengalaman berkaitan dengan alam, memiliki kesejahteraan mental lebih baik dan tekanan psikologis yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.

Menurut studi, mengamati burung memberikan hasil yang menjanjikan. Ada peningkatan kesejahteraan mental yang secara subjektif lebih tinggi.

Selain itu, ada penurunan stres yang lebih besar dibandingkan memiliki pengalaman di alam yang lebih umum, seperti berjalan-jalan misalnya. Mengapa bisa demikian?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengamati Burung Meningkatkan Kesehatan Mental

Mengamati burung adalah kegiatan yang mudah diakses. Nils Peterson, penulis studi yang merupakan seorang profesor kehutanan dan sumber daya lingkungan di North Carolina State University mengatakan, ada banyak penelitian tentang kesejahteraan yang muncul selama pandemi dan menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak usia kuliah adalah kelompok yang paling menderita.

"Secara global, pengamatan burung adalah salah satu cara yang paling umum dilakukan manusia untuk berinteraksi dengan satwa liar, dan kampus menyediakan tempat untuk mengakses aktivitas tersebut bahkan di lingkungan perkotaan," terangnya, dikutip dari Science Daily.

ADVERTISEMENT

Hasil dari penelitian ini mendukung gagasan bahwa mengamati burung membantu meningkatkan kesehatan mental dan membuka banyak jalan untuk penelitian di masa yang akan datang. Misalnya, penelitian soal mengapa mengamati burung membantu orang merasa lebih baik atau efek moderat dari ras, jenis kelamin, dan faktor lainnya.

Untuk mengukur kesejahteraan mental para responden, para peneliti menggunakan survei World Health Organization-Five Well-Being Index (WHO-5).

Alat ini meminta peserta untuk memberikan peringkat dari nol hingga lima pada pernyataan tentang kesehatan mental, bergantung pada seberapa sering mereka merasakan hal tersebut dalam dua minggu terakhir.

Misalnya, jika diberi pertanyaan "Saya merasa tenang dan rileks", seorang peserta akan menandai angka nol untuk "tidak pernah" atau angka lima untuk "sepanjang waktu".

Para peneliti dapat menghitung skor kesejahteraan mental hanya dengan menambahkan lima respons, dengan nol sebagai respons terburuk dan 25 sebagai kualitas hidup terbaik.

Para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol, kelompok yang melakukan lima sesi jalan-jalan di alam, dan kelompok yang melakukan lima sesi mengamati burung selama 30 menit.

Meskipun ketiga kelompok mengalami peningkatan skor WHO-5, kelompok pengamat burung mulai lebih rendah dan berakhir lebih tinggi dibandingkan dua kelompok lainnya.

Para peneliti juga menemukan keterlibatan dengan alam memiliki efek yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol, dengan peserta yang mengamati burung dan berjalan-jalan di alam menunjukkan penurunan stres.

Penelitian ini berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya, kata Peterson, karena penelitian ini membandingkan dampak pengamatan burung dan keterlibatan alam dengan kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok yang mengalami keadaan negatif yang lebih aktif.




(nah/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads