Tempat Penitipan Anak di Finlandia Tumbuhkan 'Hutan', Manfaatnya Kejutkan Ahli

ADVERTISEMENT

Tempat Penitipan Anak di Finlandia Tumbuhkan 'Hutan', Manfaatnya Kejutkan Ahli

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 16 Jun 2024 13:00 WIB
Ilustrasi anak bermain di luar
Tempat Penitipan Anak di Finlandia Tumbuhkan 'Hutan' Bermain. (Foto: Getty Images/iStockphoto/StockPlanets)
Jakarta -

Bermain melalui tanaman hijau di semak-semak hutan mini cukup untuk mengubah sistem kekebalan tubuh anak. Uniknya, temuan ini didapat dari tempat penitipan anak di Finlandia.

Ketika pekerja tempat penitipan anak membuka halaman rumput, menanam semak-semak di hutan dan mengizinkan anak-anak merawat tanaman di kotak tanam, keragaman mikroba di usus dan kulit anak-anak tampak lebih sehat dalam rentang waktu yang sangat singkat.

Dibandingkan dengan anak-anak kota lain yang bermain di tempat penitipan anak standar dengan halaman yang terbuat dari trotoar, ubin, dan kerikil, anak-anak berusia 3, 4, dan 5 tahun di pusat penitipan anak ramah lingkungan di Finlandia menunjukkan peningkatan sel T dan sel-sel penting lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga menemukan bahwa mikrobiota usus anak-anak yang mendapat penghijauan serupa dengan mikrobiota usus anak-anak yang setiap hari mengunjungi hutan," jelas ilmuwan lingkungan Marja Roslund dari Universitas Helsinki dalam Science Alert dikutip Senin (10/6/2024).

Eksperimen di Finlandia ini adalah eksperimen pertama yang secara eksplisit memanipulasi lingkungan perkotaan anak-anak dan kemudian menguji perubahan mikrobioma mereka dan sistem kekebalan anak.

ADVERTISEMENT

Meskipun temuan-temuan ini belum bisa menjawab semua pertanyaan, namun temuan tersebut mendukung gagasan utama bahwa perubahan mikroba lingkungan dapat dengan mudah mempengaruhi mikrobioma yang sudah ada pada anak-anak.

Gagasan bahwa lingkungan yang kaya akan makhluk hidup berdampak pada kekebalan kita dikenal sebagai 'hipotesis keanekaragaman hayati'. Berdasarkan hipotesis tersebut, hilangnya keanekaragaman hayati di wilayah perkotaan ikut bertanggung jawab atas peningkatan penyakit terkait kekebalan tubuh.

"Hasil penelitian ini mendukung hipotesis keanekaragaman hayati dan konsep bahwa rendahnya keanekaragaman hayati di lingkungan hidup modern dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak terdidik dan akibatnya meningkatkan prevalensi penyakit yang dimediasi oleh kekebalan," jelas para penulis.

Perbandingan di 10 Tempat Penitipan Anak

Studi ini membandingkan mikroba lingkungan yang ditemukan di 10 tempat penitipan anak di perkotaan, merawat 75 anak berusia antara 3 dan 5 tahun.

Beberapa dari tempat penitipan anak ini dilengkapi dengan pekarangan kota standar yang terbuat dari beton dan kerikil, sementara yang lain mengajak anak-anak keluar untuk menikmati aktivitas alam sehari-hari. Terdapat empat tempat penitipan anak yang pekarangannya diperbarui dengan rumput dan semak-semak hutan.

Selama 28 hari berikutnya, anak-anak di empat tempat penitipan anak terakhir ini diberi waktu untuk bermain di halaman belakang baru mereka lima kali dalam seminggu.

Begini Hasilnya

Ketika para peneliti menguji mikrobiota kulit dan usus mereka sebelum dan sesudah uji coba, mereka menemukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok anak-anak pertama yang bermain di tempat penitipan anak dengan lebih sedikit tanaman hijau.

Bahkan dalam penelitian yang berlangsung dalam waktu singkat tersebut, para peneliti menemukan bahwa mikroba pada kulit dan usus anak-anak yang sering bermain di ruang hijau mengalami peningkatan keanekaragaman.

Di antara anak-anak yang keluar rumah, bermain di tanah, rumput, dan di antara pepohonan, peningkatan mikroba yang disebut gammaproteobacteria tampaknya meningkatkan pertahanan kekebalan kulit, serta meningkatkan sekresi kekebalan yang berguna dalam darah dan mengurangi kandungan interleukin. -17A, yang berhubungan dengan penyakit menular kekebalan.

"Hal ini mendukung asumsi bahwa kontak dengan alam mencegah gangguan pada sistem kekebalan tubuh, seperti penyakit autoimun dan alergi," kata penulis.

Bermain di Alam Baik Untuk Penglihatan Anak

Penelitian menunjukkan bahwa keluar rumah juga baik untuk penglihatan anak. Berada di alam terbuka saat masih anak-anak juga dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.

"Akan lebih baik jika anak-anak bisa bermain di genangan air dan semua orang bisa menggali tanah organik," jelas ahli ekologi lingkungan Aki Sinkkonen, juga dari Universitas Helsinki.

"Kita bisa mengajak anak-anak kita ke alam lima kali seminggu untuk memberikan dampak pada mikroba," sambungnya.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads