Penemuan Lubang Misterius di Bawah Laut California, Ilmuwan Ungkap Hal Ini

ADVERTISEMENT

Penemuan Lubang Misterius di Bawah Laut California, Ilmuwan Ungkap Hal Ini

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Kamis, 06 Jun 2024 20:30 WIB
Lubang-lubang dasar laut yang ditemukan di lepas pantai Big Sur, California.
Foto: Image: Lundsten et al dan JGR Earth Surface, 2024/penampakan citra dasar laut di lepas pantai California
Jakarta -

Di wilayah perairan California terdapat fenomena lubang-lubang dasar laut yang muncul. Lubang-lubang ini terletak di wilayah luas yakni Lapangan Sur Pockmark.

Fenomena lubang Sur ini terletak di kedalaman 500-1.500 meter, yang diukur oleh robot bawah air yang dioperasikan peneliti Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI). Lapangan Sur Pockmark ini dikatakan sebagai salah satu dasar laut yang paling banyak dipelajari di pantai barat Amerika Utara.

Sur Pockmark adalah lapangan terbesar di Amerika Utara yang kira-kira seluas Los Angeles. Lapangan ini berisi lebih dari 5.200 cekungan dengan rata-rata membentang selebar 175 meter dan kedalaman 5 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Penyebab Kemunculan Lubang-lubang di Dasar Laut?

Lubang-lubang ini dianalisis oleh peneliti (MBARI) dan Stanford University. Diketahui, bahwa lubang-lubang terletak di tanah liat, lumpur, dan pasir.

Fenomena yang juga disebut sebagai 'bopeng' dasar laut ini merupakan produk dari gas metana atau cairan panas yang mengalir ke atas keluar dari interior Bumi dan menghilangkan sejumlah sedimen halus, demikian sebagaimana dikutip dari Science Alert.

ADVERTISEMENT

Fenomena tersebut mungkin terjadi pada cekungan bawah air di beberapa bagian dunia. Namun, hal ini tidak selalu terjadi selain ada peningkatan gas metana dan pembentuk-pembentuk cekungan tersebut.

"Penelitian mengenai lubang ini menjadi salah satu cara para peneliti MBARI menjawab pertanyaan mendasar tentang lautan untuk membantu menyebarkan informasi keputusan tentang bagaimana kita memanfaatkan sumber daya laut," ujar Presiden dan CEO MBARI Chris Scholin, dikutip dari Phys.

Meski begitu, para peneliti masih belum mengetahui bagaimana sedimen mengaliri lapangan.

Teori-teori Pembentuk Lubang Sur

Melalui robot tersebut, ditemukan 'sedikit bukti' terdapat ventilasi metana atau aliran cairan lainnya. Sebaliknya, tim MBARI justru berpikir bahwa lubang tersebut terbentuk akibat gravitasi.

Jejak besar tersebut terletak di lereng benua. Robot yang dikerahkan para peneliti menemukan adanya sedimen yang mengalir menuruni lereng secara berkala setidaknya selama 280.000 tahun terakhir.

Aliran besar tersebut pernah terjadi pada 14.000 tahun yang lalu, kemungkinan terjadi akibat gempa Bumi atau keruntuhan lereng.

"Kejadian seperti itu dapat menyebabkan erosi di bagian tengah setiap lubang. Ketika sedimen yang cukup besar menggelinding ke bawah, menggeser tepi dari beberapa lubang hingga berjarak puluhan kilometer," jelas para peneliti di MBARI.

Hal ini yang mungkin menyebabkan bopeng muncul berbentuk rantai, meskipun diperlukan pemodelan di masa depan untuk mengonfirmasi gagasan tersebut.

"Kami mengumpulkan sejumlah besar data yang memungkinkan untuk dibuat hubungan yang mengejutkan antara bopeng dan aliran gravitasi sedimen," ungkap Eve Lundsten, teknisi peneliti di MBARI.

Sampai saat ini, para peneliti tidak dapat menentukan awal terbentuknya lubang ini secara pasti tanpa bantuan teknologi bawah air MBARI yang canggih.

Namun, mereka dapat mengetahui bagaimana dan mengapa lubang-lubang tersebut dapat bertahan di dasar laut selama ratusan ribu tahun.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads