Kenapa Bumi Bisa Tetap Layak Huni Miliaran Tahun? Begini Kata Ilmuwan

ADVERTISEMENT

Kenapa Bumi Bisa Tetap Layak Huni Miliaran Tahun? Begini Kata Ilmuwan

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Jumat, 26 Apr 2024 14:00 WIB
IN SPACE - In this handout provided by the National Aeronautics and Space Administration, Earth as seen from a distance of one million miles by a NASA scientific camera aboard the Deep Space Climate Observatory spacecraft on July 6, 2015. (Photo by NASA via Getty Images)
Penelitian ungkap cara menjaga Bumi bisa tetap layak huni. Simak penjelasannya di sini. Foto: NASA via Getty Images
Jakarta -

Bagaimana cara Bumi bisa layak huni selama miliaran tahun? Hasil penelitian menunjukkan, Bumi bisa layak huni berkat siklus biogeokemia yang bantu planet ini tetap beriklim sedang, punya air, dan berkembang.

Pada siklus biogeokimia Bumi, siklus elemen antara samudra, atmosfer, dan daratan bantu iklim tetap stabil. Para peneliti dari University of Chicago, Rice University, dan California Institute of Technology mendapati, ada hubungan tertentu yang terjadi antarsiklus kimia.

Peneliti menjelaskan, faktor kunci Bumi tetap layak huni hingga kini yaitu adanya siklus kimia. Pada siklus ini, unsur-unsur seperti karbon, belerang, dan kalsium berpindah antara daratan, lautan, dan atmosfer. Mereka berpendapat perpindahan karbon antara lautan, atmosfer, dan daratan bantu menjaga suhu Bumi sehingga tetap layak huni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya, karbon dioksida menumpuk di atmosfer menyebabkan batuan terurai lebih cepat, sehingga memindahkan karbon ke laut dan dasar laut. Dalam kurun jutaan tahun, planet mendingin seiring karbon terisap dari atmosfer.

Bantu Bumi Tidak Ekstrem

Peneliti Preston Cosslett Kemeny, postdoctoral fellow dari University of Chicago TC Chamberlain menjelaskan, siklus ini bantu membuat iklim Bumi tidak seekstrem planet lain. Ketika planet tetangga seperti Mars dan Venus tidak punya air berbentuk cairan, Bumi tetap punya selama miliaran tahun.

ADVERTISEMENT

"Iklim itu bisa distabilisasi selama waktu geologis dengan pengaruh pergerakan elemen di samudra, atmosfer, dan sumber batuan," kata Kemeny, dilansir dari laman UChicago.

Peneliti menjelaskan, pendekatan mereka untuk lebih fokus pada unsur-unsur dapat bantu mengidentifikasi semua kombinasi reaksi besar dan kecil yang menyeimbangkan siklus karbon Bumi dan hubungannya. Dari sudut pandang iklim, iklim Bumi dapat diwakili oleh persamaan kimia yang saling berhubungan dan seimbang selama periode tertentu.

"Secara keseluruhan, kami berharap ini adalah cara yang bagus untuk membantu memahami semua unsur kimia yang terlibat dalam menjadikan Bumi tempat yang aman bagi kehidupan untuk berevolusi," kata peneliti Clara BlΓ€ttler.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads