Sejarah dan Keunikan Vatikan, Negara Terkecil di Dunia

ADVERTISEMENT

Sejarah dan Keunikan Vatikan, Negara Terkecil di Dunia

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Minggu, 26 Mei 2024 15:00 WIB
(Original Caption) A 17th century statue of an early Christian saint looks down from atop the famed Bernini colonnade surrounding St. Peters Square. As in years past, crowd will throng to the plaza for the annual Easter message of Pope Paul VI from the balcony over the main door of St. Peters Basilica. At right, background, are the Papal apartments and seat of the Roman Catholic Church government.
Ilustrasi Vatikan Foto: Bettmann Archive/Bettmann
Jakarta -

Negara Vatikan adalah negara terkecil di dunia yang terletak di Roma, di tepi barat Sungai Tiber. Vatikan merupakan negara gerejawi yang menjadi pusat Gereja Katolik Roma.

Pada tahun 1984, UNESCO menetapkan Vatikan sebagai Situs Warisan Dunia. Hal ini dikarenakan banyak warisan bersejarah baik mengandung unsur kekristenan maupun tidak di negara tersebut.

Namun, yang tetap menarik perhatian, bagaimana bisa Vatikan menjadi negara terkecil di dunia? Simak kondisi negara Vatikan saat ini dan sejarahnya yuk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Negara Vatikan

Seberapa luas negara Vatikan hingga disebut negara paling kecil? Dikutip dari Britannica, negara ini memiliki luas sebesar 0,44 km persegi.

Negara Vatikan dibatasi oleh tembok yang dibangun saat abad pertengahan dan Renaisans, kecuali di tenggara, yaitu Lapangan Santo Petrus (Piazza San Pietro).

ADVERTISEMENT

Vatikan memiliki 6 pintu masuk, hanya tiga di antaranya yang terbuka untuk umum. Tiga pintu tersebut adalah piazza, Arco delle Campane (Lengkungan Lonceng) yang ada di fasad Basilika Santo Petrus, dan pintu masuk ke Museum dan Galeri Vatikan di dinding utara.

Sebagai tempat paling suci di dunia agama Katolik, tak heran bahwa Istana Vatikan menjadi kediaman Paus sejak tahun 1929. Istana ini merupakan hasil serangkaian panjang penambahan dan modifikasi sejak abad pertengahan.

Sejarah Negara Vatikan

Sejarah negara ini dimulai ketika ditetapkannya Perjanjian Lateran pada 11 Februari 1929. Dari sini, Vatikan memperluas kedaulatan teritorialnya seluas 44 ha di pusat kota Roma.

Vatikan menguasai wilayah di sekitar Roma selama abad ke-4 hingga 1870, kemudian menjadi ibu kota Negara Kepausan. Di tahun 1929, kedaulatan independen Kota Vatikan diakui oleh pemerintah fasis Italia di perjanjian Lateran.

Negara Vatikan memiliki Paus yang melaksanakan kedaulatan setelah Paus tersebut terpilih sebagai kepala Gereja Katolik Roma. Paus memiliki kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif absolut di kota.

Namun kemudian pada tahun 1984 terjadi perombakan jabatan besar-besaran di Kuria Romawi, sehingga terjadi delegasi administrasi rutin Kota Vatikan ke sebuah komisi yang ditunjuk secara kepausan yang terdiri atas 5 kardinal yang dipimpin Sekretariat Negara.


Kesenian Negara Vatikan


Berdirinya negara ini menjadi saksi sejarah spiritual sekitar dua milenium. Seperti situs makam Rasul Santo Petrus, yang pertama dari suksesi Paus Roma yang tak pernah terputus dan menjadi pusat ziarah utama.

Basilika Santo Petrus adalah pusat kekristenan yang didirikan oleh Konstantinus pada abad ke-4. Tempat ini menjadi tempat kedudukan permanen para Paus.

Basilika tersebut dibangun kembali pada abad ke-16.Di bawah Basilika itu masih ada sisa-sisa basilika pertama yang didirikan oleh Konstantinus, reruntuhan sirkus Caligula dan Nero, serta sebuah bangunan Romawi.

Di bawah naungan Julius II pada 1506, sebuah era artistik yang luar biasa diresmikan, mengarah pada dekorasi Stanze karya Raphael dan Kapel Sistina dengan lukisan dingin oleh Michelangelo.

Dilansir dari WHC UNESCO, di tahun 1626, dibangun basilika baru kolaborasi dari Bramante, Michelangelo, Raphael, Bernini, Maderno, dan Della Porta.

Jauh sebelum itu, di tahun 1475 didirikan Perpustakaan Apostolik Vatikan oleh Sixtus IV. Perpustakaan tersebut berisi koleksi manuskrip sejumlah 150.000, 1,6 juta buku cetakan, gambar, koin, dan berbagai seni dekoratif.

Kehidupan budaya di Vatikan telah menurun sejak Zaman Renaisans, ketika para Paus menjadi salah satu pelindung utama seni di Italia. Seperti Museum dan Galeri Vatikan, lukisan dinding karya Michelangelo, lukisan dinding karya Pinturicchio, dan Stanze karya Raphael.

Mulai tahun 1983, Vatikan memproduksi program televisinya sendiri. Siaran radionya juga terdengar dalam 40 bahasa di berbagai belahan Bumi.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads