Selama berabad-abad, para ilmuwan terus menyelidiki pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang sulit dan membingungkan. Mereka memang memiliki teori tapi tetap belum bisa dibuktikan secara sains hingga akhirnya terus menjadi misteri.
Bahkan Artificial Intelligence (AI) di masa kini masih sulit menjawab dan memecahkan misteri tersebut. Apa saja? Berikut daftarnya dikutip dari Science How Stuff Works.
5 Pertanyaan yang Masih Jadi Misteri
1. Apakah alam semesta benar-benar tidak terbatas?
Ilmu pengetahuan belum bisa memberi tahu kita apakah alam semesta itu tak terbatas atau terbatas. Meski begitu, peneliti punya segudang teori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menganalisis peta yang dihasilkan dari observasi sebuah teleskop super canggih asal New Mexico, peneliti menyimpulkan bila alam semesta memiliki denah yang datar dan rata. Survei ini didasarkan pada pengaman terhadap 1,2 juta galaksi.
Jumlah itu dinilai masih kecil dalam skala universal. Namun, hal ini merupakan petunjuk kuat bila alam semesta kita tidak berbentuk bola.
Sayangnya rata atau datar bukan semua indikasi bila alam semesta tidak terbatas. Big Bang disebut menyebabkan alam semesta terus berkembang lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Karena manusia tidak bisa melihat melampaui kecepatan cahaya, kita tidak akan pernah tahu apakah ada batas di alam semesta. Hal ini akhirnya menjadi sebuah misteri.
2. Mungkinkah perjalanan waktu dilakukan?
Ternyata, perjalanan waktu mungkin bukan fiksi ilmiah semata. Kita mungkin saja melakukan perjalanan waktu namun belum diketahui bagaimana caranya.
Disebutkan bila salah satu pintu perjalanan waktu adalah melintasi lubang cacing. Jika kita bisa menembus lubang cacing, secara teoritis mungkin kita akan berakhir di sisi lain galaksi dengan waktu yang berbeda.
Untuk melakukan hal ini, manusia harus melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya. Tapi kembali lagi, sains saat ini mengatakan bila manusia tidak bisa bergerak secepat cahaya. Bahkan jika bisa, hal itu mungkin akan menghancurkan tubuh kita.
3. Berapa banyak spesies di Bumi?
Bumi adalah rumah bagi beragam makhluk dan tumbuhan yang menakjubkan. Manusia tidak pernah tahu berapa banyak spesies berbeda yang ada di planet kita.
Jumlahnya terlalu banyak bahkan telah menghentikan para ilmuwan untuk menentukan angka yang pasti. Sosok yang mengklasifikasikan tumbuhan dan hewan menggunakan bahasa taksonomi adalah ahli botani, Carl Linnaeus.
Setelah melakukan penelitian selama beberapa generasi, diperkirakan jumlah spesies yang ada di Bumi adalah 1,5 juta spesies atau sekitar 15% dari jumlah total spesies yang ada di Bumi. Artinya sebagian besar organisme mungkin belum terjamah terutama mereka yang kurang diketahui seperti jamur.
Kemungkinan manusia baru mengenal spesies jamur baru 10%-nya saja. Semua angka tersebut hanyalah tebakan statistik, sehingga kita tidak pernah tahu apakah angka tersebut benar-benar akurat.
4. Benarkah penyakit kanker bisa disembuhkan?
Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan dengan banyak bentuk dan menyerang banyak bagian tubuh. Ciri khas penyakit ini adalah replikasi sel yang tidak terkendali.
Bibit kanker bisa berkembang dan menyebar, merusak tubuh, hingga akhirnya menyebabkan kematian. Pertumbuhan tersebut terjadi karena kerusakan DNA yang mungkin hadir karena faktor gaya hidup tertentu. Seperti merokok atau paparan bahan kimia karsinogenik dalam waktu lama.
Tidak sampai disitu, ada faktor-faktor lain yang ikut berperan. Seperti masalah genom manusia yang membuat beberapa orang rentan terkena kanker jenis tertentu.
Banyaknya variabel dan susunan genetik manusia yang unik membuat beberapa ilmuwan ragu. Terutama tentang terciptanya obat untuk setiap jenis kanker.
Meski begitu, setiap waktunya manusia telah memahami aspek-aspek baru dari kanker. Berbagai upaya seperti terapi semakin canggih sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.
Sehingga, meskipun manusia belum pernah bisa sepenuhnya mengalahkan kanker. Sudah ada berbagai upaya untuk melawannya dan membuat pasien hidup lebih lama dan lebih baik.
5. Apa yang terjadi setelah meninggal?
Permasalahan tentang akhirat atau kehidupan setelah kematian adalah salah satu pertanyaan tertua yang meresahkan umat manusia. Meskipun mungkin terjawab dalam sisi agama, hal ini belum terjawab dari sisi ilmiah.
Para ilmuwan terus mencoba memahami tahap awal kematian. Kala itu, sel-sel tubuh satu demi satu, jantung, hingga otak akan berhenti beraktivitas.
Namun, apa yang terjadi setelah otak manusia mati masih menjadi misteri. Banyak orang yang menyebutkan proses mati suri dan bercerita tentang terowongan cahaya atau kilas balik kejadian semasa hidup.
Tetapi, para ilmuwan menyatakan pengalaman tersebut mungkin berasal dari biologis yang dipicu oleh kekurangan oksigen atau fluktuasi biokimia yang liar.
Lalu dari sekian banyak pertanyaan yang kita hadapi, pertanyaan tentang apa yang terjadi setelah kematian mungkin menjadi sesuatu yang tidak akan pernah kita dapatkan jawabannya.
(det/faz)