Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum teh setiap hari tak hanya memberikan manfaat relaksasi tapi juga bisa menunda proses penuaan biologis. Bagaimana bisa?
Para ahli di Universitas Sichuan di Chengdu, Tiongkok, telah melakukan studi pada minuman tradisional, seperti teh. Peneliti menyebut minuman yang kaya akan senyawa tertentu bisa meningkatkan kesehatan, mungkin berperan dalam meningkatkan umur panjang.
Studi ini melibatkan analisis data dari dua kelompok yakni 5.998 orang Inggris berusia antara 37 dan 73 tahun dan 7.931 orang Tiongkok berusia 30 hingga 79 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi ini, para peserta memberikan informasi rinci tentang kebiasaan konsumsi teh mereka, termasuk jenis teh yang mereka sukai (hijau, hitam, kuning, atau oolong) dan rata-rata jumlah cangkir yang mereka konsumsi setiap hari.
Para peneliti kemudian menilai berbagai penanda penuaan seperti tekanan darah, kolesterol, dan persentase lemak tubuh untuk menentukan usia biologis partisipan.
Penuaan Biologis Jadi Lebih Lambat
Studi yang terbit di jurnal The Lancet Regional Health-Western Pacific, mengungkapkan bahwa minum tiga cangkir teh setiap hari menunjukkan tanda-tanda penuaan biologis yang lebih lambat.
"Hubungan antara paparan dan respons menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar tiga cangkir teh atau enam hingga delapan gram daun teh per hari dapat menawarkan manfaat anti-penuaan yang paling nyata," tulis para ilmuwan dalam situs Earth.com, dikutip Jumat (26/1/2024).
Menariknya, mereka yang berhenti minum teh juga menunjukkan peningkatan percepatan penuaan biologis yang lebih tinggi.
Adanya Zat Polifenol yang Kuat Dalam Teh
Para peneliti mengatakan, ada hubungan manfaat anti-penuaan ini dengan polifenol, zat bioaktif utama dalam teh, yang diyakini mempengaruhi mikrobiota usus secara signifikan.
Hal ini diketahui bisa berdampak pada perubahan imunitas, metabolisme, dan fungsi kognitif yang berkaitan dengan usia.
Meskipun studi ini tidak menyelidiki jenis teh tertentu, tapi peneliti tidak menemukan perbedaan substansial antara peminum teh hitam di Inggris dan penggemar teh hijau di Tiongkok.
Keterbatasan Dalam Penelitian
Dalam studi ini, para peneliti mengakui adanya keterbatasan, termasuk tidak memperhitungkan ukuran cangkir teh yang digunakan partisipan.
Karena penelitian ini bersifat observasional, penelitian ini tidak dapat menyimpulkan secara pasti bahwa minum teh secara langsung bertanggung jawab memperlambat penuaan biologis.
Peneliti mencatat bahwa di Inggris, konsumsi teh mencapai sekitar 100 juta cangkir per hari. Namun, terjadi penurunan permintaan teh, terutama di kalangan generasi muda, seiring dengan meningkatnya popularitas kopi.
Manfaat Teh bagi Kesehatan
Adapun teh-teh yang sering dikonsumsi dan dikatakan memberikan manfaat kesehatan yang signifikan adalah teh hijau, teh hitam, teh putih, dan teh oolong.
Semua jenis teh itu berasal dari tanaman Camellia sinensis dan keunikannya disebabkan oleh metode pengolahan yang berbeda.
Teh-teh tersebut kaya akan antioksidan, yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari radikal bebas, molekul yang dapat merusak sel dan berkontribusi terhadap penuaan serta penyakit seperti kanker.
1. Teh Hijau
Memiliki konsentrasi katekin yang tinggi, sejenis antioksidan. Penelitian telah menghubungkan konsumsi teh hijau secara teratur dengan penurunan risiko penyakit jantung, karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan fungsi arteri.
2. Teh Hitam
Teh hitam kaya akan senyawa yang disebut flavonoid, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Minum teh hitam telah dikaitkan dengan penurunan risiko stroke, penurunan tekanan darah, dan penurunan kolesterol LDL.
3. Teh Putih
Teh putih dikenal memiliki jumlah antioksidan yang tinggi dan memiliki sifat antikanker terkuat dibandingkan teh olahan lainnya.
4. Teh Oolong
Teh oolong ini menggabungkan kualitas teh hitam dan hijau. Teh ini dikenal dengan kemampuannya mengaktifkan enzim yang mengurangi trigliserida, sejenis lemak yang ditemukan dalam darah.
(faz/nwy)