Rekor Musim Panas Telah Terjadi pada 2023, Bagaimana dengan 2024?

ADVERTISEMENT

Rekor Musim Panas Telah Terjadi pada 2023, Bagaimana dengan 2024?

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 20 Mei 2024 10:00 WIB
Anelise de Jesus menggendong putranya yang berusia 2 bulan Joao, saat mereka berlindung di bawah payung dari sinar matahari, saat gelombang panas di pusat Sao Paulo, Brasil 22 September 2023. (REUTERS/Amanda Perobelli)
Foto: Anelise de Jesus menggendong putranya yang berusia 2 bulan Joao, saat mereka berlindung di bawah payung dari sinar matahari, saat gelombang panas di pusat Sao Paulo, Brasil 22 September 2023. (REUTERS/AMANDA PEROBELLI)
Jakarta -

Musim panas pada 2023 disebut sebagai paling panas sepanjang 2.000 tahun terakhir ini. Rata-rata suhu pada 2023 melonjak drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hal tersebut diungkap oleh para peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris dalam jurnal Nature berjudul "2023 summer warmth unparalleled over the past 2,000 years" oleh Jan Esper dkk.

Meski tak ada angka pasti untuk membandingkan tingginya suhu, tetapi para ilmuwan melakukan studi terhadap fenomena alam. Contohnya gambaran iklim masa lalu, perubahan curah hujan, dan data lingkaran pohon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda melihat sejarah yang panjang, Anda dapat melihat betapa dramatisnya pemanasan global saat ini," kata penulis lain Buntgen, dilansir dari Live Science.

ADVERTISEMENT

Musim Paling Panas Terjadi Juga pada 536 M

Peneliti memperkirakan suhu yang tercatat selama musim panas tahun 2023 melebihi suhu musim panas terdingin dalam 2.000 tahun terakhir, yakni tahun 536 M. Angkanya mencapai 7 derajat Fahrenheit (3,9 derajat Celcius) lebih panas.

Pada tahun tersebut, kondisi lebih dingin dikarenakan adanya letusan gunung berapi yang melepaskan sejumlah besar partikel belerang yang menghalangi sinar matahari ke stratosfer, yang memicu pendinginan global,

Jika dibandingkan dengan musim panas tahun 1900 dan 1950 yang disebut juga terpanas, tahun 2023 mempunyai suhu lebih hangat 3,7 F atau 2 derajat C.

Musim Panas 2023 Dipengaruhi El Nino

Peneliti juga menjelaskan bahwa fenomena musim panas pada 2023 tak terjadi begitu saja, melainkan dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya kondisi El Nino.

"Memang benar bahwa iklim selalu berubah, namun pemanasan pada tahun 2023, yang disebabkan oleh gas rumah kaca, juga diperburuk oleh kondisi El NiΓ±o ," kata penulis utama Esper.

Bagaimana dengan 2024?

Menurut para peneliti, El Nino masih bisa berlangsung hingga musim panas 2024. Tak menutup kemungkinan juga, musim tahun 2024 bisa jadi memecahkan rekor tahun 2023.

Walaupun beberapa wilayah seperti di Asia telah merasakan fenomena cuaca panas, tetapi para peneliti tak bisa memastikan potensi lebih panas apakah terjadi pada tahun ini atau hanya sampai pada 2023.

Selain itu, para peneliti juga masih terbatas dalam memperkirakan belahan dunia mana yang mengalami musim panas terpanas pada tahun ini. Namun, mereka berpendapat belahan Bumi utara lah yang berkemungkinan mendapatkan suhu terpanas.




(cyu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads