Kuburan Kuno Berusia 4.200 Tahun Ditemukan di Jerman, Ada Kepercayaan 'Zombie'

ADVERTISEMENT

Kuburan Kuno Berusia 4.200 Tahun Ditemukan di Jerman, Ada Kepercayaan 'Zombie'

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 07 Mei 2024 17:30 WIB
Fosil Kerangka Manusia Zaman Perunggu
Foto: Kerangka di Kuburan Kuno Jerman/Image: Kantor Negara untuk Pelestarian Monumen dan Arkeologi Saxony-Anhalt, Jerman
Jakarta -

Tim arkeolog berhasil menemukan sebuah kuburan kuno di wilayah dekat Oppin di Saxony-Anhalt, Jerman. Kuburan ini diperkirakan sudah ada sejak Zaman Perunggu.

Tim yang dipimpin oleh arkeolog Susanne Friederich, mengungkapkan temuan kerangka seorang pria berusia sekitar 40-60 tahun. Jenazah yang dikuburkan di sana ditahan sebuah batu besar untuk mencegah mereka 'hidup kembali' dan mengakibatkan masalah.

Dikutip dari Greek Reporter, usia pasti kuburan tersebut belum diketahui. Namun, para arkeolog menemukan petunjuk yang menandakan usianya sekitar 4.200 tahun atau pada Zaman Perunggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika perkiraan tersebut benar, maka ini adalah kali pertama kuburan aneh ditemukan pada periode tersebut di Jerman Tengah.

Kuburan Aneh yang Ditahan Batu Besar

Temuan kerangka yang ditemukan, menurut arkeolog, memiliki posisi dibaringkan miring ke kiri dengan kaki ditekuk. Diketahui, tidak ada benda yang dikuburkan bersama jenazah atau kerangka tersebut.

ADVERTISEMENT

Anehnya, ada sebuah batu besar yang diletakkan di bagian bawah kaki jenazah tersebut. Panjang batunya sekitar satu meter dengan lebar sekitar setengah meter. Beratnya diketahui sekitar 49 kilogram.

Adapun penyebutan zombie oleh arkeolog, dikaitkan dengan kepercayaan orang zaman dahulu tentang revenant atau mayat yang bisa hidup kembali.

"Seperti yang kita tahu, di Zaman Batu orang-orang takut dengan orang yang hidup kembali (revenant). Masyarakat ingin mencegah hal tersebut dengan sihir," ujar Friederich.

Kepercayaan semacam ini juga ditemukan di berbagai wilayah pada masa itu. Misalnya, pada mitologi Irlandia Celtic dan Norse kuno, revenant dijelaskan sebagai jenazah yang dihidupkan kembali.

Kemudian saat ada kuburan yang jenazahnya berbaring, masyarakat percaya bahwa orang mati itu terkadang berusaha bangkit dari kubur. Jika jenazah tengkurap, ada kepercayaan bahwa mayat akan menggali semakin dalam, bukan ke permukaan.

"Ada pula jenazah yang tergeletak tengkurap, ada yang ditusuk dengan tombak, agar praktis tertancap di tanah," ungkap Friederich.

Mitologi Kuno Tentang Revenant

Dilansir dari Mythology Net, revenant kerap digambarkan sebagai makhluk yang menimbulkan banyak ketakutan bagi orang hidup. Dikatakan bahwa ketika orang jahat meninggal, roh mereka yang gelisah terkadang mampu menghidupkan kembali mayat mereka dari kubur dan melakukan niat jahatnya.

Menurut kepercayaan masyarakat dulu di Eropa, revenant ini adalah orang yang pernah terlibat dalam praktik gelap semasa hidupnya. Akan tetapi, masyarakat tidak yakin mengenai penyebab orang-orang jahat dapat bangkit kembali.

Oleh karena itu, revenant amat ditakuti hingga terbawa pada praktik penguburan mereka untuk mencegah mayat mereka hidup kembali.

Dikutip dari jurnal penelitian berjudul "Revenants of the Past: Vampire burial in Medieval Europe" oleh Mark, J.J tahun 2014, penahanan revenant biasanya dianggap sebagai penguburan menyimpang, yang dalam catatan arkeologi merujuk pada pemakaman yang berbeda dari upacara penguburan standar dalam budaya tertentu.

Meskipun terdapat daftar kategori penguburan tak lazim yang telah disusun, tidak mungkin selalu menghubungkan penguburan tersebut dengan kepercayaan masyarakat zaman sekarang terhadap revenant.

Penemuan Fibula Perunggu di Kuburan

Friederich dan timnya juga menemukan fibula perunggu di kuburan. Fibula tersebut sebagai tanda orang tersebut tidak miskin. Di dekat fibula, terdapat sisa-sisa kerangka seorang wanita tanpa tindakan apapun terhadap revenant.

Selain itu, ada garis besar sebuah rumah di dekat kedua pemakaman tersebut, yang menandakan bahwa kedua jenazah ini mungkin pernah tinggal di sana.

Sisa-sisa kerangka Neolitikum tersebut dikeluarkan dari kuburan dan diangkut ke laboratorium di Halle untuk diperiksa lebih lanjut.

Pemakaman ini diketahui berkaitan dengan budaya Bell Beaker atau kompleks Bell Beaker, yaitu sekelompok orang Zaman Perunggu yang muncul sekitar 2.800 sebelum Masehi. Mereka terpencar di sebagian besar Eropa Barat dan sebagian lagi Afrika barat laut.

Adapun terkait situs ini, penggalian akan terus dilanjutkan hingga tahun 2025 di sepanjang jalur perluasan saluran listrik di wilayah sana. Menurut arkeolog, ada banyak hal harus digali di Saxony-Anhalt dengan jarak lebih dari 144 kilometer.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads