Thailand dilanda suhu panas ekstrem sejak Rabu (24/4/2024) lalu. Kondisi ini membuat pemerintah mengeluarkan peringatan baru tentang cuaca panas yang terik dengan indeks panas yang diperkirakan meningkat di atas 52 derajat Celcius.
Kondisi panas ini ternyata telah berlangsung sejak awal tahun pada Januari 2024. Menurut Kementerian Kesehatan Thailand, sejak 1 Januari dan 17 April 2024, sebanyak 30 orang telah meninggal akibat sengatan panas.
"Para pejabat mendesak orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi medis termasuk obesitas untuk tetap tinggal di dalam rumah dan minum air secara teratur," kata Direk Khampaen, wakil direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, kepada AFP, dikutip Jumat (26/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, pada Rabu (24/4) lalu, suhu di ibu kota Thailand, Bangkok, mencapai 40,1 derajat Celcius pada hari Rabu, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
Suhu yang panas ini masih terus berlangsung. Menurut laporan AccuWeather, per pukul 10 pagi ini, Jumat (26/4), cuaca di ibu kota Bangkok sudah mencapai 34 derajat celsius. Suhu ini diperkirakan akan bisa mencapai 38 derajat celsius.
Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Thailand
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa Asia merupakan wilayah yang paling terkena dampak bencana iklim dan cuaca pada 2023. Seperti keterangan yang dikutip dari NDTV World, banjir dan badai menjadi penyebab utama jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi.
Secara umum, di Thailand dan negara-negara lain di Asia Tenggara, April menjadi waktu terpanas sepanjang tahun. Namun, kondisi panas ekstrem tahun ini diperburuk oleh pola cuaca El Nino.
El Nino ini akan membuat wilayah semakin kering karena curah hujan yang berkurang. Hal ini dipicu oleh pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya.
PBB melaporkan bahwa tahun lalu terjadi rekor tingkat tekanan panas di seluruh dunia. Badan cuaca dan iklim PBB mengatakan Asia, termasuk Thailand, mengalami pemanasan dengan sangat cepat.
Dalam hal ini, penelitian ilmiah menunjukkan perubahan iklim menyebabkan gelombang panas lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.
Cuaca Panas di Filipina, Myanmar, hingga Nepal
Selain Thailand, beberapa negara lain juga mengalami peningkatan suhu panas. Termasuk negara-negara di Asia Selatan seperti Nepal dan India.
Di Nepal yang dikelilingi gunung-gunung sejuk, dilaporkan mengalami peningkatan suhu yang diperkirakan akan di atas 40 derajat celsius (104F) di dua provinsi selatan. Bahkan telah pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan dan menyiagakan rumah sakit pada hari Kamis (25/4/2024), ketika suhu melonjak di dataran selatannya.
Sementara di India, juga dilaporkan tengah diterpa gelombang panas dan kelembapan pada tahun ini.
Kemudian di wilayah Asia Tenggara, tepatnya di seberang perbatasan di Myanmar, suhu mencapai 45,9 derajat Celcius pada hari Rabu (24/4).
Peningkatan juga terjadi di Filipina, yang mana suhu panas mencapai 47 celcius. Kondisi ini membuat sekolah-sekolah di seluruh negara disarankan untuk meliburkan kelas.
(faz/pal)