Stres yang Dialami Ibu Hamil Dapat Pengaruhi IQ Anak, Begini Studinya!

ADVERTISEMENT

Stres yang Dialami Ibu Hamil Dapat Pengaruhi IQ Anak, Begini Studinya!

Nur wasilatus Sholeha - detikEdu
Sabtu, 18 Mei 2024 12:00 WIB
silhouette asian pregnant woman feel depressed about being new mother
Ibu hamil. Foto: iStock/PonyWang
Jakarta -

Mungkin detikers beranggapan bahwa stres ketika hamil tidak akan mempengaruhi IQ anak. Ternyata anggapan tersebut salah karena hormon yang timbul dari ibu hamil yang stres dapat mempengaruhi IQ anak ketika berusia 7 tahun.

Hormon kortisol adalah hormon steroid yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenalin, salah satu keadaan yang memunculkan produksi hormon ini adalah keadaan stres.

Dilansir dari Eurekalert.org, para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Odense di Denmark melakukan penelitian hubungan hormon kortisol dan IQ dan dipresentasikan pada Kongres Endokrinologi Eropa ke-26 di Stockholm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengukur kadar hormon kortisol dan kortison pada 943 ibu hamil, kemudian membandingkan dengan IQ 943 anak mereka saat sudah berusia 7 tahun.

Terlalu banyak kortisol selama trimester ketiga kehamilan atau sekitar minggu ke-37 sampai 42, berdampak pada fungsi kognitif di kemudian hari khususnya pada saat usia anak 7 tahun.

ADVERTISEMENT

Hormon Kortisol Tinggi Sebabkan Anak Laki-laki Punya IQ Lebih Rendah

Peneliti menemukan ibu hamil yang mengandung anak laki-laki memiliki kadar kortisol lebih rendah dalam darahnya dibandingkan mengandung anak perempuan. Jadi apabila anak laki-laki terpapar tingkat kortisol lebih tinggi di dalam rahim, maka pada usia 7 tahun dia memiliki IQ yang lebih rendah.

Di dalam plasenta, enzim 11Ξ²-hydroxysteroid-dehydrogenase tipe 2 (11Ξ²-HSD2) dapat mengubah kortisol menjadi hormon yang tidak aktif disebut kortison. Namun, anak laki-laki lebih rentan terhadap paparan kortisol akibat tidak mendapatkan manfaat dari aktivitas enzim tersebut.

Hormon Kortison Urin yang Tinggi Sebabkan Anak Perempuan BerIQ Lebih Tinggi

Berbeda dengan anak laki-laki, hormon kortisol tidak mempengaruhi IQ anak perempuan saat usianya 7 tahun. Namun menariknya, hormon kortisol urin yang lebih tinggi meningkatkan skor IQ mereka.

Selama kehamilan, kadar kortisol meningkat pada ibu hamil yang mengandung anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Namun, enzim 11Ξ²-hydroxysteroid-dehydrogenase tipe 2 (11Ξ²-HSD2) dapat mengatur jumlah kortisol dalam janin dan mengubahnya sebagai kortison.

" Hasil kami menunjukkan bahwa anak perempuan mungkin lebih terlindungi oleh aktivitas 11Ξ²-HSD2 plasenta, sedangkan anak laki-laki mungkin lebih rentan terhadap paparan kortisol fisiologis ibu sebelum melahirkan," kata Dr Fenger Dreyer, penulis utama.




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads