Region Asia Tenggara terbakar sejak Awal April. Tak sedikit fasilitas umum yang ditutup imbas suhu tinggi ini.
Filipina telah menutup sekolah-sekolah dan memperingatkan akan adanya kelebihan beban pada jaringan listriknya. Kementerian Pendidikan Filipina membatalkan kelas tatap muka di sekolah umum selama dua hari pada hari Minggu.
"Kami sudah mendapat laporan mengenai tekanan darah tinggi dan pusing, serta pingsan pada siswa dan guru dalam beberapa hari terakhir," kata Benjo Basas, ketua Koalisi Martabat Guru, sekelompok pendidik, dalam Reuters dikutip Selasa (30/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu di Filipina diperkirakan mencapai 37 derajat Celsius dalam tiga hari ke depan. Badan cuaca negara tersebut mengatakan indeks panas, suhu sebenarnya yang dirasakan oleh tubuh termasuk kelembaban relatif, diperkirakan akan tetap pada rekor 45 derajat Celcius.
Singapura Imbau Siswa Pakai Seragam Olahraga
Sejak bulan lalu, beberapa sekolah di Singapura telah melonggarkan peraturan tentang seragam untuk memungkinkan siswa mengenakan pakaian pendidikan jasmani yang lebih nyaman di tengah cuaca panas yang terus-menerus.
Suhu juga bisa melonjak lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu. Adapun hari terpanas di Singapura yang tercatat adalah 13 Mei tahun lalu ketika suhu maksimum harian tertinggi mencapai 37 derajat Celcius.
30 Orang Meninggal Akibat Heatstroke di Thailand
Kementerian Kesehatan Thailand mencatat 30 orang meninggal akibat heatstroke. Suhu diperkirakan akan melampaui 40 derajat di Bangkok dan wilayah tengah dan utara negara tersebut. Badan meteorologi menyarankan masyarakat untuk menghindari berada di luar ruangan dalam waktu lama.
Suhu melonjak hingga 44,2 derajat Celcius di kota utara Lampang pada tanggal 22 April, dan departemen meteorologi mengatakan pada hari Senin bahwa mereka memperkirakan panas ekstrem akan terus berlanjut minggu ini.
Kasus Demam Berdarah Naik di Indonesia
Sementara itu, suhu yang lebih hangat mendorong lonjakan kasus demam berdarah di Indonesia. Jumlah kasus meningkat dua kali lipat menjadi 35.000 dari 15.000 pada tahun sebelumnya.
Kementerian Kesehatan menyatakan kondisi El Nino telah memperpanjang musim kemarau dan suhu yang lebih panas mempercepat siklus hidup nyamuk.
(nir/nir)