Bisa Buat Badan Kuyup Saat Hujan, Apakah Air Basah?

ADVERTISEMENT

Bisa Buat Badan Kuyup Saat Hujan, Apakah Air Basah?

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 14 Mei 2024 08:30 WIB
Ilustrasi sepatu basah karena musim hujan.
Ilustrasi basah. Apakah air basah? Ini jawaban ilmiahnya. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pertanyaan apakah air itu basah tampak seperti pertanyaan sederhana yang bisa dijawab dengan pengalaman langsung. Seperti jika hujan turun dan kita lupa membawa payung, akibatnya kita akan basah kuyup.

Bila mengacu hal tersebut, kita akan menjawab bila air itu basah. Tetapi jika dijawab dari sudut pandang ilmiah atau filosofi ternyata tidak sesederhana itu lho detikers.

Beberapa orang berpendapat meskipun air bisa membuat bahan lain menjadi basah, air itu sendiri tidaklah basah. Hal ini nyatanya merupakan jawaban bila kita mendefinisikan kebasahan sebagai kemampuan cairan untuk menempel pada permukaan benda padat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, kebasahan bukanlah sebuah kondisi yang melekat pada air melainkan suatu sifat atau suatu tindakan yang dapat dilakukan oleh cairan.

Kebasahan Dari Sisi Ilmiah

Dikutip dari Mental Floss, secara ilmiah kebasahan suatu benda bergantung pada hubungan antara gaya kohesif dan adhesinya. Gaya kohesif menyebabkan molekul-molekul dalam cairan saling menempel satu sama lain, sedangkan gaya adhesi menyebabkan cairan menempel pada benda padat.

ADVERTISEMENT

Contohnya saat kita terjatuh ke dalam air, maka pakaian kita akan menjadi basah. Yang sebenarnya terjadi adalah daya rekat pakaian kita sebenarnya melebihi daya kohesif air, sehingga menyebabkan air tidak menempel pada dirinya sendiri melainkan pada pakaian kita.

Hal ini menyimpulkan bila semakin besar daya rekat suatu zat padat maka akan semakin basah zat padat tersebut. Oleh karena itu, daya rekat tekstil akan lebih kuat dibandingkan logam. Akibatnya sebagian besar cairan akan langsung meluncur dari benda apapun yang terbuat dari baja, alumunium atau sejenisnya tetapi akan menyerap pada baju katun.

Kejadian serupa juga ada di bulu unggas baik bebek, burung atau angsa. Para hewan ini melakukan distribusi minyak dari kelenjar di dekat ekor ke seluruh bulu mereka sehingga menjadi tahan air. Jika tidak, air akan menempel pada bulu dan mungkin membuat mereka tenggelam.

Penjelasan ilmiah kedua terkait kebahasaan juga bergantung pada gaya kohesif suatu zat cair. Kekuatan kohesif air sangat tinggi karena kuatnya ikatan antar molekul hidrogen.

Namun, cairan lain seperti alkohol atau aseton memiliki kekuatan kohesif yang lebih rendah. Sehingga cairan jenis ini akan lebih mudah membasahi benda padat dibandingkan air murni.

Itulah penjelasan tentang apakah air basah. Jawabannya tidak sederhana bergantung dari perspektif mana kita ingin melihat. Namun, menurutmu apakah air itu basah detikers?




(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads