Dampak Sesar Lembang Masih Jadi Ancaman, BRIN Imbau Warga Lebih Waspada

ADVERTISEMENT

Dampak Sesar Lembang Masih Jadi Ancaman, BRIN Imbau Warga Lebih Waspada

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 24 Apr 2024 13:30 WIB
sesar lembang
Sesar Lembang. Foto: Arsip BMKG
Jakarta -

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono mengatakan dampak dari gempa di zona sesar Lembang dapat berimbas ke wilayah sekitar hingga kerusakan.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara 'Talk to Scientist' Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Resiko Bencana Geologi dalam siaran Live YouTube BRIN, dikutip Rabu (24/4/2024).

"Kita skenariokan dengan kedalaman [pusat gempa]-nya 10 km, maka dampaknya kalau ini terjadi, di Bandung Barat, Kota Cimahi, Bandung, Purwakarta dengan skala MMI (Modified Mercalli intensity)-nya adalah VI sampai VII," kata Rahmat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampaknya kerusakan sedang, dengan catatan apabila bangunannya ini memang memenuhi kaidah-kaidah yang semestinya, maksudnya ada kolom, ada struktur, dan lain sebagainya. Tapi kalau tidak ada struktur, tentunya dengan VI-VII MMI ya sudah rata dengan tanah ini," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan Pemetaan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), potensi gempa yang timbul di zona sesar sepanjang 30 km tersebut dapat mencapai 6,8 magnitudo.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan saat ini BRIN telah memasang sistem observatory patahan kecil atau alat seismometer dan GPS di empat stasiun di zona sesar Lembang.

"Kita memasang alat dan GPS untuk mengukur bagaimana aktivitas di sesar Lembang, dan bagaimana pergerakan sesar Lembang," katanya.

Dampak Gempa di Zona Sesar Aktif

Lebih lanjut Nuraini mengungkap bencana gempa di wilayah zona sesar aktif bisa menimbulkan kerusakan hingga korban jiwa. Mengingat juga gempa adalah bencana alam yang paling mematikan.

"Bencana geologi ini menyebabkan korban jiwa yang lebih banyak ketimbang bencana-bencana lainnya. Di Indonesia korban terbesar itu diakibatkan oleh gempa bumi," ujarnya.

"Sekitar 200 juta penduduk di Indonesia itu bisa mengalami goncangan gempa dengan intensitas 6 ke atas atau sekitar 77% dengan empat juta jiwa yang tinggal di atas patahan," tambahnya.

Oleh karena itu, Nuraini mengimbau masyarakat di Pulau Jawa khususnya yang tinggal di zona sesar Lembang memahami langkah mitigasi gempa untuk meminimalisir jatuhnya banyak korban.

"Ancaman primernya adalah tentunya kita merasakan guncangan gempa yang sangat kuat, kemudian bisa juga terjadi surface rupture (gerakan permukaan)," kata Nuraini.

"Nah kemudian bahaya lainnya adalah bahaya sekunder. Jadi kalau kita berada di wilayah pesisir dan ada gempa yang terjadi di laut, maka gempa tersebut memicu terjadinya tsunami," sambungnya.




(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads