.webp)
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, baik yang besar, kecil, bahkan sampai yang tak berpenghuni. Ada 5 pulau besar yang sering kita ketahui adalah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Meski penduduk di pulau-pulau besar ini, khususnya Pulau Jawa, terbilang cukup padat, ternyata pulau-pulau ini tidak seberapa padatnya dibandingkan pulau-pulau kecil lain di Indonesia.
Salah satunya adalah Pulau Bungin di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini termasuk salah satu pulau terpadat di dunia dengan kepadatan penduduk 59.100 jiwa per kilometer persegi. Sebagai perbandingan, kepadatan penduduk Pulau Jawa hanya sebesar 1121 jiwa per kilometer persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Pulau Bungin
Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, saking padatnya, pulau dengan area 0,085 kilometer persegi (8,5 hektar) ini tidak memiliki garis pantai maupun dataran hijau. Hal ini disebabkan penduduknya hidup sangat berdesakan, sehingga sepanjang pesisir pulaunya pun sudah dijadikan tempat tinggal.
Rumah-rumah penduduk di sini berbentuk rumah panggung. Letaknya yang sangat berimpitan membuat Pulau Bungin menjadi salah satu destinasi unik untuk dikunjungi. Lebih uniknya lagi, rumah-rumah di pulau ini tidak menggunakan fondasi batu atau tanah, melainkan terumbu karang yang sudah mati.
Penduduknya Dari Suku Bajo
Mengutip Indonesia Baik, meski berada di wilayah administratif provinsi Nusa Tenggara Barat, penduduk Pulau Bungin sebenarnya merupakan suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka telah menghuni Pulau Bungin sejak 200 tahun yang lalu.
Awal mulanya, Pulau Bungin hanya seluas 4 x 10 meter. Lama-kelamaan, pulau ini menjadi semakin luas karena tradisi masyarakat Bungin pada waktu itu untuk menimbun laut dengan batu-batu dan tanah untuk tempat tinggal.
Terkenal Akan Olahan Laut
Meski tidak memiliki garis pantai, Pulau Bungin merupakan destinasi wisata kuliner yang menarik, lho. Olahan laut di sini sangat gurih.
Di Pulau Bungin, mudah menemukan restoran olahan laut. Wisatawan pun bisa memilih sendiri jenis ikan yang ingin dimakan dengan harga terjangkau.
Ritual Toyah
Jika beruntung wisatawan juga bisa menyaksikan ritual toyah di Pulau Bungin. Ritual ini merupakan acara memperkenalkan bayi yang baru lahir kepada dunia bahari. Ritual ini dipercaya membuat anak-anak Pulau Bungin pandai menyelam dan berburu hasil laut.
Ternyata, kepadatan penduduk di pulau-pulau besar masih belum seberapa dibandingkan dengan kepadatan Pulau Bungin. Apakah detikers tertarik berkunjung ke Pulau Bungin?
(fds/fds)
