Muncul Penampakan Aurora Cantik Akibat Badai Matahari, Apakah Berbahaya?

ADVERTISEMENT

Muncul Penampakan Aurora Cantik Akibat Badai Matahari, Apakah Berbahaya?

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Kamis, 16 Mei 2024 10:30 WIB
Badai Matahari salah satunya berdampak pada Kemunculan Aurora Borealis atau Northern Lights
Badai matahari sebabkan Aurora Borealis. Foto: via Space.com
Jakarta - Selama beberapa malam terakhir, cahaya aurora hijau dan merah yang berkilauan menyelimuti langit bumi. Penyebabnya karena badai matahari yang melanda meledakkan aliran besar material dari Matahari menghantam medan magnet bumi.

Apakah badai matahari sering terjadi? Tidak, tetapi peristiwa ini begitu penting karena kekuatannya yang luar biasa. Peristiwa ini terakhir dilihat pada tahun 2003.

Peristiwa badai matahari ini berpotensi mengacaukan Bumi. Namun, sejauh ini Bumi telah lolos tanpa cedera. Akibat yang ditimbulkan adalah aurora yang mencengangkan dan menari melintasi langit bumi hingga garis lintang yang jauh lebih rendah dari biasanya.

Yang Terjadi Selama Badai Matahari

Selama beberapa malam berturut, aurora yang menghiasi langit terus berlanjut, menghasilkan dua badai geomagnetik tingkat G5. Badai ini disebut badai matahari ekstrem.

Badai geomagnetik merupakan badai paling dahsyat yang pernah melanda Bumi dan bisa berpotensi membahayakan. Badai ini berlangsung pada 13 Mei 2024 dengan Matahari yang akan (atau sedang) mencapai puncak siklus aktivitas 11 tahunannya.

Badai yang terjadi 11 tahun lalu pun telah menyebabkan fluktuasi jaringan listrik di seluruh Amerika Utara, pemadaman listrik di Swedia, dan menghancurkan 12 trafo pembangkit listrik di Afrika Selatan.

Dikutip dari Science Alert, badai matahari yang terjadi saat ini belum menimbulkan kerusakan apapun, meskipun telah terjadi penyimpangan jaringan listrik.

Berkurangnya intensitas badai, ancaman bahaya pun meningkat. Akan tetapi, lebih banyak badai matahari yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Yang sering terjadi ketika badai matahari tiba adalah anomali jaringan listrik seperti yang dikeluhkan warga. Anomali ini diakibatkan oleh arus yang dihasilkan oleh interaksi partikel di atmosfer.

Arus tersebut menimbulkan lonjakan pada jaringan listrik sehingga menyebabkan kerusakan. Begitu pula dengan komunikasi satelit dan radio frekuensi tinggi dapat terganggu.

Penyebab Badai Matahari Berbahaya

Penyebab bahaya badai matahari ini adalah wilayah bintik matahari bernama AR 3664 yang saat ini melintasi permukaan matahari. Wilayah tersebut terlihat tanpa teleskop, dengan menggunakan kacamata gerhana.

Bintik ini sangat aktif mengeluarkan sejumlah suar kelas X, suar paling kuat yang mampu dihasilkan Matahari. Sebelum AR 3664 menghilang di balik piringan matahari, ia akan memuntahkan suar kelas X lainnya, tetapi tidak ke Bumi.

Suar ini memang tak berdampak besar terhadap Bumi. Namun, ia akan berpotensi merusak Bumi apabila dibarengi lontaran massa koronal (CME).

CME adalah pelepasan plasma dan medan magnet secara besar-besaran yang dikeluarkan dari Matahari ke tata surya dalam kisaran miliaran ton. CME ini terkadang terjadi bersamaan dengan suar dan dilepaskan dari daerah bintik matahari di mana penyambungan kembali medan magnet menyebabkan ledakan energi yang sangat besar.

Diperlukan waktu beberapa hari agar CME mencapai Bumi. Namun, ketika CME menghantam medan magnet Bumi, akan menimbulkan sedikit keributan.

Partikel-partikel di CME dipercepat sepanjang garis medan magnet bumi hingga mereka dibuang ke atmosfer kita, tempat mereka berinteraksi dengan partikel-partikel lain yang sudah ada disana. Salah satu bagian partikel disana adalah aurora, berkaitan dengan partikel yang terlibat dan ketinggiannya di mana mereka berinteraksi.

Aurora ini menampakkan dinding besar cahaya merah yang terang yang merupakan hasil interaksi dengan oksigen di ketinggian antara 300 sampai 400 km. Cahaya tersebut setidaknya 10 kali lebih terang dari aurora hijau untuk dilihat dengan mata telanjang.

Cahaya hijau aurora berasal dari interaksi partikel matahari dengan oksigen pada ketinggian antara 100 dan 300 km. Pemandangan aurora ini lah yang dapat dinikmati mata dari Bumi.


(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads