Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Intelligence baru-baru ini mengungkap dampak signifikan dukungan seorang ibu terhadap kecerdasan anaknya. Seberapa besar dampak tersebut?
Sebenarnya sudah banyak penelitian yang telah melaporkan hal yang sama. Namun, dalam studi oleh Curtis S Dunkel dan rekan-rekan ditelusuri kembali lebih jauh faktor-faktor pengganggu potensi ini.
"Dalam penelitian ini, kami ingin mempersempit fokus lebih jauh dan berkonsentrasi hanya pada kemungkinan bahwa dukungan ibu membantu membentuk kecerdasan anak. Untuk tujuan itu, ada bukti substansial dan lama untuk setidaknya korelasi yang cukup kuat antara variabel spesifik dukungan ibu dan kemampuan kognitif anak," kata penulis dikutip dari ScienceDirect, Rabu (19/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecerdasan Umum Anak Berkembang karena Keluarga
Dalam mengungkap kebenaran hipotesis, Dunkel dan tim meneliti keluarga yang berpartisipasi dalam Early Head Start Research and Evaluation Study (EHSRE) antara 1996 dan 2010.
Jumlah responden studi sebanyak 1.075 anak yang terdiri dari 529 anak perempuan dan 546 anak laki-laki. Mereka berasal dari berbagai ras yang meliputi 409 anak kulit putih, 347 anak kulit hitam, 241 anak Hispanik, dan 54 anak yang diklasifikasikan sebagai "lainnya."
Pengukuran dilakukan lewat prosedur bermain semi-terstruktur bernama tugas tiga tas yang terdiri dari kategori 14 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan.
Peneliti menelisik aktivitas orang tua dan anak dalam permainan tiga tas. Ada tiga aspek yang diperhatikan yaitu kepekaan orang tua, stimulasi kognitif, dan penghargaan positif.
Studi juga mempertimbangkan faktor lain. Pengukuran kognitif para ibu diukur lewat tes kosakata dan temperamen anak.
Temuan awal Dunkel mengungkap bahwa kecerdasan umum anak berasal dari lingkungan tempat tinggal termasuk orang tua. Sementara kecerdasan di masa dewasa dipengaruhi genetika.
"Efek Wilson (peningkatan heritabilitas IQ atau kemampuan kognitif umum seiring bertambahnya usia) menunjukkan bahwa perbedaan individu dalam kecerdasan umum di awal kehidupan sebagian besar disebabkan oleh lingkungan orang-orang yang tinggal di rumah yang sama. Sedangkan di masa dewasa, perbedaan sebagian besar disebabkan oleh genetika," jelas Dunkel.
Ibu yang Supportif Punya Anak dengan Skor Kecerdasan Tinggi
Kemudian Dunkel dan rekan-rekan mengkaji lebih dalam hasil penelitiannya. Hipotesisnya ternyata benar, anak yang dapat dukungan positif dari ibu punya skor kecerdasan umum lebih tinggi.
"Analisis tambahan memverifikasi bahwa efek dukungan ibu adalah pada kecerdasan umum dan bukan pada kemampuan khusus. Hasil tersebut menunjukkan pentingnya dukungan ibu pada kecerdasan umum dalam dekade pertama kehidupan," kata Dunkel.
Hasil tersebut tetap sama bahkan setelah peneliti memasukkan faktor kecerdasan ibu. Dengan kata lain, dukungan ibu yang diberikan kepada anaknya saat kecil dapat memprediksi bahwa anak akan memiliki kecerdasan saat dewasa.
"Masih menjadi misteri mengapa pengaruh lingkungan di awal ini tampaknya hilang sama sekali. Ini berarti meskipun dukungan ibu penting dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang tidak masalah seberapa besar dukungan ibu Anda," ucap Dunkel.
Namun, Dunkel mengatakan hasil penelitian ini masih perlu dikaji lebih dalam. Menurut penelitian sebelumnya pengaruh dukungan ibu ini menghilang seiring anak tumbuh dewasa.
(cyu/twu)