Ilmuwan Sebut Berang-berang Bisa Membantu Mengatasi Perubahan Iklim, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Sebut Berang-berang Bisa Membantu Mengatasi Perubahan Iklim, Kok Bisa?

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Rabu, 08 Mei 2024 13:00 WIB
whisky berang-berang
Foto: Istimewa/Ilustrasi berang-berang
Jakarta -

Berang-berang adalah salah satu hewan yang memiliki kemampuan pintar untuk menggunakan alat. Salah satunya menggunakan batu yang digunakan untuk membuka cangkang.

Akhir-akhir ini, berang-berang menjadi sorotan terkait penelitian terhadap perilakunya. Sejak lama, penelitian menunjukkan bahwa hewan ini tak hanya dikenal pandai berenang, melainkan bisa menciptakan bendungan di sungai agar sampah bisa menyangkut dan membuat aliran air lebih jernih.

Awalnya, perilaku semacam ini memicu konflik dengan manusia karena berang-berang juga kerap membendung gorong-gorong di sekitar rumah. Meski begitu, pakar mencoba meneliti sisi lain tentang apa yang sebenarnya dilakukan berang-berang dan bagaimana manfaatnya untuk lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Berang-berang Dapat Membantu Mengatasi Perubahan Iklim?

Dikutip dari NPR, berang-berang kerap hidup di kompleks bendungan yang mampu menyimpan lebih banyak air ketika badai terjadi. Kemudian mereka melepaskannya secara perlahan pada akhir tahun.

Lahan itu akhirnya menjadi basah dan pada akhirnya dapat membantu mengurangi akumulasi emisi. Sebab, lahan tersebut mampu menyerap dan menyimpan gas rumah kaca dan mampu menyimpan 470.000 toh karbon setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, temuan menunjukkan bahwa cara hidup berang-berang ini dapat mengurangi puncak banjir dan menyiapkan ketersediaan air lebih banyak selama periode panas dan kekeringan. Selain itu, juga bisa mendukung vegetasi tepi sungai dan mengurangi tekanan terkait air bagi satwa liar akuatik dan darat, sebagaimana dikutip dari NRDC.

Para ilmuwan meyakini bahwa berang-berang dapat berperan penting membersihkan persediaan air, menciptakan ekosistem yang sehat dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Hal tersebut disebabkan oleh habitat berang-berang yang menyediakan iklim mikro dan naungan, hidrolika yang kompleks, air bersih dan melimpah. Ini juga termasuk siklus nutrisi, serta dukungan jaringan makanan untuk berbagai organisme air dan darat.

Pada kesempatan yang lain, berang-berang ternyata juga dapat mencegah kebakaran hutan karena lahan basahnya. Tanah yang lembap dari aktivitas penciptaan ekosistem, membuat berang-berang dapat membantu menyulitkan sebaran api yang berpotensi membakar hutan.

Manfaat tersebut berkaitan erat dengan perubahan iklim dan membawa manfaat yang baik terhadap lingkungan.

Upaya Pengumpulan Kembali Populasi Berang-berang

Mirisnya, populasi berang-berang di seluruh benua menurun akibat penangkapan berang-berang, penggembalaan, dan penebangan yang tidak dikelola dengan baik.

Untuk mendapatkan manfaat dari pembangunan ekosistem oleh mereka, para peneliti berusaha mengumpulkan berang-berang ini. Sebelumnya, perlu mengenali tanda-tanda berang-berang seperti pohon yang terkunyah sebagian, tunggul-tunggul runcing, dan kumpulan batang kayu.

Dikutip dari Environmental America, undang-undang satwa liar yang ditetapkan dan reintroduksi dapat menstabilkan jumlah mereka meskipun masih sedikit dibandingkan sebelumnya. Pemulihan populasi berang-berang ini menjadi perhatian sangat penting.

Dalam hal ini, menurut laporan yang dilansir dari situs NASA, diketahui bahwa terdapat alat untuk mengidentifikasi area yang memerlukan restorasi dan mendorong manfaat dari kemampuan berang-berang dalam membangun bendungan.

Alat tersebut adalah Beaver Restoration Assessment Tool (BRAT) yang diciptakan oleh Utah State University. Alat tersebut dioperasikan dengan data dari satelit di Pusa Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland.

Setelah lokasi ditetapkan, staf program dan pemilik lahan menarik perhatian berang-berang. Begitu hewan ini tiba, mereka mulai membangun dan memelihara bendungan untuk membuat kolam.

Kolam inilah yang membantu menahan air, termasuk limpasan dari pencairan salju dan hujan badai. Kolam tersebut dapat mendukung lahan basah, menarik satwa liar dan ikan, serta memulihkan ekosistem tanaman asli.

Ke depan, pakar dan pemerhati mengatakan bahwa sebaiknya kita dapat hidup berdampingan dengan berang-berang. Sebab, prestasi berang-berang terhadap lingkungan tidak dapat diremehkan karena manfaat yang ditimbulkan bagi dapat mengubah bentang alam lebih baik.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads