Mengapa Laki-laki Lebih Suka Mengambil Risiko Dibanding Perempuan?

ADVERTISEMENT

Mengapa Laki-laki Lebih Suka Mengambil Risiko Dibanding Perempuan?

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Minggu, 23 Jun 2024 11:00 WIB
potret Human flag unik dan berbahaya
Foto: instagram/Ilustrasi laki-laki melakukan hal ekstrem berisiko
Jakarta -

Sadar atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari laki-laki cenderung lebih sering mengambil risiko dibandingkan perempuan. Hal ini terutama yang berkaitan dengan bahaya atau hal-hal menantang. Kenapa ya?

Untuk menjawab hal ini, sebuah penelitian dari University of Western Australia (UWA) dilakukan. Peneliti mencoba menganalisis contoh yang bisa membuktikan bahwa laki-laki lebih suka mengambil risiko.

Penulis studi asal Fakultas Ilmu Pengetahuan Manusia UWA, Hannah Goodman, memberi salah satu buktinya. Contoh yang ditemukan adalah fakta di sebuah persimpangan lalu lintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menemukan bahwa laki-laki lebih banyak terlibat dalam perilaku berisiko dalam persimpangan lalu lintas yang sibuk di sebuah wilayah di Australia.

"Laki-laki terlibat dalam perilaku berisiko ketika melintasi persimpangan lalu lintas yang sibuk, hal ini mendukung semakin banyak bukti bahwa pengambilan risiko sebagian besar merupakan perilaku androsentris," ujar Goodman, dikutip dari phys.org.

ADVERTISEMENT

Dalam hal ini, studi juga menemukan bahwa laki-laki lebih cenderung menyeberang jalan dalam kondisi berisiko tinggi dibandingkan perempuan. Contohnya, laki-laki lebih kecil kemungkinannya untuk memakai helm saat mengendarai sepeda.

Faktor Status Ekonomi dan Usia Memengaruhi Pengambilan Risiko

Alasan laki-laki termasuk yang lebih sering mengambil risiko atau sesuatu yang menantang masih diteliti. Tim juga mengamati apakah status sosial ekonomi berdampak pada tingkat risiko yang diambil, dengan membandingkan perilaku di 13 pinggiran kota di Perth.

"Sebanyak 1.030 peserta tercatat tengah menyeberang jalan atau mengendarai sepeda di sekitar persimpangan dari tempat yang strategis seperti taman, kafe, atau mobil," kata peneliti dalam studi yang terbit di Evolutionary Behavioral Science.

Para peneliti juga menemukan bahwa perilaku pengambilan risiko sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya status sosial ekonomi di tingkat wilayah.

Individu yang berada di wilayah berstatus lebih rendah cenderung melintasi persimpangan berisiko lebih tinggi. Selain itu, usia juga mempengaruhi perilaku pengambilan risiko.

Laki-laki yang lebih muda mengambil risiko lebih besar di persimpangan lalu lintas dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. Laki-laki juga cenderung mengambil lebih banyak risiko selama periode puncak kompetisi reproduksi dari akhir masa remaja hingga berusia 30-an.

Di sisi lain, sebuah studi oleh Javier Salas-RodrΓ­guez yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology, ditemukan juga bahwa perbedaan jenis kelamin terkait dalam persepsi atau risiko, manfaat yang diharapkan, dan juga kecenderungan mengambil risiko.

Perilaku pengambilan risiko dapat dikonseptualisasikan sebagai perilaku adaptif yang memiliki potensi kerugian maupun manfaat bagi pengambilnya.

Kenapa Perilaku Pengambilan Risiko Bisa Berbeda antara Laki-laki dan Perempuan?

Psikologi evolusioner menjelaskan perbedaan jenis kelamin dalam perilaku pengambilan risiko disebabkan oleh laki-laki mendapat manfaat yang lebih tinggi dari perilaku ini, dibandingkan perempuan.

Persaingan antar laki-laki soal eksistensi cenderung lebih ketat dibandingkan perempuan, sehingga proses seleksi yang diwujudkan dalam perilaku laki-laki juga lebih berisiko.

Studi oleh Salas-RodrΓ­guez menyatakan bahwa psikologi evolusioner menganggap, nilai fungsional dari perilaku pengambilan risiko pada remaja sebagai sarana untuk memperoleh potensi keuntungan.

Rekan peneliti yang merupakan Associate Professor dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam UWA, Cyril Grueter, juga mengungkapkan perbedaan dari perspektif evolusi.

Menurutnya, dari perspektif tersebut berarti pengambilan risiko dapat dilihat sebagai sarana bagi laki-laki muda untuk menunjukkan kualitas dan kompetensi keterampilan mereka. Hal ini dikatakan dapat membuat mereka lebih menarik bagi perempuan.

Pengambilan Risiko Meningkatkan Kecelakaan

Faktanya, penelitian juga menunjukkan bahwa laki-laki muda lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas sebagai pejalan kaki, pengemudi, atau penumpang. Dampak tersebut seperti satu paket dengan manfaat yang didapatkan laki-laki saat mengambil risiko.

Namun, penelitian Salas-RodrΓ­guez dan rekan-rekannya juga menunjukkan remaja perempuan juga bisa merasakan risiko terkait mengemudi atau perilaku antisosial, dibandingkan laki-laki. Meski merasakan risiko tersebut, tetapi perempuan tidak melakukan pengambilan risiko.

Dalam hal ini, laki-laki yang mengambil risiko kemudian merasakan manfaatnya, contohnya mengemudi berisiko atau berbahaya.

Maka dari itu, peneliti menyarankan bahwa persimpangan lalu lintas, terutama yang sering berisiko, harus dirancang agar lebih mempertimbangkan keselamatan berbagai tipe orang.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads