New Delhi tengah mengalami gelombang panas dengan suhu diperkirakan mencapai 46-50 derajat Celcius. Mengapa suhu di ibu kota negara India tersebut sangat tinggi?
Panas ekstrem di New Delhi merupakan bagian dari gelombang panas yang mempengaruhi India. Pada hari Minggu (26/5/2024), temperatur bahkan melonjak hingga 50 derajat Celcius. Ini merupakan suhu tertinggi yang tercatat di India sejak Juni 2019.
Departemen Meteorologi India memperkirakan angin yang kencang memperburuk kondisi gelombang panas tersebut. Untuk menilik penyebab suhu di New Delhi bisa sangat tinggi, detikers pahami dulu yuk situasi di Negara Anak Benua ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panas Ekstrem di India Utara
Bertepatan dengan Pemilu akhir pekan lalu, para pemilih di negara bagian Utara seperti Uttar Pradesh, Haryana, dan New Delhi menghadapi cuaca panas yang ekstrem, dengan suhu di ibu kota melebihi 45 derajat Celcius di beberapa lokasi.
Tempat pemungutan suara di banyak daerah tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti air, pendingin, dan kursi, sehingga menyebabkan pemilih pingsan karena kondisi yang buruk.
Beberapa kota di India juga melaporkan suhu yang memecahkan rekor baru-baru ini. Di Cooch Behar di Benggala Barat, suhu mencapai 40,5 derajat Celcius, sementara Silchar di Assam mencapai 40 derajat, dan Itanagar di Arunachal Pradesh mencatat 40,5 derajat Celcius.
Dewan Meteorologi India telah mengeluarkan peringatan terhadap penyakit panas dan sengatan panas di semua kelompok umur.
Dewan juga mencatat bahwa kondisi malam yang hangat akan memperburuk tekanan panas di Uttar Pradesh, Punjab, Haryana, New Delhi, dan Rajasthan selama empat hari ke depan.
Suhu malam hari yang tinggi sangat berbahaya karena mencegah tubuh menjadi dingin, sebuah masalah yang diperburuk oleh efek pulau panas perkotaan (urban heat island effect), di mana suhu di perkotaan jauh lebih panas dibandingkan lingkungan pedesaan.
Efek Pengganda Panas
Akash Vashishtha, pendiri dan sekretaris Masyarakat untuk Perlindungan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, menjelaskan bahwa daerah perkotaan seperti New Delhi menjadi ruang panas karena betonisasi tanah dan permukaan.
Efek pulau panas perkotaan menangkap panas di atmosfer bagian bawah, sehingga meningkatkan suhu lingkungan secara signifikan.
Untuk mengurangi hal ini, Vashishtha mengatakan permukaan tanah perlu ditanami tanaman untuk menyerap radiasi Matahari dan mengurangi pantulan panas.
Menurut New Delhi Television, suhu panas di New Delhi dan wilayah sekitarnya merupakan akibat dari kombinasi efek pulau panas perkotaan dan pola iklim yang lebih luas.
(nir/pal)