Kopi adalah minuman yang paling diminati di dunia, beberapa kopi banyak disukai seperti kopi arabika, kopi robusta, dan jenis kopi lainnya. Menurut data, arabika menjadi sumber dari sekitar 60% total produk kopi dunia. Namun, tahukah kamu kopi arabika ada sejak kapan?
Berdasarkan penemuan oleh peneliti, ternyata kopi arabika telah ada sejak lebih dari 600.000 tahun yang lalu. Temuan ini berhasil diidentifikasi oleh Profesor Victor Albert dan rekan-rekannya dari Universitas Buffalo di New York, dengan menggunakan teknologi pengurutan DNA yang canggih.
Kopi Arabika yang Ditemukan di Hutan Ethiopia
Apa yang ditemukan oleh peneliti merupakan kopi arabika di hutan Ethiopia, yang dihasilkan melalui perkawinan antara dua spesies kopi lainnya yaitu kopi eugenioides dan kopi robusta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mengatakan, kopi arabika mengalami pertambahan dan pengurangan populasi ketika periode pemanasan dan pendinginan selama ribuan tahun. Sampai pada akhirnya, dibudidayakan di Ethiopia dan Yaman, kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Melalui teknologi pengurutan DNA yang canggih, Profesor Victor Albert mengurutkan 39 varietas arabika bahkan juga melibatkan spesimen abad ke-18 yang digunakan oleh naturalis Swedia, Carl Linnaeus untuk memberi nama spesies tersebut.
"Kami telah menggunakan informasi genom pada tanaman yang hidup saat ini untuk kembali ke masa lalu dan memberikan gambaran paling akurat tentang sejarah panjang Arabika, serta menentukan bagaimana varietas budidaya modern saling terkait satu sama lain," katanya dalam SciNews, dikutip Kamis (25/4/2024).
Program pemodelan komputasi dijalankan peneliti dari berbagai genom arabika, hal tersebut menunjukkan bahwa kopi arabika terbentuk sebelum 610.000 hingga 1 juta tahun yang lalu.
"Dengan kata lain, perkawinan silang yang menciptakan Arabika bukanlah sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Sangat jelas bahwa peristiwa poliploidi ini mendahului manusia modern dan budidaya kopi," imbuhnya.
Sejarah Kopi di Ethiopia
Perkembangan kopi diperkirakan terjadi di Ethiopia berdasarkan varietas yang dikumpulkan oleh tim peneliti, varietas dari Afrika Tenggara hingga Asia.
Diketahui bahwa varietas liar berasal dari sisi barat, sedangkan varietas yang dibudidayakan semuanya berasal dari sisi timur yaitu dekat dengan selat Bab al-Mandab yang memisahkan Afrika dan Yaman.
Hal tersebut sesuai dengan bukti budidaya kopi yang terjadi sekitar abad ke-15 di Yaman, yaitu seorang biksu India baba budan diyakini telah menyelundupkan tujuh biji dari yaman sekitar tahun 1600 masehi.
"Sepertinya keanekaragaman kopi Yaman mungkin merupakan pendiri dari semua varietas utama saat ini," kata Dr Patrick Descombes dari NestlΓ© Research.
Temuan ini tidak mengherankan, mengingat Afrika adalah salah satu wilayah dengan peradaban manusia purba besar pada masa lalu. Terlebih, adanya peristiwa iklim dengan bagaimana populasi arabika liar dan budidaya berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Pemodelan menunjukkan periode rendahnya jumlah populasi antara 20.000 dan 100.000 tahun yang lalu, yang kira-kira bertepatan dengan kekeringan berkepanjangan dan iklim yang lebih dingin yang diyakini melanda wilayah tersebut antara 40.000-70.000 tahun yang lalu.
Populasinya kemudian meningkat selama periode lembab di Afrika, sekitar 6.000-15.000 tahun yang lalu, ketika kondisi pertumbuhan cenderung lebih menguntungkan.
Pada waktu yang sama, sekitar 30.000 tahun yang lalu, varietas liar dan varietas yang pada akhirnya dibudidayakan oleh manusia terpisah satu sama lain.
(faz/faz)