Apa Itu Squall Line? Simak Penjelasannya!

ADVERTISEMENT

Apa Itu Squall Line? Simak Penjelasannya!

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Minggu, 09 Jun 2024 06:30 WIB
Pengendara motor dan mobil berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). Sejumlah jalan protokol maupun alternatif di Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari 30 sentimeter - 1,5 meter akibat curah hujan tinggi disertai angin sejak Selasa (12/3/2024) malam serta kurang lancarnya drainase yang menyebabkan lalu lintas terganggu. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Banjir di Semarang yang disebut karena fenomena squall line. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jakarta -

Belakangan ini di media sosial (medsos) diperbincangkan fenomena squall line sebagai penyebab banjir. Pakar menyebut squall line adalah fenomena cuaca ekstrem berbentuk garis memanjang.

Lantas, apa itu fenomena squall line? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Squall Line?

Menurut Pakar Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, squall line adalah sistem badai yang terbentuk dari pertumbuhan awan secara horizontal. Tidak hanya itu, squall line juga dapat terbentuk dari beberapa sel hujan yang bergabung dan membentuk garis, demikian dikutip dari BRIN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari situs National Weather Service USA, squall line merupakan salah satu tipe badai yang tersusun dalam satu garis, sering kali disertai badai angin kencang dan hujan lebat.

Garis squall cenderung lewat dengan cepat dan kurang rentan menghasilkan tornado dibandingkan supercell. Panjangnya bisa ratusan mil tetapi biasanya lebarnya hanya 10 atau 20 mil, demikian dikutip dari National Oceanic & Atmospheric Administration.

ADVERTISEMENT

Fenomena Squall Line di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, kondisi cuaca ekstrem pada periode 8 sampai 14 Maret dipicu setidaknya tiga gabungan dinamika atmosfer.

  • Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih terpantau dan diprediksi aktif di Indonesia.
  • Kedua, peningkatan kecepatan angin dari arah utara Indonesia hingga melintasi ekuator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) atau angin utara yang kuat.
  • Ketiga, potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya-selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpuna dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.

Identifikasi Pembentukan Squall Line

1. Analisis Wind Radar

Squall line memiliki beberapa dampak termasuk angin kencang. Angin dominan berhembus ke arah timur yang mana sesuai dengan arah pergerakan squall line.

2. Analisis Vertical Wind Shear Radar

Vertical Wind Shear Radar menjadi faktor penting dalam pembentukan squall line. Squall line terjadi pada atmosfer yang tidak stabil dan dipengaruhi adanya profil geser angin vertikal.

3. Analisis Severe Weather Indicator (SWI)

Severe Weather Indicator terlihat banyaknya system konvergen dan divergen pada squall line. Peran konvergensi dan divergensi cukup penting dalam pembentukan sistem squall line.

4. Analisis Dampak Angin

Squall line merupakan daerah angin kencang yang berorientasi secara linear, sehingga terjadinya perubahan kecepatan angin yang cukup signifikan.

Munculnya Squall Line di Indonesia

Indonesia yang termasuk wilayah tropis ini memiliki karakteristik cuaca yang unik apabila dibandingkan dengan cuaca di wilayah lainnya, seperti wilayah sekitar subtropis maupun kutub, sehingga menjadi salah satu alasan mengapa squall line muncul di Indonesia.

Fenomena squall line sebenarnya menarik untuk diamati karena dapat menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang apabila melampaui batas normal. Tidak hanya itu, squall line juga terdiri dari sederetan awan kumulonimbus yang terbentuk di tepi wilayah downdraft yang luas.

Squall Line Berbahaya atau Tidak?

Squall line adalah fenomena cuaca yang dapat berpotensi jadi berbahaya yang disebabkan oleh hujan lebat disertai angin kencang. Berikut ini adalah gambaran fenomena berbahaya ini, dikutip dari The Weather Channel.

1. Angin Garis Lurus

Garis badai memiliki angin yang kencang, beberapa di antaranya lebih kencang dibandingkan yang lain. Garis badai yang lebih kuat menghasilkan embusan angin dengan kecepatan 60-80 mph, yang dapat menyebabkan kerusakan pada rumah, kendaraan, dan pemadaman listrik.

2. Tornado dan Perubahan Iklim

Tornado juga merupakan ancaman umum yang ditemukan di garis badai. Kadang-kadang tornado berkembang dengan cepat di sepanjang garis depan badai petir hebat disertai angin garis lurus yang merusak.

3. Petir Menggelegar dan Menyilaukan

Garis badai dapat menghasilkan curah hujan deras yang melebihi satu inci per jam. Dalam kasus ini, ribuan sambaran petir dari awan ke Bumi dapat terjadi di gugus badai petir dalam waktu satu jam atau kurang.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads